Lightning Labs, startup yang berfokus pada pengembangan Lightning Network (LN) yang merupakan solusi layer-2 (L2) yang berada di atas blockchain Bitcoin, pada hari Rabu (28/9) mengumumkan bahwa mereka merilis versi pertama dari software open-source Taro yang memungkinkan para developer membuat atau mencetak (minting), mengirim, dan menerima beragam aset termasuk stablecoin di blockchain Bitcoin.
“Kami dengan senang hati mengumumkan kode awal untuk [protokol] Taro, protokol baru untuk menerbitkan dan mentransfer aset di Bitcoin dan Lightning Network. Dengan rilis ini, kami selangkah lebih dekat untuk melakukan bitcoinisasi dolar dan sistem keuangan global!” tulis akun Twitter Lightning Labs.
Lightning Labs menjelaskan bahwa rilis ini menandai langkah pertama menuju “bitcoinisasi dolar” dengan (1) mengeluarkan aset seperti stablecoin pada blockchain yang paling terdesentralisasi dan aman yaitu Bitcoin, serta (2) memungkinkan pengguna untuk mentransaksikan aset tersebut di jaringan pembayaran global yang paling berkinerja dan efisien, yaitu Lightning Network.
“Saat berbicara dengan para developer Bitcoin dan Lightning Network di seluruh dunia, kami telah mendengar bahwa para pengguna ingin menggunakan stablecoin dengan cara yang sama seperti mereka menggunakan Bitcoin di Lightning Network yang merupakan transaksi peer-to-peer (P2P) yang diselesaikan secara instan, berbiaya rendah, serta tanpa keuangan perantara,” tulis Lightning Labs.
Mereka mengatakan protokol Taro akan memungkinkan aplikasi di seluruh dunia seperti Strike, Ibex Mercado, Paxful, Breez, dan Bitnob untuk memberi pengguna mereka akses ke native stablecoin Bitcoin dan Lightning. Lightning Labs menyebut, “Dengan Taro dan komunitas developer yang luar biasa, kami dapat membangun dunia ketika pengguna dapat memiliki saldo dalam mata uang dolar dan saldo dalam mata uang Bitcoin di dompet yang sama.”
Menyelami Rilisan Alpha Daemon Taro
Rilis alpha daemon Taro memungkinkan para developer untuk menerbitkan token di testnet ini, yang merupakan blockchain Bitcoin alternatif yang dibuat khusus untuk pengujian publik. Hal ini memungkinkan para developer menguji berbagai aplikasi dengan koin testnet daripada menggunakan BTC Sungguhan dengan manfaat tambahan untuk tidak mengekspos blockchain Bitcoin (mainnet) yang sebenarnya dari risiko apa pun. Sebagai informasi, suatu proyek biasanya ditayangkan di mainnet hanya setelah pengujian secara luas dan perbaikan bug dilakukan.
Lightning Labs mengatakan bahwa integrasi Lightning Network, fitur utama Taro untuk mengirim dan menerima aset secara instan, akan diaktifkan dalam fase pengembangan di masa mendatang. Fungsionalitas tersebut membutuhkan saluran Taproot untuk digabungkan ke dalam implementasi Lightning Network Daemon (LND) mereka terlebih dahulu, yang saat ini sedang dalam pengerjaan.
Sementara itu, Lightning Labs mengatakan sedang bekerja untuk menambahkan ‘universe functionality’ ke daemon Taro, yang akan memungkinkan para pengguna dan penerbit aset untuk memberikan bukti tentang asal aset dan penerbitan pasokan, serta lebih mudah berinteraksi dengan data aset. Universe yang dimaksud akan ditambahkan ke daemon Taro dalam beberapa bulan mendatang, bersama dengan peningkatan lainnya.
Mengenal Taro yang Bisa Terbitkan Aset Seperti Stablecoin
Diumumkan pada April lalu, Taro memanfaatkan Taproot, peningkatan besar terbaru Bitcoin yang diluncurkan tahun lalu, untuk memungkinkan penerbitan aset seperti stablecoin secara pribadi dan aman tanpa membebani blockchain Bitcoin. Aset tersebut kemudian dapat ditransfer melalui Lightning Network untuk transaksi instan, ber-volume tinggi, dan berbiaya rendah.
Proposal Lightning Labs dinilai berbeda dari kebanyakan alternatif yang ada untuk kasus penggunaan aset–on-Bitcoin dalam arti bahwa proposal tersebut tidak memerlukan blockchain terpisah dan juga tidak bergantung dari penambahan data tambahan secara langsung pada on-chain.
Di bawah permukaan, Taro membawa aset ke Bitcoin melalui ‘daun’ dari ‘pohon’ script Taproot, karena setiap ‘daun di pohon itu’ benar-benar independen dan dapat diungkapkan secara selektif, yang memungkinkan komitmen terstruktur.
Dengan menambahkan informasi tentang aset tersebut (yang dikenal sebagai metadata) di pohon script Taproot, protokol yang diusulkan dapat berfungsi sebagai lapisan yang dibangun di atas Bitcoin, memungkinkan transaksi aset Taro terlihat seperti transaksi Bitcoin biasa, karena hanya output Taproot yang terungkap secara on-chain, sambil tetap mengaktifkan bukti pergerakan aset di seluruh grafik transaksi.
Aset Taro dikeluarkan melalui transaksi Bitcoin on-chain yang menyertakan hash dari beberapa metadata dalam output Taproot. Taro menetapkan aset ke private key yang dipegang oleh penerbit dan menyiarkan transaksi ke jaringan. Output transaksi yang tidak terpakai (UTXO) yang baru dibuat, kemudian bertindak sebagai pengidentifikasi unik untuk aset itu, yang berfungsi sebagai titik asalnya.
Beberapa aset dapat dilakukan dengan satu transaksi Bitcoin, dan setelah integrasi Lightning Network diaktifkan, teknologi itu akan dapat menikmati transfer instan dari jaringan layer-2 untuk mengirim dan menerima aset dengan murah dan efektif.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.