Lihat lebih banyak

Perbankan Brasil Rilis Stablecoin yang Didukung Dolar AS

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • BTG Pactual, lembaga perbankan asal Brasil, merilis sebuah stablecoin yang memiliki paritas 1:1 dengan dolar AS bernama BTG Dol.
  • Head of Digital Assets BTG Pactual, Andre Portilho, mengungkapkan BTG Dol menawarkan para holder untuk “mendolarkan” bagian dari ekuitas yang dimiliki dengan cara sederhana, efisien, dan aman.
  • Dalam peluncuran BTG Dol, BTG Pactual menggandeng platform bank kripto Mynt untuk mewujudkannya.
  • promo

BTG Pactual, lembaga perbankan asal Brasil, merilis sebuah stablecoin yang memiliki paritas 1:1 dengan dolar AS bernama BTG Dol. Langkah ini sekaligus menandai untuk pertama kalinya di dunia, lembaga keuangan tradisional menerbitkan stablecoin sebagai sarana investasi.

Aksi BTG Pactual ini juga menjadi terobosan besar dalam industri kripto. Pasalnya, penerbit stablecoin umumnya merupakan entitas keuangan non-bank, yang memang berkutat di industri aset digital.

Kuat dugaan, peluncuran stablecoin BTG Dol itu merupakan bentuk respon atas sikap pemerintah setempat yang pro terhadap kripto. Seperti diketahui, Brasil menjadi salah satu negara yang sudah mengesahkan undang-undang terkait kripto, dalam mana Bank Sentral Brasil bertindak sebagai pengawas dalam industri tersebut.

Harapannya, kehadiran BTG Dol dapat membangun interaksi antara sistem keuangan tradisional dan ekonomi digital yang saat ini sedang mashyur.

Head of Digital Assets BTG Pactual, Andre Portilho, mengungkapkan BTG Dol menawarkan para holder untuk “mendolarkan” bagian dari ekuitas yang dimiliki dengan cara sederhana, efisien, dan aman.

“Inovasi yang terjadi dalam teknologi keuangan ini dimaksudkan untuk memberi keuntungan pada klien perusahaan. Saat membeli BTG Dol, investor memiliki akses mudah dan cerdas untuk berinvestasi dalam dolar AS,” jelasnya.

Meskipun diluncurkan dan dilindungi oleh BTG Pactual, namun proses penerbitan jenis aset kripto tersebut tidak dilakukan seorang diri. BTG Pactual menggandeng platform bank kripto Mynt untuk mewujudkannya.

Bagi Mynt, peluncuran stablecoin itu juga merupakan keberhasilan mereka. Sebelumnya, perusahaan sudah merilis 8 aset baru dan 22 mata uang kripto di platform miliknya.

Head of Operations Mynt, Marcel Monteiro, menambahkan bahwa BTG akan mejadi tolok ukur di pasar kripto.

“Peluncuran BTG Dol menunjukkan bahwa bank percaya terhadap teknologi digital. Untuk itu perusahaan akan melanjutkan komitmennya untuk menawarkan produk dan layanan digital dengan inovatif dan solid,” ucap Monteiro.

Lembaga Perbankan Sebetulnya Percaya terhadap Teknologi Kripto

Masuknya bank ke dalam industri aset digital dan merilis stablecoin sendiri sebenarnya sudah diprediksi sebelumnya. Terlepas dari volatilitas harganya, teknologi blockchain, yang mendukung aset kripto, sebenarnya sudah sejak lama menarik perhatian industri keuangan tradisional.

Salah satunya adalah JPMorgan. Raksasa perbankan asal Amerika Serikat (AS) itu pada 2019 sudah merilis mata uang digitalnya sendiri yang bernama JPM Coin. Mata uang digital JPMorgan beroperasi di blockchain privat Onyx, yang dikembangkan oleh JPMorgan sendiri.

JPM Coin digunakan untuk penyelesaian transaksi internal JPMorgan. Lalu, di tahun 2020, JPM Coin memulai debut komersialnya lantaran digunakan oleh perusahaan teknologi jumbo untuk pembayaran ke seluruh dunia.

Langkah yang dilakukan oleh JPMorgan dipercaya bisa memberikan dorongan lebih bagi industri aset digital secara luas. Pasalnya, hal itu bisa juga menjadi pertanda bahwa adopsi kripto di industri arus utama kian dekat.

Masa Depan Uang adalah Stablecoin

Dengan kapitalisasi pasar sebesar US$132,97 miliar, stablecoin memiliki peran penting dalam industri aset digital, khususnya untuk sektor decentralized finance (DeFi).

European Central Bank (ECB) menyebutkan bahwa penggunaan stablecoin terus berkembang. Dari awalnya hanya menjadi aset kripto alternatif untuk melindungi volatilitas mata uang kripto, kini memiliki peran penting dalam sektor DeFi sebagai penyedia likuiditas.

Menurut ECB, semakin banyak bank dan juga lembaga keuangan maupun teknologi tradisional yang menaruh minat pada stablecoin, maka akan meningkatkan koneksi dengan sistem keuangan yang sudah lebih dulu dibangun, termasuk risikonya.

Di wilayah Amerika Serikat, konsorsium bank yang diasuransikan oleh Federal Deposit Insurance (FDIC) pada Januari tahun lalu meluncurkan inisiatif untuk merilis stablecoin USDF. Namun, dalam perjalanannya, konsorsium tersebut mengalihkan jaringan blockchain mereka menjadi jaringan privat.

Dari perkembangan yang terjadi, terlihat bahwa penggunaan stablecoin di kalangan entitas keuangan bisa lebih diterima ketimbang jenis aset kripto lainnya. Perusahaan manajer investasi Schroders menambahkan bahwa stablecoin menawarkan transaksi yang lebih mudah dengan keamanan yang lebih besar.

Bagaimana pendapat Anda tentang peluncuran stablecoin berparitas dolar AS oleh salah satu lembaga perbankan Brasil ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori