Lihat lebih banyak

Modus Baru Penipuan Kripto: Tawarkan Pengembalian Dana bagi Pelanggan FTX

3 mins
Diperbarui oleh Ahmad Rifai
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Gaduhnya kebangkrutan FTX rupanya dimanfaatkan oleh oknum jahat untuk menguras dompet para investor kripto.
  • Penipu memainkan psikologi korban FTX yang dananya terkunci di platform itu dengan beri iming-iming dapat lakukan penarikan dana mereka.
  • Temuan ini diungkapkan oleh Kepolisian Singapura yang memberikan peringatan atas adanya aktivitas penipuan yang menargetkan korban FTX.
  • promo

Gaduhnya kebangkrutan FTX rupanya dimanfaatkan oleh oknum jahat untuk menguras dompet para investor kripto. Penipu memainkan psikologi korban FTX yang dananya terkunci di platform itu dengan memberikan iming-iming berupa penarikan dana dengan syarat membayar biaya hukum. Temuan ini diungkapkan oleh Kepolisian Singapura yang memberikan peringatan atas adanya aktivitas penipuan yang menargetkan korban FTX.

Modus yang dijalankan oleh pelaku kejahatan adalah dengan membuat situs web palsu untuk memanipulasi calon korbannya. Dalam situs web bodong itu, penipu akan menggiring calon korban untuk memberikan kredensial yang dimiliki untuk kemudian mencurinya.

Pihak Kepolisian Singapura menjelaskan bahwa dalam situs web yang mengklaim di-hosting oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) itu meminta korban mengisi data diri dengan dalih sarana untuk verifikasi identitas.

“Situs tersebut kemungkinan adalah phishing untuk tujuan mengumpulkan kredensial nasabah saat melakukan login,” jelas Kepolisian Singapura.

Kebangkrutan FTX diduga telah menyebabkan lenyapnya dana nasabah sekitar US$1 miliar hingga US$2 miliar. Seorang sumber mengatakan bahwa founder FTX, Sam Bankman-Fried (SBF), secara diam-diam melakukan pemindahan dana sebesar US$10 miliar yang bersumber dari dana pelanggan ke perusahaan perdagangan kripto kuantitatif Alameda Research yang dia dirikan.

Meskipun SBF membantah hal tersebut, tetapi faktanya kekeringan likuiditas yang dialami FTX menjadi salah satu alasan bagi mereka mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 dan Bab 15. Perusahaan tidak mampu menangani permintaan penarikan secara besar-besaran (bank run) yang pada akhirnya menggulung bisnis mereka.

Perlu diingat, tidak hanya investor ritel asal Singapura yang mengalami kerugian. Salah satu perusahaan investasi yang dimiliki oleh pemerintah setempat, Temasek, turut mengakui bahwa mereka membenamkan dana dalam bentuk saham sebesar US$210 Juta di FTX Internasional dan US$65 juta di FTX.US.

Pemerintah AS Perangi Penipuan Kripto

Kurangnya informasi dan tidak jelasnya aturan terkait kripto dijadikan celah bagi oknum jahat untuk masuk dan mencuri dana investor. Oleh karena itu, Kantor Kejaksaan Agung California, AS, merilis situs web untuk memerangi tindakan penipuan berbasis kripto.

Situs web itu digadang-gadang memuat informasi terkait cara membeli dan bertransaksi token kripto, informasi tentang non-fungible token (NFT), hingga tata cara menghindari penipuan.

Jaksa Agung California, Rob Bonta, menuturkan mulai dari selebritas hingga masyarakat lainnya sudah terjun ke dalam investasi kripto. Ironinya, kebanyakan dari mereka masuk ke dalamnya hanya berdasarkan iming-iming keuntungan cepat dan mudah.

“Jangan jatuh cinta pada fantasi. Aset kripto sama seperti semua jenis investasi, memiliki risiko yang signifikan dan tidak ada yang bisa menjamin bahwa investor bisa mendapatkan keuntungan yang besar,” ucap Rob Bonta.

Dengan adanya situs web anyar tersebut, masyarakat California yang berencana masuk dan menginvestasikan uang mereka akan mendapatkan saran untuk menghindari penipuan dan modus yang dilakukan oleh para penjahat.

Sebagai informasi, penipu biasanya akan menggunakan nama token atau aset kripto yang mirip dengan nama aset kripto yang beredar dan populer.  Selain itu, adanya persyaratan yang mengharuskan pembayaran untuk bisa berpartisipasi dalam usaha atau layanan tertentu adalah sinyal bahwa mungkin saja sedang terjadi percobaan penipuan.

Penipuan Kripto Meningkat 3 Kali Lipat Setiap Tahun

Dalam Konferensi Tingkat Tinggi Anti Penipuan Global, disebutkan bahwa jumlah penipuan yang melibatkan kripto meningkat tiga kali lipat setiap tahunnya. Mayoritas korban terjerat oleh tipu daya yang menawarkan kekayaan instan dan mudah.

Direktur Penjualan Eropa dari perusahaan keamanan siber Group-IB, Camill Cebulla, mengatakan sampai tengah tahun ini mereka sudah menemukan 2.000 domain yang hanya digunakan untuk melakukan aktivitas penipuan kripto. Modus yang digunakan adalah dengan menggunakan video dari tokoh terkenal yang isinya penawaran hadiah berupa kripto.

“Dari beberapa dompet yang diidentifikasi sebagai media penampungan penipuan, sekitar US$1,68 juta berhasil dicuri dalam kurun waktu 3 hari. Jumlah itu didapatkan dari 281 transaksi,” jelas Camill Cebulla.

Di Singapura sendiri, jumlah penipuan kripto yang telah dilaporkan membengkak 5 kali lipat sejak 2019 hingga akhir tahun 2021 yang mencapai 631 laporan.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Maret 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori