Lihat lebih banyak

Perkuat Bisnis Metaverse, SM Entertainment Akuisisi Studio Clon

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • SM Entertainment baru saja menuntaskan aksi anorganiknya terhadap Studio Clon untuk memperbesar bisnis metaverse.
  • Agensi grup dan selebritas Korea Selatan ini sengaja mengakuisisi Clon untuk memperkuat kemampuan perusahaan di ruang maya.
  • SM Entertainment sendiri terlihat sudah menggenjot bisnis di metaverse melalui girlgroup Aespa dan pembentukan Studio Kwangya.
  • promo

Percaya bahwa masa depan bisnis akan berada di dunia virtual, SM Entertainment baru saja menuntaskan aksi anorganiknya terhadap Studio Clon. Agensi yang menaungi grup K-pop papan atas; seperti Aespa, NCT Dream dan EXO, itu melakukannya melalui salah satu entitas usaha yang baru saja dibentuk, yakni Studio Kwangya.

SM Entertainment mengambil alih 51% saham Studio Clon dan langsung menjadikannya sebagai entitas usaha dari Kwangya. Sebagai informasi, Studio Kwangya sendiri merupakan anak usaha baru yang didirikan pada Juli 2022 guna mendukung produksi konten SM Entertainment di metaverse.

Dengan kemampuan Studio Clon yang dapat menyediakan layanan komprehensif pasca propduksi untuk edit dan mixing konten video menjadi nilai tambah tersendiri bagi Kwangya yang memang ingin menghadirkan konten mumpuni di ruang virtual. Terlebih lagi, Studio Clon juga sudah berhasil menangani produksi lebih dari 2.300 judul video setiap tahunnya.

Mengutip Yonhap, SM Entertainment mengakui bahwa akuisisi Clon sengaja dilakukan untuk memperkuat kemampuan perusahaan di ruang maya.

Metaverse merupakan salah satu sektor utama dari 5 sektor yang akan digenjot. Akuisisi ini juga menunjukkan bagaimana kami mendorong strategi SM 3.0 dengan cepat,” jelasnya.

SM 3.0 sendiri merupakan perluasan dari strategi sebelumnya yang fokus pada program untuk menghasilkan kekayaan intelektual (IP). Co-CEO SM Entertainment, Youngjun Tak, menjelaskan dengan SM 3.0, akan memperluas jalur produksi musik sekaligus untuk meningkatkan daya saing bisnis perusahaan.

“Sistem baru [SM 3.0] bertujuan untuk melebarkan kemampuan produksi dan mempercepat produksi IP. Caranya adalah dengan mendistribusikan pengambilan keputusan di setiap pemimpin organisasi,” jelas Tak.

Aespa dan Metaverse SM Entertainment

SM Entertainment Bangun Studio Kwangya Khusus untuk Genjot Metaverse

SM Entertainment sepertinya berupaya mendongkrak bisnis metaverse melalui salah satu grup musik andalannya, yakni Aespa. Kelompok vokal yang dipimpin oleh Karina (Yu Ji Min) itu juga terus memperkenalkan kelompoknya sebagai “Metaverse Girlgroup”.

Beberapa video klip Aespa juga ditampilkan secara virtual dengan konsep AE (alter ego). Dalam konser perdananya di tahun ini, Aespa juga berhasil memukau penggemarnya dengan menampilkan avatar grup.

Masing-masing member Aespa memiliki AE dalam bentuk avatar yang bisa berkomunikasi antar personel grup. Dengan konsep tersebut, Aespa sukses mendorong industri musik lebih maju, lantaran sudah menggabungkan konsep virtual dalam karyanya.

Selain itu Aespa juga sudah memperkenalkan konsep metaverse dalam pidatonya di Forum Politik Tingkat Tinggi PBB 2022 di New York. Dalam kesempatan itu, Aespa memnjelaskan bahwa metaverse mencerminkan realitas, dan jika kehidupan yang saat ini sedang dijalankan tidak mengusung konsep hidup berkelanjutan, maka akan sulit untuk melakukannya di dunia maya.

Revolusi Industri Musik

Wakil Presiden Eksekutif dan Penasihat Umum Fender Musical Instruments, Aarash Darroodi, mengungkapkan bahwa konsep musik di metaverse, tidak akan meniru sensasi yang hadir saat menonton konser secara langsung.

Pasalnya, pengguna metaverse akan merasakan pengalaman yang sepenuhnya berbeda dengan lingkungan immersive yang 360°. Cara seperti itu dipercaya mampu memuaskan mereka yang tidak bisa hadir ke konser secara langsung dengan cara yang berbeda.

“Hal itu akan mendemokratisasi pengalaman bagi banyak orang, baik itu secara geografis ataupun ekonomi yang tidak mampu hadir ke konser secara langsung,” jelasnya.

Di samping itu, jangkauan metaverse sudah terbukti mampu lebih baik dibanding konser offline. Analis Fender mengungkapkan, konser Travis Scott yang digelar di Fortnite selama Metaverse Fashion Week 2022 mampu menghasilkan lebih banyak penonton dibanding konser langsungnya.

Tercatat sebanyak 28 juta orang menghadiri konser Scott di Fortnite dan 700 ribu orang yang membeli tiket tur langsungnya. Namun, untuk pendapatan, tur langsung Scott sukses meraup pendapatan tiket sebesar US$54 juta. Sementara itu, konser di metaverse menghasilkan US$20 juta melalui penjualan merchandise.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori