Trusted

Pengguna Makin Subur, Pemerintah Vietnam Serukan Regulasi Kripto

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Pemerintah Vietnam mulai menyerukan membuat regulasi terkait kripto yang jelas agar bisa mengatur & mencegah praktik keuangan ilegal.
  • Fokus utama aturan ini pencegahan pencucian uang & pemberian sanksi terhadap pelaku yang terbukti lakukan tindak kriminal menggunakan kripto.
  • Rencana ini dinilai akan berdampak positif, karena artinya pemerintah Vietnam secara perlahan mulai mengakui keberadaan aset kripto.
  • promo

Angin segar bagi industri kripto di Vietnam mulai berhembus. Melihat tingginya jumlah pengguna aset kripto di negara itu, pemerintah setempat mulai menyerukan untuk membuat aturan yang jelas agar bisa mengatur dan mencegah praktik keuangan ilegal.

Sebagai informasi, Vietnam selama ini dikenal sebagai salah satu negara yang tidak mengakui transaksi mata uang virtual. Meski begitu, nyatanya negara itu tetap tidak bisa membendung desakan masyarakat yang terus menggunakan aset kripto untuk beragam kebutuhan. Menurut data Chainalysis, Vietnam bahkan telah 2 tahun berturut-turut menjadi negara teratas dalam indeks adopsi kripto global.

Perdana Menteri Vietnam, Pham Minh Chinh, mengatakan meskipun mata uang virtual tidak diakui, tetapi pada kenyataannya transaksi yang menggunakan kripto seakan menjadi umum. Pasalnya, banyak orang yang menggunakannya untuk transaksi ataupun trading.

Oleh karena itu, Vietnam menganggap perlu untuk membuat undang-undang (UU) yang mengatur terkait aset kripto. Fokus utama dalam aturan tersebut adalah pencegahan pencucian uang dan pemberian sanksi terhadap pelaku yang terbukti melakukan tindak kriminal menggunakan kripto.

“Pemerintah perlu mempelajari sanksi yang tepat. Oleh karena itu, perlu adanya peraturan terperinci yang mengatur kripto,” jelas Pham Minh Chinh.

Pernyataan itu mencuat dalam diskusi panel yang membahas tentang perubahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Anti-Pencucian Uang. Perdana Menteri Vietnam mengungkapkan terdapat dua pandangan terkait aturan yang akan diubah, mulai dari aturan tentang mata uang virtual itu sendiri dan aturan pencucian uang yang melibatkan mata uang virtual.

Wakil Kepala Delegasi yang bertanggung jawab atas Delegasi Majelis Nasional Vietnam, Trinh Lam Sinh, turut menyerukan hal yang sama. Dia mengungkapkan bahwa dengan tingginya keterlibatan masyarakat pada kripto, hal itu berpotensi menjadi ladang bagi tindakan pencucian uang untuk membiayai berbagai kejahatan.

Dinamika Industri Kripto di Vietnam

Wakil Ketua Komite Pertahanan dan Keamanan Nasional, Nguyen Minh Duc, mengungkapkan bahwa bentuk pencucian uang yang melibatkan kripto mirip dengan game online. Uang yang berasal dari tindak kejahatan konon dibelikan aset kripto dan kemudian dicairkan kembali ke dalam bentuk tunai.

“Lewat game online, pelaku kejahatan akan menggunakan ‘uang kotor’ yang dimilikinya untuk bertransaksi. Nanti, keuntungan yang didapatkan dari game tersebut akan ditarik dan menjadi ‘uang bersih’,” ungkap Nguyen Minh Duc.

Seperti diketahui, salah satu game berkonsep play-to-earn (P2E) paling populer di dunia, Axie Infinity, memiliki basis pengguna yang sangat besar di Vietnam. Diperkirakan, 23% dari seluruh warga Vietnam telah berpartisipasi dalam game tersebut. Ditambah lagi, Axie Infinity juga bercokol di negara tersebut.

Tidak dijelaskan oleh pemerintah setempat apakah amandemen aturan ini turut akan meregulasi industri game yang berhadiah kripto tersebut. Namun, yang jelas rencana itu akan berdampak positif, karena ini berarti pemerintah secara perlahan mulai mengakui keberadaan aset kripto.

Menilik Adopsi Kripto di Vietnam

Bila melihat dari data, wajar jika pemerintah Vietnam mulai menjadikan kripto sebagai kelas aset baru yang harus diregulasi. Pasalnya, tingkat adopsi Vietnam berada jauh di atas Brasil yang sempat menjadi negara dengan jumlah pengguna kripto terbanyak secara global; dan Amerika Serikat (AS) yang selama ini terkenal dengan banyaknya perusahaan kripto yang berbasis di sana.

Kehadiran platform berbasis kripto global ikut memantik hadirnya perusahaan rintisan berkonsep game P2E di Vietnam. bila dilihat berdasarkan pangsa pasar di Asia Tenggara, negara ini berada di posisi kedua, tepat di bawah Thailand.

Beberapa analis mengungkapkan tingginya adopsi kripto di Vietnam dipicu oleh aturan pajak kripto yang relatif longgar, terbatasnya akses masyarakat ke layanan keuangan, dan pemanfaatan kripto sebagai lindung nilai terhadap inflasi.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori