PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. [Telkom] melalui payung Leap-Telkom Digital pada hari Kamis (28/7) mengumumkan bahwa mereka akan segera menciptakan dunia metaverse yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia.
Dunia metaverse buatan Telkom dinamakan metaNesia yang merupakan akronim dari Metaverse Indonesia. Tidak hanya sekadar menyuguhkan interaksi dengan visual biasa, metaNesia juga menawarkan pengalaman yang berbeda di dalam dunianya.
Andrew Tarigan, selaku Product Manager metaNesia, menuturkan bahwa peluncuran metaNesia rencananya akan dihelat pada 31 Juli 2022 mendatang.
Sebagai informasi, Telkom adalah perusahaan yang berada di bawah naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang jasa layanan teknologi dan komunikasi serta jaringan telekomunikasi.
metaNesia merupakan bagian dari Leap-Telkom Digital sebagai umbrella brand produk dan layanan digital Telkom, yang hadir untuk mengakselerasi digitalisasi masyarakat Indonesia.
Dengan adanya Leap-Telkom Digital, diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekosistem digital di Indonesia demi mengakselerasi terwujudnya kedaulatan digital nasional, sejalan dengan target pemerintah dalam beberapa tahun mendatang.
- Baca Juga: Lembaga Perlindungan Konsumen AS Berupaya Cegah Meta Platforms Kuasai ‘Seluruh Metaverse’
Pandangan Optimis Telkom terhadap Metaverse
Keputusan Telkom untuk menggarap proyek metaverse didasari pada kemajuan teknologi yang tidak terasa telah berkembang begitu pesat. Era baru yang kini mulai dijalani manusia adalah mendigitalisasikan kehidupan sehari-hari. Di masa depan, manusia diprediksi akan menjalani dua dunia, yakni dunia nyata dan dunia digital. Inilah yang dikenal sebagai dunia metaverse.
Metaverse menurut Telkom merupakan dunia komunitas virtual tanpa akhir yang saling terhubung. Dengan metaverse, orang-orang dapat bekerja, bertemu, belajar, dan bermain selayaknya di dunia nyata berkat bantuan teknologi.
Meski saat ini masih terbentur batas-batas tertentu layaknya awal mula kehadiran internet, tetapi di masa yang akan datang tidak menutup kemungkinan tembok pembatas itu akan roboh, sehingga kehidupan di dunia metaverse benar-benar seperti dunia nyata.
Deputy Executive Vice President Digital Technology & Platform Business Telkom Indonesia, Ery Punta Hendraswara, mengatakan sebelumnya orang-orang punya persepsi bahwa metaverse harus menggunakan virtual reality (VR).
“Padahal, metaverse more than that. Artinya, interaksinya memang bisa menggunakan VR, tetapi kita juga mengenal augmented reality (AR). Bahkan ada juga interaksinya yang lebih sederhana, seperti menggunakan handphone atau PC layaknya bermain game. Namun, di situ ada bentuk interaksi-interaksi baru yang dimungkinkan dari metaverse ini,” jelas Ery Punta Hendraswara kepada Be[In]Crypto Indonesia.
Melihat Potensi Metaverse bagi Korporasi
Dalam podcast bersama Indrawan Nugroho di channel YouTube Telkom Indonesia Official, Ery Punta Hendraswara juga memaparkan bahwa akan ada banyak peluang-peluang baru yang tercipta dari kehadiran metaverse.
Misalnya bagi korporasi, metaverse memberikan pengalaman baru bagi perusahaan serta konsumen dan target market yang akan dicapai. Selama ini, masih menurut Ery Punta Hendraswara, korporasi hanya dapat menjangkau konsumen secara daring dan luring. Kehadiran metaverse berada di antara dua hal tersebut.
Artinya, metaverse menjadi komponen tambahan bagi korporasi untuk melayani konsumennya atau mendapatkan konsumen baru yang selama ini tidak terjangkau.
“Pandemi Covid-19 membuat banyak perubahan. Jadi untuk brand, metaverse tidak hanya sekadar channel baru, tetapi ini suatu new experience dan membuka peluang baru juga untuk mereka memberikan sesuatu yang baru. Misalnya produk baru, produknya bisa saja full digital di metaverse, tetapi di dunia nyata juga kita dapatkan,” tambahnya.
Gunakan Pendekatan Open Metaverse
Sebagai lokomotif digital di Indonesia, Telkom masuk ke teknologi teranyar ini untuk menciptakan dunia metaverse yang saling terhubung dan membangun ekosistem metaverse di Indonesia.
metaNesia diharapkan bisa menjadi batu loncatan bagi perekonomian virtual di Indonesia yang tidak hanya mewadahi perusahaan-perusahaan besar, tetapi juga menjadi rumah bagi Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) menjangkau peluang-peluang baru.
“Telkom dalam posisi mengajak, bahwa Telkom menjadi hub dan kita bisa bersama-sama membangun untuk metaverse-nya Indonesia. Kita terbuka untuk terhubung dengan metaverse lain yang sudah ada di Indonesia, sehingga pertumbuhan metaverse di Indonesia jauh lebih cepat,” tegas Ery Punta Hendraswara.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.