Sejumlah pejabat di Departemen Kehakiman (DOJ) Amerika Serikat (AS) dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk gugat crypto exchange Binance dengan tuduhan penipuan. Namun, mereka khawatir dengan konsekuensi jika gugatan itu benar-benar dilakukan.
Kekhawatiran DOJ adalah efek turunan yang harus ditanggung oleh para konsumen Binance. Jaksa federal AS khawatir jika mereka menggugat Binance, hal tersebut dapat menyebabkan bank run atau penarikan aset secara masif dan mendadak di platform Binance, serta memicu kepanikan di market kripto.
Kondisi ini sempat terjadi di momen-momen jelang kehancuran FTX pada November 2022. Dalam krisis yang menimpa crypto exchange yang didirikan oleh Sam Bankman-Fried (SBF), yang sekarang sedang berjuang dalam proses kebangkrutan, membuat konsumen kehilangan akses pada aset mereka.
DOJ Pertimbangkan Opsi Lain
Dalam laporan Semafor pada hari Rabu (2/8), jaksa AS sedang mempertimbangkan opsi lain, seperti denda dan perjanjian yang ditangguhkan atau non-penuntutan terhadap Binance.
Bila ini benar terjadi, hasil tersebut akan menjadi kompromi, yang meminta Binance bertanggung jawab atas dugaan perilaku kriminal sambil mengurangi kerugian bagi konsumen.
Perdebatan di dalam DOJ menyoroti sifat penegakan dan regulasi kripto yang rumit dan berkembang pesat di AS. Sebab, perusahaan kripto beroperasi di wilayah abu-abu legal dan konsumen tidak menikmati perlindungan sistem perbankan tradisional.
Adapun DOJ dinilai telah sering ‘mempertimbangkan efek’ yang akan diterima konsumen, karyawan, dan pemegang sama dari suatu perusahaan yang tidak bersalah, ketika mereka mempertimbangkan apakah akan mengajukan gugatan terhadap suatu entitas besar. Praktik ini diperkirakan sudah terjadi selama 2 dekade lalu.
Pertanyaannya kemudian adalah, apakah faktor-faktor tersebut harus berperan dalam crypto exchange yang beroperasi di wilayah abu-abu legal.
Binance Jadi Incaran Regulator AS
Sejauh ini, Binance dan Changpeng ‘CZ’ Zhao, pendiri dan CEO perusahaan, telah menghadapi dakwaan yang diajukan dua instansi AS, yaitu Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) dan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC).
CFTC menggugat Binance dengan klaim menawarkan produk derivatif yang tidak terdaftar di AS, termasuk layanan perdagangan aset kripto serta produk berjangka (futures) dan options.
Sedangkan, gugatan perdata SEC menuduh Binance menyesatkan pelanggan dan investor dengan menggunakan market maker rahasia bernama Sigma Chain untuk memanipulasi perdagangan di Binance.US.
Pakar hukum mengatakan bahwa kasus SEC terhadap Binance menyerupai dakwaan pidana karena keseriusan dakwaan tersebut. Maka dari itu, muncul dugaan bahwa tuntutan pidana dapat segera menyusul.
Sebab, tidak biasa bagi SEC untuk membawa gugatan perdata ke depan jaksa federal AS, terutama dalam kasus dengan profil tinggi. SEC biasanya bekerja dengan DOJ untuk mengajukan tuntutan perdata dan pidana pada saat yang bersamaan.
Terkait melawan gugatan SEC, Binance pada 12 Juni lalu dilaporkan telah menyiapkan sejumlah pengacara yang dinilai memiliki kombinasi keahlian yang langka dan sangat istimewa.
John Reed Stark, mantan Kepala Kantor Penegakan Internet SEC periode tahun 1991 hingga 2009, menduga, “Binance jelas mempersiapkan diri untuk [perlindungan terhadap] sebuah tuntutan pidana [kepada mereka] dan terus menyewa pengacara pembela terbaik di dunia. Namun, saya ragu, bahkan Ironman, Captain America, dan Hulk, bisa mengeluarkan Binance dari masalah hukum yang berbahaya saat ini.”
Hampir sehari sebelumnya, John Redd Stark sudah sempat menyebutkan bahwa DOJ memiliki potensi untuk mengajukan gugatan pidana terhadap Binance, setelah SEC dan CFTC mengajukan gugatan perdata terhadap Binance.
Bagaimana pendapat Anda tentang pertimbangan pejabat di DOJ untuk gugat Binance? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.