Pengadilan Kebangkrutan Amerika Serikat (AS) mengabulkan rencana likuidasi aset Bittrex US, perusahaan crypto exchange yang kini telah bangkrut. Dalam putusan, pengadilan memperbolehkan Bittrex untuk menutup operasinya di AS secara permanen dan memulihkan aset kreditur yang tersisa.
Hakim Pengadilan Kebangkrutan AS, Brendon Shannon, menyebutkan bahwa Bittrex US bisa menjalankan rencana penghentian operasi dan membayar kreditur yang tersisa secara penuh. Nantinya, proses likuidasi aset Bittrex, termasuk untuk pembayaran ganti rugi pada para kreditur, akan dilakukan oleh lembaga administrator yang ditunjuk.
“Entitas yang berhenti beroperasi (Bittrex US) akan mendanai distribusi dana dengan aset debitur dalam bentuk uang tunai ataupun mata uang kripto.”
Saat pengajuan kebangkrutan pada bulan Mei kemarin, Bittrex mencatat bahwa, secara total, perseroan memiliki aset dan liabilitas masing-masing sebesar US$1 miliar dengan jumlah kreditur mencapai 100.000.
Beberapa hari setelahnya, perseroan berhasil mendapatkan lampu hijau untuk mendapatkan utang pada induk usahanya, yaitu Aquila Holdings. Utang sebesar 250 BTC (sekitar US$7 juta saat itu) tersebut mereka gunakan untuk mendanai proses kebangkrutan.
Proses yang sudah berjalan sejak 5 bulan lalu itu akhirnya menemui titik terang. Selama proses kebangkrutan, beberapa pemilik akun terrnyata belum juga menarik dananya dari platform Bittrex. Padahal, perusahaan sudah mengajukan permohonan pada pengadilan agar bisa mengaktifkan seluruh akun kreditur, sehingga mereka bisa menarik asetnya sebelum penutupan operasi.
Pelanggan telah Lakukan Penarikan US$423 Juta di April
Sebelum mengajukan kebangkrutan, Bittrex sudah mengumumkan pada pelanggannya bahwa pihaknya kemungkinan bakal menutup operasi di AS.
Pengacara Bittrex, Patricia Tomasco, mengatakan pada bulan April, sekitar US$423 juta dana pelanggan telah ditarik. Kemudian, selama proses kebangkrutan, menurut Tomasco, sekitar 36.000 pelanggan telah menarik dananya dengan jumlah total mencapai US$143 juta dalam bentuk kripto.
“Lebih dari tiga perempat akun yang tersisa memiliki aset kurang dari US$100, dan beberapa pelanggan telah membuat keputusan yang untuk meninggalkan aset ketimbang harus melakukan verifikasi identitas saat akan menarik dananya.”
Menurut pandangan Tomasco, kebanyakan pelanggan perusahaan tidak ingin membiarkan informasi pribadinya terekspos hanya untuk dana yang tidak seberapa.
- Baca Juga: Lawan SEC, Bittrex Ajukan Mosi untuk Penghentian Gugatan
Bittrex Global Pastikan Tidak Terima Klien AS
Bittrex sendiri adalah salah satu entitas aset digital yang akhirnya memilih menyerah menghadapi tekanan dari Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS.
Satu bulan sebelum kebangkrutan, SEC melayangkan gugatan pada Bittrex dan mantan CEO sekaligus co-founder perusahaan, yaitu William Shihara, atas berbagai pelanggaran. Salah satu poin yang diangkat adalah Bittrex melanggar aturan, karena beroperasi sebagai bursa sekuritas nasional dan lembaga kliring yang tidak terdaftar.
Sengketa tersebut membuat perusahaan memilih untuk angkat kaki dari pasar AS dan menyelesaikan sengketanya dengan regulator dengan membayar denda senilai US$24 juta.
Namun, upaya SEC tidak berhenti sampai di situ. Komisi yang dipimpin oleh Gary Gensler itu juga menuduh bahwa Bittrex juga melanggar Undang-Undang Perlindungan Investor.
Meski begitu, likuidasi aset Bittrex US sama sekali tidak berpengaruh terhadap bisnis Bittrex secara global. Pasalnya, proses penyelesaian sengketa Bittrex dan SEC sama sekali tidak menggunakan dana dari Bittrex Global.
Chief Executive Officer (CEO) Bittrex Global, Oliver Linch, menyebut pihaknya telah melakukan investasi secara masif agar bisa memastikan bahwa Bittrex Global tidak menerima klien dari AS.
“Pelaku pasar yang ingin melakukan bisnis dengan exchange yang tidak diatur oleh AS, Bittrex Global siap membantu,” ungkapnya.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.