Lihat lebih banyak

Nami Foundation Gandeng Chainalysis untuk Perkuat Keamanan Ekosistem Aset Digital di Vietnam

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Nami Foundation baru saja bekerja sama dengan Chainalysis untuk memperkuat keamanan pelanggan di industri aset digital.
  • Lewat sinergitas tersebut, Nami Foundation kini mampu melakukan pemantauan dan investigasi transaksi yang lebih mumpuni untuk mendeteksi aktivitas pencucian uang maupun pendanaan teroris.
  • Tingginya tingkat adopsi kripto di Vietnam menjadi alasan utama Nami Foundation untuk bekerja sama dengan banyak pihak dalam rangka membangun ekosistem digital menjadi lebih baik.
  • promo

Nami Foundation, entitas kripto asal Vietnam, baru saja mengikat kerja sama dengan platform analitik dan keamanan blockchain Chainalysis. Aksi tersebut merupakan upaya untuk memperkuat keamanan pelanggan yang selama ini menjadi kekuatan utama dalam menangkal serangan siber di industri aset digital.

Dalam sebuah pernyataan, dikatakan bahwa lewat sinergitas tersebut, Nami Foundation kini mampu melakukan pemantauan dan investigasi transaksi yang lebih mumpuni untuk mendeteksi aktivitas pencucian uang maupun pendanaan teroris. Di samping itu, adanya kolaborasi tersebut juga bakal berdampak pada layanan blockchain milik perusahaan lainnya, Nami Exchange dan Nami Insurance.

Lewat integrasi Nami Foundation dengan sistem Chainalysis, Nam mengaku setiap terdapat transaksi berisiko tinggi, sistem akan langsung menangguhkan transaksi untuk kemudian melakukan penyelidikan dan verifikasi sebelum aset digital dikirim ke dompet penerima.

Langkah tersebut mirip dengan mitigasi risiko yang ada di dalam sistem keuangan tradisional, dimana setiap transaksi dengan jumlah jumbo akan mendapatkan perhatian khusus, mulai dari verifikasi identitas pihak yang bertransaksi hingga keabsahan data pendukung lainnya.

Direktur Regional ASEAN & Asia Tengah Chainalysis, Joshua Foo, menambahkan, ekosistem blockchain di Vietnam saat ini tengah mengalami perkembangan yang signifikan. Hal itu menjadi salah satu fokus perusahaan untuk memberikan dukungan data berkualitas agar pengalaman pengguna menjadi lebih aman dan terjamin.

Nami Foundation Ingin Bangun Ekosistem Aset Digital yang Lebih Baik

Tingginya tingkat adopsi kripto di Vietnam menjadi alasan utama Nami Foundation untuk bekerja sama dengan banyak pihak dalam rangka membangun ekosistem digital menjadi lebih baik. Data Chainalysis menyebutkan bahwa Vietnam menduduki peringkat puncak dalam Indeks Adopsi Mata Uang Kripto 2022.

Namun, pencapaian itu dibarengi pula dengan meningkatnya tingkat risiko kejahatan terkait kripto. Belum lama ini, Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) mengumumkan pencarian orang yang bernama Quang Binh. Pria asal Vietnam itu diduga memiliki keterlibatan dengan pencucian uang senilai US$3 miliar.

Quang Binh, atau Minh Quoc Nguyen, yang disebut dalam daftar buronan Biro Investigasi Federal (FBI), diduga menjalankan bisnis pengiriman uang tanpa izin dan mencuri identitas pelanggan melalui layanan crypto mixer ChipMixer di darknet.

Pada 14 Maret kemarin, Nguyen sudah didakwa atas tindakan pencucian uang, menjalankan bisnis pengiriman uang tanpa izin, serta pencurian identitas di Pengadilan Distrik Amerika Serikat; yang sekaligus mengeluarkan surat perintah federal untuk menangkap Nguyen.

Dengan demikian, tak aneh jika Chief Operating Officer (COO) Nami Foundation, Nguyen Tuan Nam, memandang bahwa keamanan dan kepatuhan merupakan hal vital dalam organisasi blockchain yang ingin mengembangkan produk keuangan.

“Kerja sama ini dimaksudkan untuk memperkuat kepatuhan dan mengasah kemampuan perusahaan dalam menyelidiki transaksi sekaligus melindungi pengguna dari aktivitas terlarang,” jelas Nam.

Remitansi Buat Adopsi Kripto di Vietnam Melesat

Kripto Vietnam

Melesatnya adopsi kripto di Vietnam didorong oleh transaksi remitansi yang tinggi. Setidaknya, terdapat lebih dari 600 ribu warga negara Vietnam yang bekerja di luar negeri dan memanfaatkan layanan kripto untuk mengirim uang dengan lebih hemat serta cepat.

Dalam sebuah riset, terungkap bahwa jumlah investor kripto di Vietnam sampai dengan Maret kemarin sudah mencapai 16,6 juta orang. Sebanyak 31% di antaranya menyimpan Bitcoin (BTC) sebagai aset kripto utama. Capaian itu menjadikan Vietnam sebagai negara kedua di Asia Tenggara setelah Thailand dalam hal jumlah investor kripto.

Di samping itu, terdapat sekitar 200 proyek blockchain yang beroperasi di Vietnam; mulai dari proyek yang berfokus pada decentralized finance (DeFi), NFT, Web3, infrastruktur blockchain, wallet, GameFi hingga metaverse.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori