Lihat lebih banyak

Pendapatan Jaringan Smart Contract Berpotensi Capai US$450 Miliar per Tahun di 2030 Nanti

3 mins
Oleh Martin Young
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Ekosistem smart contract diramalkan bakal mencetak nilai US$5,3 triliun di tahun 2030 mendatang.
  • Meningkatnya jumlah aset yang ditokenisasi secara on-chain serta-merta juga mencerminkan semakin menjulangnya pertumbuhan pada sektor tersebut.
  • Model ekonomi yang Ethereum usung saat ini terbukti menjadi yang terunggul dari berbagai segi apabila dibandingkan dengan Bitcoin.
  • promo

Perusahaan investasi kripto dan teknologi inovatif Ark Invest lagi-lagi memberikan pandangan bullish-nya, dan kali ini mereka tujukan pada ekosistem smart contract. Belum lama ini, perusahaan tersebut telah membuat beberapa prediksi besar untuk sektor ini dalam sebuah laporan terbaru mereka.

Dalam laporan yang berjudul “Big Ideas 2023” yang mereka terbitkan pada 31 Januari kemarin, Ark Invest menuangkan beberapa prediksi yang berani tentang jaringan smart contract.

Sekelompok peneliti dari perusahaan tersebut mengungkapkan bahwa peningkatan nilai aset keuangan yang ditokenisasi secara on-chain akan menjadi faktor pendorong dari pertumbuhan pesat sektor itu.

“Aplikasi terdesentralisasi dan jaringan smart contract yang mendukungnya berpotensi menghasilkan pendapatan tahunan [sebesar] US$450 miliar dan mencapai nilai pasar [sebesar] US$5,3 triliun di tahun 2030,” tulis Ark Invest.

Selanjutnya, mereka memperkirakan bahwa pada akhir dekade nanti, produk berupa aset yang ditokenisasi bakal tumbuh hingga 5% dibandingkan dengan semua aset keuangan lainnya.

Pertumbuhan jaringan smart contract | Ark Invest

Pertumbuhan jaringan smart contract | Sumber: Ark Invest

Pertumbuhan Smart Contract yang Eksplosif

Angka US$450 miliar itu mereka dapat dengan memprediksi pertumbuhan adopsi smart contract yang mirip dengan periode awal munculnya internet. Jika layanan decentralized finance (DeFi) membebankan biaya sepertiga dari layanan keuangan tradisional, industri ini dapat mencapai US$5 triliun pada tahun 2030.

Di sisi lain, Ark juga menuliskan dalam laporan mereka bahwa saat ini, utilitas jaringan smart contract telah mengalami perluasan dan juga semakin terdiversifikasi.

Ethereum utilization by transaction type - Ark Invest
Utilisasi Ethereum berdasarkan jenis transaksi | Sumber: Ark Invest

Segala hal yang dulunya sempat didominasi oleh transaksi transfer Ethereum, sekarang sudah bertransformasi menjadi ekosistem layanan DeFi, NFT, dan stablecoin yang beragam.

Kelompok peneliti tersebut menemukan adanya pergeseran paradigma ke solusi terdesentralisasi dan decentralized exchange (DEX) yang berbasis smart contract. Terlebih lagi, pangsa pasar DEX juga tercatat terus meningkat selama tiga tahun terakhir.

Trader meninggalkan perantara terpusat dan [mulai] beralih ke solusi self-custody, [mereka] semakin menyukai transparansi bursa terdesentralisasi,” ungkap Ark Invest dalam laporannya.

DEX volume and market share - Ark Invest
Volume dan pangsa pasar DEX | Sumber: Ark Invest

Di Ethereum, yang notabene adalah jaringan smart contract terbesar di dunia, Ark Invest melaporkan bahwa fundamental jaringan tersebut sekarang lebih kuat ketimbang Bitcoin.

“Dengan model token barunya, penerbitan bersih tahunan Ethereum telah menyusut dan sekarang lebih rendah dari 1,7% [pada] Bitcoin dan 4% pada model PoW Ethereum sebelumnya,” tulisnya.

Comparative supply growth - Ark Invest
Perbandingan pertumbuhan pasokan | Sumber: Ark Invest

Tingkat Pertumbuhan Layer 2 yang Solid

Pada bagian terakhir, laporan tersebut membahas mengenai jaringan layer 2. Jumlah transaksi di dua jaringan L2 terkemuka, yakni Arbitrum dan Optimism, sekarang sama dengan yang ada di layer 1 Ethereum.

Layer-2 ecosystem growth - Ark Invest
Pertumbuhan ekosistem layer-2 | Sumber: Ark Invest

Ark Invest menyimpulkan bahwa jaringan layer 1 baru, seperti Aptos, semakin bersifat terpusat karena model distribusi tokennya. Parahnya lagi, Aptos telah banyak menuai kritikan akibat mendapat dukungan yang besar dari VC dan orang dalam.

“Akibatnya, jaringan baru tidak dapat mengklaim bahwa mereka cukup terdesentralisasi berdasarkan pemegang token dan bisa jadi rentan terhadap tekanan dari orang dalam.”

Ark Invest

Faktanya, Ark Invest bukanlah satu-satunya perusahaan yang berpandangan bullish terhadap tokenisasi aset dunia nyata. Seperti yang BeInCrypto laporkan pada bulan Januari lalu, CoinMetrics juga melihat adanya pertumbuhan eksplosif dalam sektor tokenisasi RWA pada tahun 2023.

Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi Ark Invest tentang potensi pendapatan smart contract di masa depan? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori