Lihat lebih banyak

Presiden El Salvador Umumkan Akan Membeli 1 Bitcoin Setiap Hari

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Presiden El Salvador, Nayib Bukele, mengumumkan pemerintahannya akan beli satu Bitcoin setiap hari mulai besok.
  • Sebelumnya, sang Presiden El Salvador sempat menyebut kehancuran besar FTX sebagai kebalikan dari protokol Bitcoin.
  • Selain itu, Nayib Bukele juga menegaskan bahwa El Salvador tidak menyimpan aset kripto di FTX.
  • promo

Presiden El Salvador, Nayib Bukele, mengumumkan bahwa pemerintahannya akan beli satu Bitcoin setiap hari mulai besok.

Pernyataan ini disampaikan oleh satu-satunya presiden di dunia yang terang-terangan mendukung Bitcoin pada hari Kamis (17/11) pukul 12:28 WIB.

Seakan tidak ingin kehilangan sorotan panggung, Justin Sun, tokoh utama di balik blockchain TRON serta terafiliasi dengan crypto exchange Poloniex dan Huobi, turut meramaikan cuitan Nayib Bukele.

“Kami menggemakan inisiatif Nayib Bukele dalam membeli Bitcoin setiap hari. Kami juga akan membeli satu Bitcoin setiap hari mulai besok,” tulis Justin Sun yang turut menjabat sebagai Perwakilan Tetap Grenada untuk Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Justin Sun mengatakan bahwa dibutuhkan lebih banyak orang untuk bergabung dalam misi ini. Menurutnya, bila semua orang di dunia membeli Bitcoin senilai US$1 per hari, itu akan bernilai sekitar US$8 miliar setiap hari. 

“Bergabunglah dengan kami dan mari kita lakukan,” ajak Justin Sun.

‘Senggol’ FTX, Nayib Bukele: Bitcoin Dibuat untuk Cegah Skema Ponzi

Sebelumnya, sang Presiden El Salvador sempat menyatakan bahwa FTX yang mengalami kehancuran besar sebagai kebalikan dari protokol Bitcoin.

“Bitcoin dibuat dengan tepat untuk mencegah skema Ponzi, bank run; [kasus seperti] Enron, WorldCom, Bernie Madoff, Sam Bankman-Fried, bailout (dana talangan), dan penugasan kembali kekayaan. Ada yang paham [tentang ini], ada yang belum. Kita masih awal [dalam adopsi]. Ada 21 juta bitcoin untuk dunia,” tulis Nayib Bukele pada hari Senin (14/11).

Menariknya, El Salvador beberapa waktu yang lalu sempat diseret-seret dalam pusaran kehancuran FTX. Pasalnya, muncul tuduhan palsu yang mengklaim bahwa negara pertama di dunia yang mengumumkan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah itu menyimpan Bitcoin milik mereka di crypto exchange yang didirikan Sam Bankman-Fried (SBF) tersebut.

Namun, Nayib Bukele membantah laporan itu tidak lama setelah berbicara dengan founder & CEO Binance, Changpeng ‘CZ’ Zhao.

“Kawan, jumlah informasi yang salah begitu gila. Saya bertukar pesan dengan Presiden Nayib beberapa saat lalu. Dia berkata, ‘Kami tidak memiliki Bitcoin di FTX dan kami tidak pernah berbisnis dengan mereka. Terima kasih Tuhan!’” tulis CZ pada 10 November lalu.

Terkait hal ini, Mike Novogratz, founder & CEO Galaxy Digital, pun meminta maaf karena sempat memberikan keterangan di CNBC bahwa Bitcoin milik El Salvador berada di FTX.

“Maaf untuk Nayib Bukele dan orang-orang El Salvador. Saya terjatuh pada ‘berita palsu’,” jelas Mike Novogratz.

El Salvador Diperkirakan Miliki 2.381 BTC

Sebagai informasi, akun Twitter WuBlockchain mencatat bahwa El Salvador saat ini diperkirakan memiliki sekitar 2.381 bitcoin. Harga pembelian rata-ratanya sekitar US$43.000, dengan kerugian mencapai US$54 juta. Informasi tersebut sesuai dengan yang tertera pada situs web nayibtracker.com. Situs itu juga mencatat bahwa El Salvador memiliki sekitar 2.381 bitcoin.

Bloomberg pun pada 11 November lalu turut menunjukkan angka yang sama terkait kepemilikan Bitcoin El Salvador. Mereka mencatat bahwa negara yang dipimpin Nayib Bukele itu telah mengeluarkan dana sekitar US$105 juta untuk membeli Bitcoin, tetapi mengalami penurunan sekitar 60% dengan sekarang bernilai sekitar US$41,5 juta.

Sebelumnya, pada 31 Oktober lalu, badan anti korupsi non-pemerintah bernama ALAC El Salvador menyatakan bahwa BANDESAL, bank pembangunan El Salvador, telah menolak untuk memberikan informasi tentang pembelian Bitcoin yang dilakukan oleh pemerintah.

ALAC yang memberikan bantuan hukum kepada warga dalam berbicara menentang korupsi merilis sebuah dokumen. Dokumen tersebut menyatakan BANDESAL tidak dapat mengungkapkan informasi rahasia untuk melindungi kepentingan nasional.

Sebagai informasi, BANDESAL bertugas untuk mengelola dana yang digunakan oleh pemerintah El Salvador untuk proyek Bitcoin mereka. Menjadikan Bitcoin sebagai legal tender mulai September 2021, ALAC mengkritik BANDESAL atas tindakan tersebut.

“Kerahasiaan membatasi kemungkinan warga untuk mengakses dan menerima informasi tentang operasi yang dilakukan dengan dana publik,” jelas ALAC.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori