Lihat lebih banyak

Regulator Filipina Tuduh Binance Beroperasi tanpa Lisensi

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • SEC Filipina mengatakan bahwa Binance beroperasi tanpa lisensi yang sah di negara tersebut.
  • Binance disebut telah secara aktif mempromosikan platform mereka di media sosial untuk menarik orang Filipina berinvestasi dan berdagang aset kripto.
  • Terkait hal ini, juru bicara Binance mengatakan bahwa pihaknya mengakui dan menghormati pernyataan yang dibuat oleh SEC Filipina.
  • promo

Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Filipina mengatakan bahwa Binance, crypto exchange terbesar di dunia, beroperasi tanpa lisensi yang sah di negara tersebut.

Binance disebut telah secara aktif mempromosikan platform mereka di media sosial untuk menarik orang Filipina berinvestasi dan berdagang aset kripto.

Regulator Filipina pada hari Selasa (28/11) menyatakan Binance tidak berwenang untuk melakukan hal tersebut tanpa memiliki lisensi yang diperlukan.

Lebih lanjut, regulator Filipina memperingatkan bahwa individu yang mempromosikan Binance di Filipina mungkin menghadapi tanggung jawab pidana berdasarkan regulasi terkait. Mereka dapat dikenakan denda maksimum sekitar US$90.313 (Rp1,39 miliar) atau penjara 21 tahun atau menerima 2 hukuman tersebut.

Begini Tanggapan Binance

Terkait hal ini, juru bicara Binance mengatakan bahwa pihaknya mengakui dan menghormati pernyataan yang dibuat oleh SEC Filipina.

“Di Binance, kami berkomitmen untuk menyelaraskan dengan peraturan lokal yang berlaku. Di bawah kepemimpinan baru kami [dengan Richard Teng sebagai CEO Binance yang baru], kami telah mengambil langkah proaktif untuk mengatasi kekhawatiran SEC Filipina,” jelas juru bicara Binance.

Muncul simpang siur, Kenneth Stern, yang menjabat sebagai General Manager Binance di Filipina, keluar dari crypto exchange itu pada bulan Juli lalu atau pada bulan November ini.

Sebelumnya pada Juli 2022, sebuah lembaga think tank di Filipina bernama Infrawatch PH menuntut agar SEC Filipina mengambil tindakan tegas atas operasi Binance di negara itu.

Tidak hanya Binance, SEC Filipina pada bulan Mei lalu turut menggungat derivatives crypto exchange Gemini yang baru diluncurkan. Gemini yang memiliki markas besar di Amerika Serikat (AS) dinilai tidak memiliki izin yang diperlukan untuk meminta, menerima, atau mengambil investasi dari publik atau menerbitkan produk sekuritas (efek) di Filipina.

Sementara itu pada akhir bulan Januari tahun ini, SEC Filipina dilaporkan sedang berusaha untuk memiliki kewenangan di sektor kripto dan meningkatkan otoritasnya di sektor industri ini di bawah rancangan aturan baru.

Binance Mengaku Ingin Miliki Lisensi Filipina Sejak Juni 2022

Mundur pada bulan Juni 2022, Changpeng ‘CZ’ Zhao, pendiri dan mantan CEO Binance, mengumumkan bahwa pihaknya berencana untuk memperluas kehadiran di Filipina serta berusaha mendapatkan 2 lisensi dari regulator setempat.

CZ mengatakan bahwa Binance berminat untuk membiayai perusahaan keuangan tradisional Filipina, seperti fintech dan bank, untuk membantu membawa bisnis tersebut ke dunia web3.

Upaya yang dilakukan Binance termasuk memperoleh lisensi penyedia layanan virtual (Virtual Asset Service Provider / VASP ) terkait kripto dan penerbit uang elektronik (Electronic Money Issuer / EMI) untuk layanan tradisional. CZ dikabarkan telah bertemu dengan beberapa pejabat Filipina untuk membahas hal ini.

“Saya berharap progresnya cepat. Kami tidak mengontrol timeline, itu tergantung pada sejumlah faktor eksternal. Tetapi berdasarkan kecepatan perkembangannya, saya biasanya memperkirakan dalam beberapa bulan,” ungkap CZ kala itu.

CZ mengatakan bahwa Filipina sebagai ‘negara super penting’ karena maju dalam layanan pembayaran, penetrasi seluler, bakat teknologi, dan pemahamannya tentang kripto. Dia menjelaskan bahwa Filipina memiliki tren peningkatan dalam perkembangan pesat, sebuah lingkungan ketika inovasi bekerja lebih baik.

Untuk menekankan pentingnya Filipina dalam rencana masa depan Binance, CZ turut mengumumkan bahwa mereka akan memperluas tim di negara Asia Tenggara itu.

Binance tidak memiliki kantor di Manila, tetapi menggunakan perusahaan pihak ketiga yang mempekerjakan orang Filipina untuk dukungan teknologi dan pelanggan di negara itu.

“Kami ingin blockchain menjadi global. Kami ingin meningkatkannya dengan masuk ke market lokal, dan Filipina adalah market yang sangat penting di Asia Tenggara,” tegas CZ pada Juni 2022.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori