Humanity Protocol, proyek yang menggarap verifikasi identitas Web3, pada hari Rabu (28/2) mengumumkan bahwa mereka berhasil mengumpulkan suntikan investasi dari lebih 20 investor.
Jajaran investor Humanity Protocol termasuk Hashed, CMCC, Cypher Capital, HashKey Capital, Foresight Ventures, hingga Mechanism Capital.
Yat Siu, yang merupakan co-founder Animoca Brands, dan Sandeep Nailwal, selaku co-founder Polygon, turut berinvestasi secara pribadi di Humanity Protocol. Sebagai informasi, keduanya masuk dalam jajaran dewan Founding Humans yang memandu Humanity Protocol.
Pendanaan bagi Humanity Protocol mendandani kepercayaan yang signifikan terhadap pendekatan inovatif mereka dalam memanfaatkan teknologi blockchain untuk verifikasi identitas digital dan inklusi keuangan yang menjaga privasi.
Proyek ini menggunakan teknologi identifikasi telapak tangan mutakhir dan zero-knowledge (ZK) proofs untuk memastikan privasi dan keamanan para pengguna. Mereka memanfaatkan teknologi Polygon CDK, yang memudahkan para developer merancang dan meluncurkan layer-2 (L2) bertenaga ZK di jaringan Ethereum.
Humanity Protocol bertujuan untuk menyediakan metode yang dapat diakses dan non-invasif untuk menetapkan Proof of Humanity (PoH) dalam aplikasi Web3.
Kucuran dana segar yang mereka terima menggarisbawahi potensi proyek Humanity Protocol untuk memberikan dampak signifikan terhadap cara individu berinteraksi dengan layanan digital di era artificial intelligence (AI), dengan memprioritaskan privasi pengguna dan keamanan data.
Akan Luncurkan Testnet dalam Waktu Dekat
Terence Kwok, selaku pendiri Humanity Protocol, mengatakan bahwa inti dari proyek ini terdapat keyakinan mendalam bahwa teknologi harus memperkuat potensi manusia, bukan malah mengkompromikannya.
Humanity Protocol diciptakan untuk memupuk gerakan global menuju masa depan digital yang inklusif dan aman.
“Pendanaan ini menandai tonggak penting dalam perjalanan kami, memungkinkan kami menghadirkan blockchain yang berpusat pada manusia ke seluruh dunia, memastikan privasi, dan memberdayakan individu di seluruh dunia dengan identitas digital yang mereka kendalikan,” jelas Terence Kwon.
Para investor yang berpartisipasi dalam putaran pendanaan Humanity Protocol disebut selaras dengan misi untuk mendorong ekonomi digital yang lebih inklusif dan adil.
Setiap investor mempunyai segudang pengalaman dan jaringan yang terdiversifikasi secara global, yang akan berperan penting dalam meningkatkan skala Humanity Protocol.
Dana investasi yang diterima Humanity Protocol akan digunakan untuk mempercepat pengembangan dan penerapan protokol ini, meningkatkan skalabilitas, efisiensi, dan aksesibilitas para pengguna.
Hal itu termasuk mempersiapkan peluncuran testnet Humanity Protocol dalam waktu dekat. Para partisipan di seluruh dunia diundang untuk merasakan fitur-fitur unik protokol ini.
Humanity Protocol Akan Jadi Pesaing Worldcoin?
Bisa dibilang proyek Humanity Protocol memiliki tujuan yang hampir mirip dengan Worldcoin yang didukung Sam Altman, co-founder dan CEO OpenAI.
Proyek Worldcoin mencoba memecahkan 2 masalah yang ada saat ini, seperti otentikasi identitas online dan ketidaksetaraan pendapatan.
Sam Altman menggunakan momentum AI untuk membujuk para investor agar mengucurkan pendanaan ke Tools for Humanity (TfH), sebuah perusahaan yang mengembangkan Worldcoin. Benar saja, Worldcoin berhasil mendapat suntikan investasi senilai US$115 juta pada 25 Mei 2023.
Mulai Juli 2023, Worldcoin merilis native token WLD. Token ini diberikan kepada orang-orang yang rela memindai iris mata mereka dengan perangkat yang disebut Orb. Pemindaian iris ini memastikan bahwa setiap orang hanya dapat memiliki satu World ID.
ID unik tersebut dapat digunakan untuk membedakan orang sungguhan dari bot. Adapun hal ini dinilai merupakan masalah yang semakin mendesak di era booming AI seiring chatbot bertenaga AI seperti ChatGPT yang dikembangkan OpenAI.
Selain itu, World ID diharapkan bisa membantu mengurangi atau menghilangkan penipuan jika dan ketika pemerintah memutuskan untuk mendistribusikan pendapatan dasar universal (basic income universal atau UBI) kepada rakyatnya.
Sam Altman telah lama menjadi pendukung UBI sebagai cara untuk memerangi ketimpangan pendapatan. Dia memberi tahu para investor dalam proyek Worldcoin bahwa AI dapat memperburuk masalah ketimpangan, termasuk potensi kehilangan pekerjaan.
Dalam perkembangannya, Orb dari Worldcoin telah menerima kritik atas berbagai masalah, terutama karena pemindaian biometrik mereka menimbulkan risiko privasi.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.