Lihat lebih banyak

Singapura Ingin Melarang Investor Ritel Beli Kripto Pakai Kartu Kredit

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Regulator Singapura mengusulkan larangan bagi investor ritel meminjam uang untuk mendanai pembelian kripto.
  • Usulan ini merupakan bagian dari banyak rekomendasi untuk lebih memperketat rezim peraturan terkait aset digital di negara itu.
  • Langkah potensial lainnya dalam makalah konsultasi MAS termasuk menghentikan perusahaan menggunakan token yang disimpan oleh investor untuk dipinjamkan demi menghasilkan keuntungan. 
  • promo

Regulator Singapura mengusulkan larangan bagi investor ritel meminjam uang untuk mendanai pembelian kripto. Usulan ini merupakan bagian dari banyak rekomendasi untuk lebih memperketat rezim peraturan terkait aset digital di negara itu.

Langkah potensial lainnya dalam makalah konsultasi Otoritas Moneter Singapura (MAS) termasuk menghentikan perusahaan, seperti crypto exchange, menggunakan token yang disimpan oleh investor untuk dipinjamkan atau staking demi menghasilkan yield atau keuntungan. 

Staking merupakan proses mendapatkan imbal hasil dengan menggunakan kripto pada suatu aplikasi kripto. ‘Mengunci’ gerak investor ritel dalam meminjamkan kripto, atau melakukan staking, sama artinya dengan membatasi akses mereka ke keuangan terdesentralisasi (DeFi).

MAS Singapura pada hari Rabu (26/10) mengatakan bahwa harga kripto sangat fluktuatif dan leverage dapat membebani pelanggan dengan kerugian besar. Mereka menilai bahwa sektor ritel seharusnya tidak dapat menggunakan kartu kredit untuk fasilitas kredit lainnya seperti membeli kripto.

Stablecoin, token yang dimaksudkan untuk memiliki nilai konstan pada aset yang mendasarinya seperti dolar Amerika Serikat (USD), menurut regulator Singapura perlu didukung sepenuhnya oleh aset cadangan dengan denominasi yang sama. Persyaratan modal minimum juga akan dikenakan pada penerbit stablecoin tersebut.

Keputusan Resmi Akan Dirilis pada bulan Desember 2022

Seperti yang diketahui, Singapura mendapat tempat dalam sorotan terkait ‘krisis’ di dunia kripto yang terjadi pada tahun 2022 ini. Pasalnya, pendiri proyek Terra yang mengalami kehancuran total pada Mei lalu, Do Kwon, terakhir kali diketahui tinggal di Singapura. Tidak hanya itu, hedge fund kripto Three Arrows Capital (3AC) yang menghadapi berbagai likuidasi hingga mengajukan kebangkrutan turut berkantor di Singapura.

Sebelum konsultasi, Singapura telah mengambil langkah-langkah, seperti menekan pemasaran produk kripto. Hal ini juga mengharuskan penyedia aset virtual untuk terdaftarkan diri mereka secara resmi ke regulator meskipun hanya melakukan bisnis di luar negeri.

Regulator Singapura mengatakan bahwa mereka menolak sepenuhnya melarang layanan kripto untuk konsumen ritel karena itu justru dapat mengarahkan mereka ke platform yang tidak berlisensi.

Sesi untuk umpan balik terkait konsultasi makalah ini berlangsung hingga 21 Desember mendatang setelah pedoman akhir ditetapkan. Adapun para penyedia layanan aset digital kemudian akan memiliki 6 hingga 9 bulan untuk mematuhi aturan ini.

Singapura Bersikap Tegas bagi Perilaku Buruk di Industri Kripto

Mundur ke tanggal 23 Juni 2022, Sopnendu Mohanty, selaku Chief Fintech Officer (CFO) MAS, menyatakan bahwa pihaknya akan memberikan sikap tegas terhadap perilaku buruk dalam industri kripto. 

“Kami telah dipanggil oleh banyak pemain cryptocurrency karena tidak ramah. Respon saya adalah, ‘Ramah untuk apa? Ramah untuk ekonomi riil atau ramah untuk ekonomi yang tidak nyata?’” Jelas Sopnendu Mohanty kepada FT pada hari Kamis (23/6).

Dia menegaskan bahwa Singapura tidak menoleransi perilaku market yang buruk. Jika seseorang atau sejumlah pihak telah melakukan hal buruk, “Kami [Singapura akan] brutal dan keras tanpa henti.”

Taiwan Juga Ingin Larang Pembelian Kripto dengan Kartu Kredit

Kabar ini datang ketika Komisi Pengawasan Keuangan Taiwan (FSC) pada Juli lalu dilaporkan sedang mencari cara untuk menghentikan penggunaan kartu kredit untuk pembelian kripto.

FSC mengatakan telah mengeluarkan surat kepada asosiasi perbankan lokal yang meminta agen kartu kredit untuk berhenti memasukkan platform kripto sebagai pedagang mereka. FSC juga mengatakan bahwa kartu kredit tidak dapat digunakan untuk perjudian online, saham, futures, option, dan transaksi lainnya.

Dalam surat itu, regulator dilaporkan telah memperingatkan risiko yang terkait dengan aset virtual, dan memberi waktu perusahaan kartu kredit selama 3 bulan untuk mematuhi persyaratan baru.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori