Regulator keuangan New York, Amerika Serikat (AS), alias New York State Department of Financial Service (NYDFS), merilis pedoman penggunaan aset digital bagi sektor perbankan. Panduan tersebut secara spesifik memberikan arahan terkait aset digital khusus untuk bank yang diatur oleh negara.
Hal tersebut sekaligus memperjelas bagaimana sikap pemerintah terkait pemanfaatan aset digital bagi industri keuangan tradisional (TradFi). Dalam panduan dari regulator New York itu, disebutkan tentang syarat bagi bank yang ingin terlibat dalam aktivitas di dunia kripto.
Poin yang dimaksud mulai dari informasi apa saja yang harus disampaikan dan bagaimana bank harus membuat rencana bisnis sesuai dengan aturan yang berlaku. Tidak hanya itu, lembaga perbankan terkait turut diwajibkan memberikan rincian kegiatan, termasuk di dalamnya bagaimana dampak terhadap modal dan likuiditas perbankan itu sendiri.
Inspektur NYDFS, Adrienne Harris, mengatakan bahwa pihak bank diharuskan melaporkan seluruh informasi terkait rencana bisnis aset digital mereka minimal 90 hari sebelum operasional. Kebijakan itu penting untuk memastikan keamanan dana konsumen dan membuat lembaga perbankan tetap kompetitif.
“Dari laporan tersebut akan menjadi bahan penilaian untuk menentukan apakah lembaga perbankan boleh terlibat dalam aktivitas kripto,” jelas Adrienne Harris.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa aktivitas kripto yang dimaksud termasuk di dalamnya menyimpan mata uang kripto atas nama konsumen atau menawarkan eksposur aset digital kepada klien. Melihat keruntuhan FTX, regulator setempat menargetkan dapat segera memberlakukan panduan tersebut agar proteksi terhadap konsumen bisa cepat ditegakkan.
Desakan dari Lembaga Perbankan Kian Deras
Salah satu bank terbesar yang berbasis di New York, Bank of New York (BNY) Mellon merupakan salah satu lembaga perbankan raksasa yang secara agresif menggandeng industri kripto untuk menjembatani kebutuhan klien. Mereka sudah membentuk unit bisnis khusus pada tahun 2021 dengan menggandeng Fireblocks dan Chanalysis untuk bisa mengembangkan solusi jitu dalam pemanfaatan teknologi aset digital.
Head of Digital Assets dan Advanced Solutions BNY Mellon, Michael Demissie, memaparkan hasil riset mereka yang menunjukkan bahwa 90% nasabah institusional membutuhkan saluran investasi di aset digital.
BNY Mellon merupakan lembaga perbankan pertama yang mendapatkan persetujuan dari regulator setempat yang diperbolehkan melayani bisnis kustodian untuk aset keuangan tradisional dan kripto dalam satu platform.
Selain itu, masih ada 7 bank lagi yang juga menjalankan hal serupa di AS. Kuat dugaan, banyaknya lembaga perbankan yang berminat untuk masuk ke industri aset digital menjadi salah satu alasan regulator membuat pedoman terkait kripto.
New York Keras terhadap Penambangan Kripto
Meski terlihat membuka diri terhadap industri kripto, ada yang menilai New York sebagai kota yang keras terhadap penambangan kripto. Wilayah ini menjadi negara bagian pertama yang melarang penambangan kripto jenis tertentu di AS.
Pemerintah setempat tidak mengendurkan tensinya terhadap aktivitas bisnis yang menyita banyak energi dan berdampak besar pada lingkungan itu. Oleh karena itu, Gubernur New York, Kathy Hochul, menyatakan bahwa dirinya akan tetap memastikan New York menjadi pusat inovasi keuangan sembari memprioritaskan perlindungan lingkungan.
“Pelarangan tidak berlaku bagi penambang kripto individu. Karena, secara khusus aturan ditujukan bagi perusahaan penambang kripto yang memanfaatkan konsensus proof-of-work (PoW) dan menggunakan jutaan komputer bertenaga tinggi,” ucap Kathy Hochul.
Sementara itu, Direktur Legislatif dan Kebijakan New York, Richard Schrader, menambahkan bahwa aset kripto tidak hanya merusak lingkungan, melainkan turut menyengsarakan masyarakat di wilayah tertentu. Pasalnya, perusahaan penambang kripto menggunakan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara yang sudah lama ditinggalkan lantaran mengganggu udara.
Adapun langkah yang dilakukan oleh Pemerintah Kota New York cukup berani. Pasalnya, wilayah ini konon juga menjadi destinasi baru bagi penambang kripto asal Cina, setelah Negeri Tirai Bambu menindak tegas aktivitas penambang kripto pada 2021. Dengan demikian, New York sebenarnya bisa mendapatkan pendapatan tambahan dari kegiatan tersebut bila menginginkannya.
Bagaimana pendapat Anda tentang langkah regulator New York untuk meluncurkan panduan terkait kripto ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.