Trusted

Pemerintah AS Berikan Sanksi pada Layanan Mixer Kripto Blender, akibat Bantu Korea Utara Cuci Uang

2 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Pemerintah AS memberlakukan sanksi kepada mixer kripto Blender, akibat membantu peretas Korea Utara untuk mencuri hasil curiannya.
  • Blender menjadi mixer kripto pertama yang terkena sanksi.
  • Empat alamat dompet yang terhubung dengan Lazarus Group juga sudah dimasukkan ke dalam daftar sanksi Departemen Keuangan Amerika Serikat.
  • promo

Pada Jumat (6/5), Amerika Serikat memberikan sanksi kepada layanan mixer kripto Blender, karena dituduh membantu peretas Korea Utara mencuci uang sebesar US$20,5 juta dari peretasan Axie Infinity di bulan Maret lalu.

Blender merupakan alat berbasis Bitcoin yang digunakan oleh para investor kripto untuk menyamarkan transaksinya, sehingga lebih sulit untuk dilacak. Mixer kripto ini dilaporkan telah memfasilitasi transfer Bitcoin senilai lebih dari US$500 juta, dari sejak peluncurannya tahun 2017.

Blender Jadi Mixer Kripto Pertama yang Terkena Sanksi

Sanksi terhadap Blender diberikan oleh Kantor Pengendalian Aset Asing (OFAC) Departemen Keuangan Amerika Serikat. Blender menjadi mixer kripto pertama yang pernah dikenakan sanksi, sebagaimana tercantum dalam pernyataan resmi.

Departemen Keuangan AS menuduh Blender membantu grup peretas asal Korea Utara, Lazarus, untuk mencuci aset kripto bernilai lebih dari US$20,5 juta yang dicuri dari bridge Ronin Network milik Axie Infinity pada tanggal 23 Maret lalu. Secara keseluruhan, Lazarus Group berhasil mengantongi aset kripto senilai US$620 juta dari aksi pencuriannya.

Selain itu, pihak Departemen Keuangan mengatakan bahwa Blender digunakan pula untuk memfasilitasi pencucian uang oleh kelompok ransomware yang terhubung dengan Rusia, seperti Trickbot, Conti, Ryuk, dan lain-lain.

“Kami mengambil tindakan terhadap kegiatan keuangan terlarang oleh DPRK [Korea Utara] dan tidak akan membiarkan begitu saja pencurian yang didukung oleh negara dan pendukung pencucian uangnya,” tegas Brian Nelson, Wakil Sekretaris Departemen Keuangan untuk Terorisme dan Intelijen Keuangan, dalam pernyataan tersebut.

Empat alamat dompet kripto yang terkait dengan Lazarus Group juga dimasukkan ke dalam daftar entitas terkena sanksi milik Departemen Keuangan AS. Sanksi atas Lazarus Group sendiri memang sudah diterapkan sejak 2019 lalu. Departemen Keuangan AS mengatakan, mereka akan melanjutkan investigasi penggunaan layanan mixer kripto untuk kegiatan terlarang.

Tornado Cash Turuti Tekanan Sanksi dari AS

Bulan lalu, pemerintah Amerika Serikat menerapkan rangkaian sanksi pertamanya kepada perusahaan mining kripto Bitriver AG dan 10 anak perusahaannya. Entitas ini diduga mendukung pemerintah Federasi Rusia.

Di samping itu, Tornado Cash, mixer kripto berbasis Ethereum, juga sudah mengumumkan bahwa mereka mulai memblokir alamat-alamat yang terkena sanksi oleh OFAC. Mereka khawatir bila hal itu akan bertabrakan dengan berbagai embargo di AS.

“Menjaga privasi keuangan adalah hal penting untuk melindungi kebebasan kita, namun [tindakan] itu tidak seharusnya terjadi dengan ketidakpatuhan,” tulis Tornado Cash dalam sebuah cuitan.

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

6af87aff787ebed855a0c40745069e22?s=120&d=wp_user_avatar&r=g
Jeffrey Gogo
Jeffrey Gogo adalah seorang jurnalis keuangan serbabisa yang berbasis di Harare, Zimbabwe. Selama lebih dari 17 tahun, ia telah banyak menulis tentang pasar keuangan lokal maupun global; berita ekonomi dan perusahaan. Seorang pegiat pergantian iklim, karya Gogo telah tampil di harian terbesar Zimbabwe The Herald, Thomson Reuters Foundation, Bitcoin.com, dan sejumlah publikasi daring. Gogo pertama kali menemukan bitcoin di tahun 2014, dan mulai meliput pasar kripto di tahun 2017.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori