Trusted

Solusi L3 Ethereum Xai Cetak Rekor 101,72 TPS! Ungguli Base dan Arbitrum

3 mins
Diperbarui oleh Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Xai, solusi layer-3 (L3) Ethereum, baru saja mencetak rekor 101,72 TPS pada tanggal 16 Juni.
  • Angka ini menjadi rekor TPS tertinggi yang pernah tercatat di jaringan.
  • Meskipun TPS tinggi, total value locked (TVL) Xai cenderung moderat.
  • promo

Ekosistem Ethereum baru-baru ini menyaksikan lonjakan yang luar biasa dalam hal transaksi per detik (transactions per second / TPS). Menurut data L2beat, tepatnya pada 16 Juni, jaringan penskalaan Ethereum berhasil mencetak rekor 245,87 TPS secara gabungan. Raihan ini sudah meliputi solusi layer-2 (L2) dan layer-3 (L3). Angka ini setara dengan sekitar 21,2 juta transaksi dalam satu hari.

Menariknya, lonjakan ini terdorong oleh prestasi Xai, solusi L3 anyar di Ethereum.

Reli TPS Xai Tandai Era Baru dalam Skalabilitas Ethereum

Xai adalah solusi L3 yang dikembangkan oleh Offchain Labs, pencipta blockchain Arbitrum One. Protokol ini berfokus pada aplikasi gaming.

Sejak 12 Juni, Xai telah mengalami ledakan TPS yang pesat. Bermula dari hanya satu transaksi per hari menjadi 101,72 TPS yang impresif per 16 Juni. Performa Xai baru-baru ini sekaligus meletakkan standar baru untuk rekor TPS harian tertinggi di antara solusi L2 dan L3 di jaringan Ethereum.

Xai TPS.
TPS Xai | Sumber: L2Beat

Tak hanya itu, Xai juga sukses menyalip rekor Degen Chain pada bulan April untuk raihan TPS tertinggi di ekosistem. Menyusul Xai, Base berada di posisi kedua dengan 32,97 TPS, dan Arbitrum di posisi ketiga dengan 20,65 TPS pada 16 Juni.

Terlepas dari angka TPS yang mengesankan ini, total value locked (TVL) Xai masih terbilang moderat, yaitu US$1,33 juta. Angka ini sangat kontras bila dibandingkan dengan Arbitrum One dan Base, yang masing-masing membukukan TVL US$17,78 miliar dan US$7,54 miliar.

Prestasi baru Xai ini menyoroti peran penting solusi L3 dalam mendongkrak skalabilitas Ethereum. Kehadiran teknologi L3 telah menyulut diskusi seputar peran pentingnya dalam infrastruktur teknologi blockchain. Banyak yang percaya, L3 mempu menggenjot skalabilitas dan efisiensi jaringan blockchain dan memfasilitasi pembuatan decentralized application (dApp) baru.

Teknologi L3 ini mewakili langkah terobosan melampaui solusi layer-1 (L1) dan L2 yang ada. L1, layer dasar blockchain seperti Ethereum, menyediakan keamanan dan desentralisasi fundamental.

Sementara itu, L2 beroperasi di atas L1 untuk meningkatkan skalabilitas. Di sisi lain, L3 bertujuan untuk memperbesar skala jaringan blockchain dengan menambatkannya ke dalam L2 untuk keamanan. Hal ini berpotensi menawarkan manfaat skalabilitas yang eksponensial.

Dalam postingan blognya di tahun 2022 silam, Vitalik Buterin, co-founder Ethereum, membahas tentang potensi teknologi L3. Dia menjelaskan bahwa L2 utamanya untuk penskalaan, sementara L3 untuk fungsionalitas yang disesuaikan seperti privasi.

“Dalam visi ini, tidak ada upaya untuk menyediakan ‘skalabilitas kuadrat’; melainkan, ada satu layer yang bertanggung jawab meningkatkan skalabilitas aplikasi, dan layerlayer lain untuk menyesuaikan fungsionalitas sesuai dengan kebutuhan use case yang berbeda.”


Vitalik Buterin, Co-founder Ethereum

Lebih jauh, Buterin menjelaskan bahwa L3, yang ditujukan untuk penskalaan yang disesuaikan, dapat hadir dalam berbagai bentuk. Ia menunjuk pada aplikasi khusus yang menggunakan sesuatu selain EVM (Ethereum Virtual Machine) untuk komputasinya atau rollup yang dioptimalkan untuk format data tertentu, sebagai contoh. Ia juga menyebutkan potensi “validium”, sistem yang menggunakan SNARKs untuk verifikasi komputasi tetapi mengandalkan pihak ketiga tepercaya untuk ketersediaan data, sebagai solusi L3 yang andal.

Hanya saja, beberapa pakar industri mengkritik wacana seputar L3. Salah satunya Marc Boiron, CEO Polygon Labs, perusahaan di balik proyek L2 Polygon. Boiron berpendapat, L3 dapat menyedot nilai dari ekosistem Ethereum ke L2 yang mereka telah bangun.

Terlepas dari berbagai sudut pandang, diskusi seputar L3 serta potensinya tetap menjadi salah satu topik paling menarik di industri decentralized finance (DeFi). Seiring dengan L3 masih dalam tahap awal, efektivitas dan dampaknya belum sepenuhnya terwujud. Industri akan terus memantau bagaimana solusi L3 seperti Xai berkembang dan membentuk masa depan dApp dan skalabilitas.

Bagaimana pendapat Anda tentang Xai yang cetak rekor TPS di jaringan Ethereum ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori