Lihat lebih banyak

Presiden Terpilih Korea Selatan Umumkan Persetujuan atas ICO

2 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Presiden terpilih Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, mengumumkan telah menyetujui penyelenggaraan initial coin offering (ICO) di negaranya.
  • Keputusan ini merupakan salah satu janji Yoon semasa kampanye yang berikrar akan menderegulasi industri kripto.
  • Melihat sosok Yoon yang pro-kripto, sejumlah institusi perbankan Korea Selatan pun meminta agar mereka dapat menyediakan layanan aset kripto bagi nasabahnya.
  • promo

Presiden terpilih Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, mengumumkan persetujuan atas initial coin offering (ICO).

Langkah ini merupakan satu dari 110 tugas nasional yang telah ia tentukan untuk pemerintahannya. Yoon Suk-yeol sendiri akan efektif menjabat sebagai presiden baru Korea Selatan per tanggal 10 Mei 2022 mendatang.

Tokoh dari Partai Konservatif Korea Selatan ini memang telah membuat janji-janji mengenai kripto semasa kampanyenya, termasuk di antaranya adalah janji pencabutan larangan atas ICO yang sudah berlaku di Korea Selatan sejak 2017.

Yoon Suk-yeol dilaporkan bakal membuat 2 jalur kerangka regulasi yang akan mengklasifikasi aset digital sebagai sekuritas dan non-sekuritas.

Baru-baru ini, komite transisi presidensial juga telah menyebutkan sejumlah nama penasihat presidensial top untuk masuk ke dalam jajaran pemerintahan baru. Selain itu, komite ini juga dilaporkan berfokus pada penerbitan dan pendaftaran (listing) token digital, serta pencegahan tindak perdagangan yang tidak adil.

Penundaan Pengenaan Pajak Capital Gain

Sementara itu, rencana pengenaan pajak sebesar 20% atas keuntungan aset kripto di atas US$2.000—yang awalnya akan diterapkan pada tahun 2023—ditunda untuk saat ini.

Forkast melaporkan Choo Kyung-ho, kandidat wakil perdana menteri dan menteri keuangan, berpendapat bahwa pajak kripto 20% untuk capital gain harus ditangguhkan hingga Januari 2025.

Dalam sidang konfirmasi Majelis Nasional pada hari Senin (2/5), Choo mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk mengenakan pajak pada sektor kripto, sebab sektor ini dinilai masih memerlukan waktu lebih agar menjadi matang.

Industri Perbankan Korea Selatan Minta agar Bisa Sediakan Layanan Kripto

Salah satu bank digital terbesar di Korea Selatan, KakaoBank, dilaporkan sudah siap bermitra dengan crypto exchange setempat, yaitu Coinone.

Maret kemarin, bank kompetitor KakaoBank, K Bank, berhasil mengalahkan KakaoBank dalam hal pendaftaran pengguna baru. Pencapaian tersebut terjadi setelah K Bank menjalin kerja sama dengan crypto exchange lokal, Upbit.

Berdasarkan laporan dari The Korea Times, angka pengguna baru yang membuka rekening di K Bank mencapai 920.000 orang selama 2 bulan pertama tahun 2022. Angka tersebut mengalahkan KakaoBank yang hanya mencatatkan 380.000 orang pengguna baru dalam periode yang sama.

Federasi Bank Korea (KFB) telah meminta kepada pemerintahan presiden baru Korea Selatan agar mengizinkan bank lokal untuk menawarkan layanan kripto. Permintaan itu selaras dengan janji kampanye Yoon Seok-yeol yang berikrar untuk menderegulasi industri kripto.

“Untuk menyadari potensi tak terbatas dari pasar aset virtual, kita harus menelaah regulasi yang jauh dari kenyataan dan tidak masuk akal,” ujar Yoon dalam sebuah forum virtual di tahun ini.

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

b9affb885df5498143f5abca759f7591.png
Shraddha Sharma
Shraddha adalah seorang jurnalis di India yang telah bekerja di berita bisnis dan finansial sebelum menyelami dunia kripto. Sebagai seorang penggemar investasi, dia juga memiliki ketertarikan dalam memahami kripto dari pendirian finansial pribadi.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori