Kehadiran aset digital, baik itu cryptocurrency ataupun non-fungible token (NFT), selalu membawa perubahan di sektor yang dihinggapinya. Seperti halnya yang terjadi di industri gim baru-baru ini. League of Ancients, salah satu gim bergenre multiplayer online battle arena (MOBA), baru saja meluncurkan fase pertama marketplace NFT.
Hal tersebut sekaligus mendobrak tradisi yang selama ini ada. Gim MOBA umumnya hanya digunakan untuk menyalurkan hobi, tapi kini bisa juga digunakan untuk mendulang cuan. Dalam proyek pertamanya, League of Ancients memungkinkan para penggunanya membeli, menjual dan juga memperdagangkan NFT; termasuk untuk melakukan jual beli atas skin hero yang digunakan untuk bermain.
Gim yang dikembangkan oleh Mithotech Pte. Lyd., itu diklaim menjadi gim MOBA kripto 5v5 pertama yang memungkinkan para pemain mendapatkan penghasilan dari bermain gim.
Masuknya Mithotech ke pasar aset digital bisa dipahami. Dengan melihat jumlah pemain MOBA di seluruh dunia yang mencapai 300 juta orang, maka menjadi captive market tersendiri bagi kelangsungan usaha perusahaan. Terlebih lagi, 99,99% dari basis pemain global MOBA tidak menghasilkan pendapatan apa-apa selama bermain. Meskipun ada beberapa gim seperti aplikasi keluaran Moonton dan Riot yang bisa menghasilkan, namun itu hanya untuk kalangan profesional melalui turnamen e-sport. Oleh karena itu, lewat adanya pemanfaatan blockchain, setiap pemain baik itu yang berasal dari kalangan profesional atau bukan, memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan penghasilan.
- Baca juga: Co-founder Twitch Bikin Marketplace NFT Game, Dapat Dukungan dari Animoca Brands sampai a16z
NFT Skin Hero League of Ancients Bisa Dimiliki
Jika kebanyakan gim yang menggunakan NFT mewajibkan penggunanya untuk membeli token digital terlebih dulu untuk bisa mendapatkan keuntungan, League of Ancients justru mengesampingkan hal itu dan mengambil pendekatan yang berbeda.
Rencananya, NFT Skin Hero bakal bisa dicetak oleh setiap pemain dalam jumlah yang sangat terbatas dan dimiliki oleh pemain. Skema seperti itu dalam jangka waktu tertentu akan membuat harga NFT meningkat, karena pada akhirnya jumlah NFT akan menjadi langka.
Ketika itu terjadi, pemain bisa mendapatkan NFT dengan cara membeli item tertentu dari NFT League of Ancients. Sampai saat ini, perusahaan mengklaim lebih dari 180.000 NFT sudah terjual dalam fase prapenjualan. Jumlah itu mencapai lebih dari setengah pasokan yang ada.
Namun, untuk bisa bertransaksi di marketplace NFT, pengguna harus menggunakan token $LOA. Sebanyak 80% dari hasil transaksi akan dikembalikan ke komunitas, lalu 20% sisanya digunakan untuk investasi pengembangan gim.
Dana yang dikembalikan ke komunitas, biasanya digunakan untuk mendanai proyek komunitas meningkatkan imbal hasil farming, meningkatkan hadiah atau juga bisa digunakan untuk membakar token. NFT tersebut juga bisa diperjualbelikan secara langsung. Setiap penjualan akan dikenakan biaya 5%.
Persaingan antara Token Gaming
Membincang token gaming, mengutip Coinmarketcap, token yang memiliki kapitalisasi pasar tertinggi untuk sektor gaming adalah ApeCoin (APE). Sampai dengan hari ini, kapitalisasi pasar APE mencapai US$2.032.847.144.
Nantinya, token tersebut bisa digunakan sebagai mata uang dalam gim yang dibuat oleh Yuga Labs. Meskipun gim tersebut belum juga hadir, namun nyatanya APE berhasil merajai kapitalisasi pasar diantara token gaming lainnya.
Kemudian, di posisi kedua adalah Decentraland (MANA) yang mengelola metaverse. Setiap pengguna yang ingin melakukan transaksi di dalam metaverse Decentraland, menggunakan token tersebut. Kapitalisasi pasar MANA mencapai US$2.011.039.053
Token gaming di peringkat berikutnya adalah The Sandbox (SAND) yang juga mengelola metaverse dengan kapitalisasi pasar mencapai US$1.802.398.640. Baru setelahnya ada Axie Infinity (AXS) dengan kapitalisasi pasar US$1.525.085.248.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.