Trusted

Terkuak! Kustodian Kripto Prime Trust Kehilangan Akses di Sejumlah Crypto Wallet

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Prime Trust dituduh tidak memiliki dana untuk menutupi simpanan pelanggan dan juga telah kehilangan akses ke beberapa crypto wallet mereka.
  • Hal itu membuat Divisi Institusi Keuangan Nevada, Amerika Serikat (AS) mengajukan petisi di Pengadilan Negara Bagian Nevada agar menunjuk kurator bagi Prime Trust.
  • Selain itu, terungkap pula bahwa Prime Trust tidak bisa memenuhi 100% penarikan aset dan dana dari para pelanggan, karena kehilangan akses ke sejumlah crypto wallet lama pada tahun 2021.
  • promo

Divisi Institusi Keuangan Nevada, Amerika Serikat (AS), telah mengajukan petisi pada hari Selasa (27/6) di Pengadilan Negara Bagian Nevada untuk penunjukan kurator bagi perusahaan kustodian kripto Prime Trust.

Hal itu dilakukan setelah Prime Trust dituduh tidak memiliki dana untuk menutupi simpanan pelanggan dan juga telah kehilangan akses ke beberapa crypto wallet mereka.

“Tindakan ini dihasilkan dari keputusan kami bahwa Prime Trust beroperasi dengan cara yang tidak aman dan tidak sehat, serta bangkrut sebagaimana ditentukan dalam somasi yang dikeluarkan pada 21 Juni lalu,” jelas regulator keuangan di negara bagian Nevada itu.

Petisi tersebut meminta kurator untuk mengambil alih operasi perusahaan sehari-hari dan memeriksa secara menyeluruh semua keuangan Prime Trust. Tujuannya, untuk menentukan opsi terbaik dalam rangka melindungi klien Prime Trust. Baik itu merehabilitasi dan mengembalikan perusahaan ke manajemen swasta, atau dengan melikuidasi perusahaan tersebut.

Adapun dewan manajer di Prime Trust telah menyetujui penunjukan kurator tersebut.

Hanya Tersisa 54% dari Total Dana Pelanggan

Perlu diketahui, Prime Trust berutang jutaan dolar AS (USD) kepada para pelanggannya.

Prime Trust berutang US$85,67 juta dalam mata uang fiat, tetapi hanya memiliki US$2,9 juta. Sementara itu, Prime Trust berutang US$69,5 juta kepada para pelanggannya, tetapi hanya memiliki US$68,64 juta.

Secara total, liabilitas Prime Trust terhadap pelanggannya mencapai US$155,17 juta, sedangkan mereka hanya memiliki US$71,55 juta. Ini berarti, Prime Trust tidak bisa memenuhi kewajibannya sebanyak 53,89% dari total dana pelanggan yang disimpan di kustodian tersebut.

“Dengan demikian, Prime Trust tidak akan dapat memenuhi semua penarikan dari para pelanggannya,” kata regulator Nevada.

Prime Trust Pakai Aset Pelanggan

Hal yang lebih mencengangkan bagi komunitas kripto adalah ternyata Prime Trust tidak bisa memenuhi 100% penarikan aset dan dana dari para pelanggan, karena kehilangan akses ke sejumlah crypto wallet lama pada tahun 2021. Tidak hanya itu, mereka bahkan menggunakan aset pelanggan untuk membeli kembali aset kripto.

Pada 2019, Prime Trust mengontrak Fireblocks untuk menyimpan aset kripto. Setelah migrasi ke Fireblocks, manajemen baru masuk ke Prime Trust. Mereka diberi tahu bahwa semua aset kripto dipelihara dan dapat diakses di platform Fireblocks.

Kemudian pada Januari 2021, Prime Trust memperkenalkan kembali sejumlah alamat crypto wallet mereka yang lama ke pada para pelanggan. Pihak Prime Trust melakukan hal tersebut karena keterbatasan yang terkait dengan pembuatan alamat crypto wallet baru di platform Fireblocks.

Regulator Nevada menjelaskan, “Prime Trust konon percaya bahwa sejumlah alamat crypto wallet lama mereka ini ada di platform Fireblocks atau dikonfigurasi untuk meneruskan ke alamat crypto wallet yang dapat diakses di platform Fireblocks.”

Namun, pada sekitar Desember 2021, Prime Trust menemukan bahwa mereka tidak dapat mengakses sejumlah crypto wallet mereka dan aset kripto di dalamnya.

Not Your Keys, Not Your Coins

Terkait tragedi yang terjadi di Prime Trust, jelas komunitas kripto bereaksi keras.

Not your keys, not your coins,” tulis Jameson Lopp, yang merupakan pendukung Bitcoin. Pernyataan ini untuk menegaskan bahwa selama holder kripto tidak memiliki sendiri private key yang ada di crypto wallet mereka, itu juga sama artinya tidak memiliki aset kripto tersebut.

Sementara itu, Dylan LeClair, Head of Market Research di Bitcoin Magazine, menyerukan, “Jangan percayai siapa pun [untuk aset kripto Anda]. Tidak crypto exchange, tidak stablecoin.”

Sedangkan Chris Blec, yang memiliki 49,2 ribu followers Twitter, menyarankan, “Satu-satunya cara untuk tetap bertahan di dunia kripto adalah dengan berasumsi bahwa setiap kustodian kripto dan centralized exchange (CEX) adalah ‘penipuan’ [untuk lebih berhati-hati]. Self-custody wallet [simpan sendiri aset kripto Anda] atau mati.”

Sejumlah Aset Kripto di Prime Trust

Berdasarkan data on-chain yang disajikan Arkham Intelligence, ada sekitar US$68,26 juta dalam bentuk aset kripto yang terafiliasi dengan Prime Trust.

Menariknya, sekitar US$60,04 juta dalam bentuk native token Audius (AUDIO), yang merupakan platform musik terdesentralisasi. Saat ini, terdapat ada 323,68 juta AUDIO di Prime Trust.

“Prime Trust memiliki sekitar 27,6% dari total pasokan AUDIO yang beredar,” catat Arkham.

Sementara itu, hanya ada US$7,52 juta dalam bentuk Bitcoin (BTC) dan ada US$31,830 dalam bentuk Ether (ETH). Sedangkan nilai stablecoin yang ada di Prime Trust mencapai US$113,540 dalam Tether USD (USDT), US$65.150 dalam USD Coin (USDC), dan US$19.830 dalam TrueUSD (TUSD).

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori