Lihat lebih banyak

BlackRock Soroti Potensi dan Hambatan untuk Terlibat dalam DeFi

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • BlackRock mengatakan bahwa para investor institusional besar masih jauh dari kemampuan untuk berpartisipasi dalam DeFi.
  • Selain DeFi, Joseph Chalom, Head of Strategic Partnerships di BlackRock, menyebut bahwa tokenisasi aset dan stablecoin juga merupakan 2 area fokus bagi perusahaan.
  • Di minggu lalu, BlackRock sempat menggemparkan pasar kripto dengan mengajukan aplikasi untuk menyediakan produk ETF Bitcoin spot.
  • promo

BlackRock, perusahaan manajemen aset terbesar di dunia, mengatakan bahwa para investor institusional besar masih jauh dari kemampuan untuk berpartisipasi dalam decentralized finance (DeFi) atau keuangan terdesentralisasi.

Perusahaan yang mengelola aset sekitar US$9 triliun pada kuartal I/2023 itu mengaku telah berdiskusi dengan para kliennya, tentang implikasi dari DeFi jika dan ketika rintangan regulasi dapat diatasi.

Sebagai catatan, DeFi memungkinkan sebuah kode pemrograman mengeksekusi suatu aktivitas perdagangan secara otomatis dengan instruksi perintah tertentu di blockchain.

Pernyataan pandangan institusional pada DeFi disampaikan oleh Joseph Chalom, selaku Head of Strategic Partnerships di BlackRock, pada hari Kamis (22/6) di acara “The State of Crypto Summit” yang diselenggarakan Coinbase dan Financial Times.

“Adopsi institusional, jika ada, masih akan bertahun-tahun lagi. Bukannya saya pesimis, saya hanya tinggal di ruang yang sangat teregulasi dan begitu pula klien kami,” kata perwakilan BlackRock itu.

Meski begitu, dia menilai industri kripto dalam jangka panjang mungkin akan menjadi monumental dalam membentuk ekosistem industri keuangan yang lebih luas.

Dia mengatakan bahwa akan ada peran bagi perusahaan seperti Coinbase yang memiliki layanan crypto wallet kelas institusional yang berpotensi menjadi jembatan antara DeFi dan investor tradisional.

Komunitas Kripto Soroti Gerak-gerik BlackRock

Pekan lalu, BlackRock menggemparkan dunia kripto setelah membuat pengajuan untuk exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot di Amerika Serikat (AS).

Pada gilirannya, hal itu memacu para pihak lain mengajukan prospektus serupa ke regulator AS, dalam hal ini Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), serta memberikan dorongan bagi kenaikan harga Bitcoin dan altcoins.

Sebagai pengingat, BlackRock telah berurusan dengan kripto ketika bekerja sama dengan Coinbase pada Agustus 2022 untuk membuat kripto tersedia langsung bagi investor institusional. Lewat platform manajemen investasi BlackRock Aladdin, klien mereka dapat memiliki dan memperdagangkan aset digital, dimulai dengan Bitcoin.

Selain itu, BlackRock setidaknya sejak April 2022 juga menjadi pengelola cadangan kas dari stablecoin USD Coin (USDC) yang didirikan bersama oleh Coinbase dan Circle.

Dalam acara The State of Crypto Summit, jurnalis Bloomberg, Yueqi Yang, menulis di Twitter bahwa, “Eksekutif BlackRock menolak untuk berbicara tentang ETF Bitcoin spot BlackRock.”

Perlunya Kejelasan Identitas Mitra Perdagangan

Selain DeFi, Joseph Chalom menyebut bahwa tokenisasi aset dan stablecoin juga merupakan 2 area fokus untuk BlackRock. Perusahaan ini disebut telah berdiskusi dengan para klien bagaimana stablecoin yang dicadangkan dengan baik dapat berperan dalam pergerakan uang institusional.

Dalam acara itu, dia turut mengatakan bahwa yang harus diselesaikan untuk partisipasi institusional di dunia kripto adalah identitas mitra perdagangan. Hal itu harus dibahas sebelum melakukan diskusi tentang kustodian aset kripto.

“Kami akan masuk penjara jika kami tidak tahu dengan siapa kami berdagang,” ungkap Joseph Chalom.

Joseph Chalom menyebut bahwa institusional perlu bekerja dengan aktor yang baik, dan dengan infrastruktur yang baik, yang memperkuat diri sendiri, sehingga adopsi yang lebih luas dapat berdatangan.

Dia pun menyoroti tentang automated market making (AMM) atau pembuat pasar otomatis di DeFi. Sebab, pihaknya membutuhkan pemahaman yang jelas tentang siapa yang ada, misalnya di liquidity pool.

Terkait semua pernyataan dari pihak BlackRock tentang aspek dalam ekonomi kripto, akun Twitter Hsaka yang memiliki 444,6 ribu followers membuat ejekan seperti ini.

“Anda [pengguna kripto] akan menukar CBDC JPM-USD Anda dengan token kripto yang disetujui SEC di BlackRockSwap dengan mengirimkan bukti transaksi (tx) melalui RPC yang diatur dari crypto wallet yang masuk dalam daftar putih yang disetujui regulator federal AS dan Anda akan menyukainya,” tulis Hsaka.

Singkatnya, mengidentifikasi rekanan mitra perdagangan mungkin penting bagi para pemain institusional. Namun, hal itu mungkin bertentangan dengan etos privasi yang didukung dan diperjuangkan oleh komunitas kripto.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori