Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat, sejak Januari hingga November 2024, nilai transaksi aset kripto sudah mencapai Rp556,53 triliun. Jumlah itu meningkat 356,16% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp122 triliun.
Pertumbuhan tersebut sejalan dengan bertambahnya jumlah pelanggan kripto terdaftar yang sampai dengan November mencapai 22,11 juta pelanggan. Bandingkan dengan jumlah pelanggan kripto di periode yang sama tahun lalu sebanyak 16,7 juta.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bappebti Tommy Andana melalui keterangan resmi mengungkapkan, pertumbuhan transaksi aset kripto menunjukkan bahwa perdagangan kripto merupakan salah satu pilihan perdagangan yang diminati masyarakat.
Dari jumlah itu, sekitar 1.312.120 merupakan pelanggan akif yang bertransaksi pada periode November dengan tingkat penambahan jumlah pelanggan sebesar 479.836 user. Jumlah itu meningkat hampir 3 kali lipat dari rerata penambahan pelanggan bulanan di tahun 2023 yang mencapai 151.523.
Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengatakan, dari nilai tersebut, aset kripto yang paling banyak ditransaksikan adalah Tether USD (USDT), Bitcoin (BTC), Dogecoin (DOGE), Pepe (PEPE) dan juga XRP.
“Paling banyak transaksi USDT, BTC, DOGE, PEPE dan XRP,” jelasnya kepada BeinCrypto.
Perkuat Kolaborasi Dengan SRO
Lebih jauh menurut Tommy, meningkatnya jumlah pelanggan menunjukkan bahwa potensi pasar aset kripto di Indonesia yang masih sangat besar. Bahkan ia optimistis dalam beberapa tahun ke depan, negeri ini bakal mampu menjadi salah satu pemimpin pasar kripto di dunia.
Untuk itu, Bappebti selaku regulator utama pengawas perdagangan aset kripto terus memperkuat kolaborasi dengan self regulatory organization (SRO), asosiasi, dan para pemangku kepentingan industri aset kripto di Indonesia.
Hal itu dilakukan sebagai salah satu strategi untuk mengembangkan ekosistem dan tata kelola aset kripto. Di sisi lain juga untuk memperkuat regulasi dan literasi kepada masyarakat. Melihat kondisi tersebut, Bappebti optimistis nilai transaksi kripto akan meningkat di 2025.
Sekretaris Bappebti, Olvy Andrianita menambahkan, selain fokus pada peningkatan transaksi, Bappebti, SRO dan Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK) juga harus konsisten dalam memberikan literasi untuk penguatan perlindungan kepada masyarakat.
Dalam pandangan Olvy, literasi utamanya mengarah pada pelanggan perdagangan aset kripto yang di dominasi generasi muda.
“Tingginya antusiasme masyarakat terhadap aset kripto harus seimbang dengan edukasi dan literasi yang komprehensif,” ungkap Olvy.
Melalui penguatan literasi, ia berharap bisa menjadi langkah efektif dalam meningkatkan perlindungan kepada masyarakat, memberikan kepastian berusaha bagi pelaku industri, dan mengurangi aduan.
Bagaimana pendapat Anda tentang terus tumbuhnya nilai transaksi kripto di Indonesia ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.