Lihat lebih banyak

OKX Berpotensi Diselidiki Terkait Pelanggaran Aturan di Korea Selatan

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Digital Asset Exchange Alliance (DAXA) menyampaikan bahwa crypto exchange OKX berpotensi diselidiki oleh regulator Korea Selatan terkait pelanggaran aturan.
  • DAXA mengaku bahwa melaporkan OKX kepada regulator Korea Selatan, karena diduga beroperasi secara lokal tanpa memiliki lisensi yang tepat.
  • Keputusan apakah OKX melakukan kesalahan atau tidak akan berada di tangan Unit Intelijen Keuangan (FIU) Korea Selatan.
  • promo

OKX, salah satu crypto exchange populer, dikabarkan berpotensi diselidiki oleh regulator Korea Selatan terkait pelanggaran aturan.

Informasi ini disampaikan pada hari Rabu (7/2) oleh Digital Asset Exchange Alliance (DAXA), yang merupakan sebuah kelompok kerja yang terdiri dari 5 crypto exchange teratas di Korea Selatan.

DAXA mengaku bahwa mereka melaporkan platform perdagangan kripto global OKX kepada regulator Korea Selatan, karena diduga beroperasi secara lokal tanpa memiliki lisensi yang tepat.

Meskipun OKX tidak secara eksplisit menawarkan layanan kepada investor Korea Selatan, DAXA melaporkan OKX karena diduga mempromosikan program Jumpstart kepada para pengguna kripto lokal melalui influencer di aplikasi perpesanan Telegram.

Adapun OKX Jumpstart memungkinkan para investor mengakses ke proyek-proyek kripto baru. Kantor berita News1, mengutip sumber yang mengetahui persoalan ini, melaporkan bahwa OKX membayar komunitas Telegram untuk mempromosikan produk Jumpstart.

Keputusan apakah OKX melakukan kesalahan atau tidak akan berada di tangan Unit Intelijen Keuangan (FIU) Korea Selatan.

FIU, yang merupakan pengawas peraturan di bawah Komisi Jasa Keuangan (FSC) Korea Selatan, diperkirakan akan meluncurkan penyelidikan terhadap OKX setelah laporan DAXA.

Crypto Exchange Asing Perlu Terdaftar di Korea Selatan

Sebagai informasi, Korea Selatan mewajibkan setiap crypto exchange untuk mendaftar ke regulator sebelum menawarkan layanan perdagangan kepada para investor di negara itu.

Regulator secara efektif melarang semau crypto exchange asing melayani investor Korea Selatan secara ilegal.

Pada tahun 2021, FSC Korea Selatan memberi tahu 27 crypto exchange asing untuk mendaftarkan diri ke regulator atau menarik layanan berbahasa Korea dari platform mereka. Namun, mandat itu tidak melarang pengguna di Korea Selatan mengakses valuta asing.

Kekhawatiran utama regulator Korea Selatan adalah apakah platform kripto asing menargetkan trader lokal melalui marketing, menawarkan perdagangan dalam mata uang fiat won Korea, atau menyediakan layanan berbahasa Korea.

Adapun DAXA dibentuk pada tahun 2022 setelah kehancuran ekosistem Terra-LUNA. Entitas ini didirikan untuk mengambil tindakan bersama terhadap berbagai peristiwa yang mungkin berdampak pada ekosistem kripto lokal di Korea Selatan.

Anggota DAXA meliputi Upbit, Bithumb, Korbit, Coinone, dan Gopax, yang menyumpang lebih dari99% volumer perdagangan kripto di Korea Selatan.

Siapkan Beragam Regulasi Terkait Kripto

Dalam kesempatan berbeda, FSC Korea Selatan pada hari Rabu ini mengumumkan bahwa penjahat kripto yang melakukan praktik perdagangan tidak sehat dapat menghadapi hukuman pidana, termasuk penjara seumur hidup.

Adapun tindakan melakukan praktik perdagangan tidak sehat yang dimaksud dalam UU ini adalah menggunakan informasi yang dirahasiakan untuk investasi kripto, memanipulasi harga di market kripto, perdagangan ilegal, hingga terlibat dalam transaksi penipuan.

Aturan ini muncul seiring dimulainya Undang-Undang (UU) kripto baru di Korea Selatan yang akan mulai berlaku pada 19 Juli 2024.

Pelanggaran atas UU kripto yang baru ini dapat mengakibatkan setidaknya 1 tahun penjara atau denda berkisar antara 3 hingga 5 kali lipat dari jumlah keuntungan ilegal.

Individu yang memperoleh lebih dari 5 miliar won Korea atau sekitar US$3,76 juta dari pelanggaran tersebut dapat menghadapi hukuman seumur hidup atau denda 2 kali lipat dari penghasilannya.

Setidaknya, sejumlah rancangan aturan terkait kripto telah muncul di Korea Selatan pada awal tahun 2024.

Hal itu termasuk, berniat melarang pembelian aset kripto menggunakan kartu kredit; hingga menyiapkan aturan untuk mengatur aktivitas crypto mixer yang kerap dimanfaatkan aktivitas gelap di dunia kripto.

Selain itu, FSC turut mengusulkan perubahan aturan yang mewajibkan setiap entitas kripto melakukan pergantian kepengurusan setelah mendapat restu dari regulator Korea Selatan. Hal ini membuat perusahaan kripto tidak bisa melakukan bongkar pasang susunan eksekutif mereka tanpa adanya petunjuk dari FSC.

Sebelumnya pada Desember 2023, pemerintah Korea Selatan akan meminta para pejabat tinggi publik untuk mengungkapkan kepemilikan aset kripto mereka.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori