Trusted

Proyek L2 Kinto Bermigrasi ke Ekosistem Arbitrum

3 mins
Diperbarui oleh Ahmad Rifai
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Proyek L2 Kinto kini mengumumkan bahwa mereka telah bermigrasi ke ekosistem Arbitrum.
  • Hal ini dilakukan usai Kinto meluncurkan testnet menggunakan OP Stack dari developer L2 Optimism.
  • Kinto bertujuan jadi jembatan antara TradFi dan DeFi dengan membangun L2 yang sesuai KYC dan AML.
  • promo

Kinto, proyek layer-2 (L2) Ethereum, telah bermigrasi ke ekosistem L2 Arbitrum menggunakan teknologi Arbitrum Nitro usai sebelumnya meluncurkan testnet menggunakan OP Stack yang dikembangkan oleh developer L2 Optimism.

Migrasi ini mengikuti perubahan struktur dalam struktur chain ekosistem Arbitrum Orbit yang memberikan otonomi lebih besar kepada Arbitrum Foundation dalam menegosiasikan penerapan L2.

Pihak Kinto mengeklaim dapat menjembatani kesenjangan antara dunia keuangan tradisional (TradFi) dan decentralized finance (DeFi) dengan membangun L2 yang sesuai dengan standar Kenali Pelanggan Anda (KYC) dan mematuhi undang-undang anti-pencucian uang (AML).

Proyek L2 Kinto juga bertujuan untuk mengurangi risiko eksploitasi DeFi, hingga menyediakan asuransi bawaan untuk semua smart contract.

Arbitrum Jadi Tempat Terbaik bagi Jembatan TradFi ke DeFi

Keputusan Kinto bermigrasi ke Arbitrum didorong oleh kebutuhan untuk memberikan tingkat keamanan, keandalan, dan kepatuhan terhadap peraturan yang serupa dengan sistem TradFi, sekaligus mengurangi biaya dan hambatan yang terkait dengan penerbitan aset tradisional.

Tim yang mengembangkan Kinto menilai, “Kemampuan Arbitrum untuk menyediakan platform yang netral, efisien, dan matang, dengan pemahaman yang kuat tentang DeFi, menjadikannya sangat cocok untuk pendirian Kinto.”

Ramon Recuero, pendiri Kinto, melihat Arbitrum adalah pemimpin yang tidak terbantahkan dalam bidang adopsi, total value locked (TVL), dan kematangan teknologi.

“Arbitrum adalah ekosistem berbasis komunitas dengan ribuan proyek yang dibangun oleh para crypto native dan kami sangat bersemangat untuk menambahkan Kinto ke dalam diskusi tersebut. Kami berupaya memperluas jembatan TradFi ke DeFi tanpa mengasingkan prinsip dan etos kripto. Bagi kami, Arbitrum adalah tempat terbaik untuk melakukannya,” jelas pendiri Kinto.

Kinto Dapat Pendanaan US$5 Juta

Sebelumnya pada 15 November lalu, Kinto mengumumkan bahwa mereka mengumpulkan pendanaan senilai US$5 juta (Rp77,42 miliar) pada tahun ini.

Pada awal tahun ini, Kinto mendapatkan US$1,5 juta dari Kyber Capital Crypto. Kemudian, mereka menerima US$3,5 juta lagi baru-baru ini dalam putaran pendanaan yang dipimpin Kyber Capital Crypto, Spartan Group, dan Parafi.

Sejumlah pihak seperti SkyBridge Capital, Kraynos, Soft Holdings, Deep Ventures, Modular, Tane, dan Robot Ventures, turut berpartisipasi dalam putaran pendanaan terbaru Kinto.

Co-founder Kinto, Alan Keegan, mengeklaim bahwa jaringan yang pihaknya kembangkan menjadi blockchain L2 dengan KYC pertama yang mampu mendukung lembaga keuangan modern dan protokol terdesentralisasi.

Hanya entitas yang memiliki KYC yang dapat bertransaksi di jaringan Kinto. Jadi, dengan cara ini, Kinto dapat menghilangkan eksploitasi anonim dan penipuan yang berkembang biak di platform DeFi.

Terkait pengumuman ini, Alex Klokus, selaku co-founder dan Managing Partner Kyber Capital Crypto, mengaku bahwa pihaknya percaya L2 yang sepenuhnya KYC di atas jaringan Ethereum adalah salah satu keniscayaan.

“Kami memiliki keyakinan yang sangat kuat bahwa Kinto adalah tim yang tepat untuk melaksanakan visi ini,” ungkap Alex Klokus.

BlackRock Soroti Hambatan Institusional Terlibat dalam Kripto

Inisiasi pembuatan L2 Kinto relevan dengan pernyataan Joseph Chalom, selaku Head of Strategic Partnerships di BlackRock, yang pada akhir Juni lalu sempat mengatakan bahwa hal yang harus diselesaikan untuk partisipasi institusional di dunia kripto adalah identitas mitra perdagangan.

“Kami akan masuk penjara jika kami tidak tahu dengan siapa kami berdagang,” ungkapnya kala litu.

Dia menyebut bahwa institusional perlu bekerja dengan aktor yang baik, dan dengan infrastruktur yang baik, yang memperkuat diri sendiri, sehingga adopsi yang lebih luas dapat berdatangan.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori