Pemerintah Cina terus mendorong adopsi mata uang digital bank sentral (CBDC) berjalan masif. Dalam Forum Tahunan Keuangan Internasional Cina 2023, salah seorang pejabat Bank Sentral Cina mengemukakan perlu adanya kebijakan yang mewajibkan penggunaan renminbi digital (yuan digital / e-CNY) sebagai mata uang untuk semua transaksi ritel di seluruh platform.
Mu Changchun, Direktur Digital Currency Research Institute di People Bank of China (PBoC), menyebut pemanfaatan jaringan dalam teknologi pembayaran seluler bisa digunakan untuk mengakselerasi penggunaan CBDC. Menurutnya, hal itu bisa dicapai dengan merekonstruksi bentuk organisasi dan model bisnis yang memiliki karakteristik dan fungsi uang tunai yang anonim.
“Hal pertama yang harus ditingkatkan adalah penggunaan renminbi digital sebagai alat pembayaran di semua skenario pembayaran ritel,” jelas Mu Changchun.
PBoC selaku otoritas moneter di Cina sepertinya akan mewajibkan seluruh platform pembayaran untuk memasukkan renminbi digital ke dalam layanannya. Sebab, ragam penyedia wallet digital seperti Alipay, WeChat, atau aplikasi mobile milik sejulah bank komersial dan aplikasi pembayaran pihak ketiga lainnya harus memiliki kesadaran serta kepatuhan untuk mematuhi pengawasan penggunaan renminbi digital.
Beberapa aplikasi seperti Alipay dan WeChat secara resmi sudah terintegrasi dengan e-CNY. Dalam jangka pendek, PBoC akan membuat standar penerapan Quick Response (QR) Code bagi CBDC yang secara pararel akan mendorong CBDC sebagai alat pembayaran jangka panjang.
Sebagai informasi, sejak bulan Maret lalu, pengguna WeChat Pay di Cina sudah bisa secara langsung menggunakan fitur renminbi digital untuk bertransaksi. Alipay pun sudah memulainya lebih dulu dengan menjalin sinergi dengan e-CNY sejak akhir tahun lalu. Aksi itu dilakukan sebagai strategi PBoC untuk bisa menjangkau pasar yang lebih muda.
Renminbi Digital untuk Pembayaran Grosir
Selain menggenjot pemanfaatan renminbi digital di sektor ritel, PBoC juga akan memperkuat sistem transaksi antar bank berbasis CBDC. Mu Changchun menambahkan bahwa pihaknya tidak akan sepenuhnya mengganti sistem yang sudah ada saat ini dengan teknologi baru, tetapi PBoC berniat untuk memberikan opsi tambahan dalam sistem transaksi.
Sebab, menurutnya, renminbi digital bisa digunakan untuk penyelesaian transaksi yang pada akhirnya turut mampu meningkatkan efisiensi pembayaran secara grosir.
“Untuk menghindari pemborosan sistem dan sumber daya, tidak perlu mengganti sistem yang ada dengan sistem CBDC. Dengan menghubungkan sistem renminbi digital dengan alat pembayaran elektronik dan simpanan bank komersial, justru itu bisa mendorong penghematan,” tambah Direktur Digital Currency Research Institute di PBoC itu.
Baca juga: Bermitra dengan BNP Paribas, BoC Perluas Penggunaan Renminbi Digital
Penggunaan CBDC Cina Tembus US$249 Miliar
Pemerintah setempat di Cina secara agresif terus mendorong pemanfaatan CBDC mereka. Inisiatif yang sudah dimulai sejak sekitar 8 tahun lalu ini diharapkan dapat menjadi salah satu alat untuk mempersempit aktivitas aset kripto di yurisdiksi Cina.
Mengutip laporan Reuters, sampai dengan pertengahan tahun lalu, PBoC mengklaim bahwa jumlah transaksi sudah mencapai 1,9 triliun renminbi digital. Jumlah itu setara dengan sekitar US$249,33 miliar.
Yi Gang, Gubernur PBoC, menjelaskan bahwa data itu memperlihatkan adanya lonjakan transaksi lebih dari 100 miliar renminbi digital sejak Agustus tahun lalu.
“Jumlah mata uang digital Cina yang beredar sudah mencapai 16,5 miliar renminbi dengan total transaksi mencapai 950 juta dan 120 juta wallet yang dibuka,” pungkas Gubernur PBoC.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.