Lihat lebih banyak

Luana Pinheiro Jadi Petarung UFC Perempuan Pertama yang Terima Gaji dalam Bentuk BTC

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Luana Pinheiro mengumumkan bakal mengonversi pendapatannya ke aset kripto, dengan bantuan platform penyedia layanan gaji Bitcoin dan aset kripto Bitwage.
  • Pinheiro menyebut inflasi mata uang di kampung halamannya, yakni real Brasil, sebagai salah satu alasan utamanya memutuskan mengonversi gajinya ke dalam BTC.
  • Dengan menerima BTC sebagai gaji, Pinheiro merasa bahwa ia bisa melakukan kontrol penuh atas pendapatannya, karena pergerakan nilai uangnya tidak lagi disandarkan pada sentimen yang menyebabkan naik turunnya mata uang fiat.
  • promo

Musim dingin yang masih terjadi di industri kripto sepertinya tidak membuat Luana Pinheiro, seorang petarung UFC perempuan, untuk mengonversi pendapatannya ke aset kripto. Ia baru saja menjalin kerja sama dengan platform penyedia layanan gaji Bitcoin dan aset kripto Bitwage.

Petarung asal Brasil itu mengungkapkan bahwa dia akan tetap menerima gaji dari sponsor dalam mata uang fiat. Lalu, barulah Bitwage akan mengonversinya secara otomatis menjadi bentuk aset kripto Bitcoin (BTC).

Langkah Pinheiro ini menambah panjang daftar profesional yang memilih untuk menerima gaji dalam aset kripto BTC. Sebelumnya, pemain sepak bola asal Toronto FC, Ifunanyachi Achara, juga sudah memutuskan untuk mengonversi gajinya ke dalam BTC.

Keputusan besar tersebut tidak bisa dilepaskan dari perjalanan hidupnya di Brasil. Pinheiro menjelaskan bahwa di negara asalnya, inflasi terjadi begitu tinggi. Ia mencontohkan pada tahun kelahirannya, di 1994, 1 real brasil (BRL) dipatok dengan 1 dolar AS (USD). Akan tetapi, jika melihat pergerakannya sekarang, 1 BRL hanya setara dengan US$0,18.

“Saya pikir tidak masalah dengan harga Bitcoin naik atau turun. Kalau tidak fluktuatif, juga tidak akan turun,” jelasnya.

Pinheiro menambahkan, langkahnya juga didasari oleh rekannya Matheus Nicolau, yang sudah lebih dulu mengonversi gajinya ke dalam BTC.

Dengan menerima BTC sebagai gaji, Pinheiro merasa bahwa ia bisa melakukan kontrol penuh atas pendapatannya, karena pergerakan nilai uangnya tidak lagi disandarkan pada sentimen yang menyebabkan naik turunnya mata uang fiat. Apalagi, jika melihat profesi pekerjaannya sekarang yang sebagai atlet, pendapatan yang diperoleh tidak cukup untuk bisa menghidupinya hingga menginjak usia 50 tahun. Sehingga, Pinheiro mengambil langkah tersebut untuk terus berkarier sambil menyiapkan dana pensiun menggunakan Bitcoin. Aset kripto itu tuturnya, akan menjadi tabungan masa depan kelak.

Pinheiro menuturkan pula, apabila harga BTC turun, hal itu akan semakin baik. Sebab, artinya ia bisa mendapatkan BTC lebih banyak lagi.

“Kami juga tidak bisa selamanya bertarung. Karier atlet biasanya sangat pendek. Jadi kami mengumpulkan uang dan menyiapkan masa pensiun dengan Bitcoin,” tambahnya.

Generasi Muda Banyak yang Memilih Gaji Menggunakan Bitcoin

Keyakinan akan nilainya yang bakal terus naik dalam jangka panjang membuat banyak orang memilih Bitcoin sebagai bagian dari rencana pensiunnya.

Penelitian dari The New York Digital Investment Group (NYDIG) mengungkapkan, bahwa 36% karyawan di bawah 30 tahun mengatakan mereka akan tertarik untuk mengalokasikan sebagian dari gajinya ke Bitcoin. Hampir 1 dari 3 karyawan bahkan mengatakan bahwa ketika dihadapkan pada 2 pilihan pekerjaan, mereka akan memilih perusahaan yang bisa membayar mereka dalam Bitcoin.

Dalam penelitian NYDIG, juga disebutkan bahwa menyediakan program, seperti Bitcoin Saving Plan, bisa menjadi alat untuk meretensi karyawan sebagai salah satu manfaat tambahan. Popularitas jawara kripto itu memang tidak bisa dianggap sepele.

Survei yang bertajuk Bitcoin Benefit 2022 itu juga menyebutkan, bila 58% karyawan ingin dibayar menggunakan Bitcoin. Sementara itu, 42% lainnya mengatakan akan meninggalkan perusahaan tempat dia bekerja demi perusahaan lain yang menawarkan Bitcoin dalam proporsi gajinya.

Kampanye Kripto Sangat Deras

Penggunaan Bitcoin atau aset kripto lainnya di dunia konvensional tak lepas dari strategi pemasaran yang dilakukan oleh bursa kripto ataupun perusahaan berbasis kripto lainnya. Seperti yang dilakukan oleh salah satu bursa kripto OKX yang menjadi mitra resmi untuk sponsor pelatihan klub Manchester City periode musim 2022 sampai 2023. Kemudian, ada pula perusahaan blockchain Tezos yang juga menjadi sponsor klub bola Manchester United.

Laporan Nielsen menyebutkan bahwa pengeluaran perusahaan kripto di industri olahraga pada tahun ini akan mampu mencapai US$5 miliar.

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori