Lihat lebih banyak

Ripple Akuisisi Standard Custody untuk Perbanyak Kepemilikan Lisensi dari Regulator

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Ripple Labs mengumumkan kesepakatan untuk mengakuisisi platform aset digital Standard Custody and Trust Company.
  • Pihak Ripple berniat menggunakan piagam perwalian (trust) terbatas dan lisensi pengiriman uang dari Standard Custody untuk memperkuat portofolio lisensi yang didapatkan dari regulator.
  • Akuisisi Standard Custody oleh Ripple akan memungkinkan para pelanggan untuk menyimpan aset mereka di Ripple daripada harus pergi ke mitra luar.
  • promo

Ripple Labs, perusahaan yang mendorong adopsi cryptocurrency XRP, pada hari Selasa (13/2) mengumumkan kesepakatan untuk mengakuisisi platform aset digital Standard Custody and Trust Company yang berbasis di New York, Amerika Serikat (AS).

Meskipun akuisisi tersebut masih perlu melalui proses persetujuan dari regulator, Ripple akan menjadi pemegang saham tunggal setelah kesepakatan itu selesai.

Ripple berniat menggunakan piagam perwalian (trust) terbatas dan lisensi pengiriman uang dari Standard Custody untuk memperkuat portofolio lisensi yang didapatkan dari regulator.

Sejauh ini, Ripple telah mendapatkan lisensi dari regulator di Singapura, selain lisensi yang sedang dicari Ripple di Inggris dan Eropa.

Monica Long, Presiden Ripple, mengatakan bahwa apa yang dibawa oleh Standard Custody ke dalam portofolio mereka adalah serangkaian lisensi penting lainnya dengan lisensi trust.

“Untuk dapat menyediakan tidak hanya komponen teknologi kepada lembaga keuangan yang ingin menggunakan blockchain dalam semua jenis layanan keuangan terdesentralisasi, Anda juga memerlukan bagian kepatuhan. Oleh karena itu, lisensi ini sangat penting bagi kami untuk mampu memberikan solusi end-to-end (E2E) yang lengkap,” jelas perwakilan Ripple itu.

Sekilas tentang Standard Custody

Adapun Standard Custody menyediakan layanan penyimpanan, escrow, dan penyelesaian aset digital untuk para klien institusional.

Mereka adalah salah satu perusahaan aset digital pertama yang menerima persetujuan untuk lisensi trust di New York pada Mei 2021.

Standard Custody sebelumnya adalah entitas anak dari perusahaan infrastruktur aset digital PolySign, yang mengumpulkan sekitar US$53 juta dalam putaran pendanaan pada Juni 2022.

Akuisisi Standard Custody oleh Ripple akan memungkinkan para pelanggan untuk menyimpan aset mereka di Ripple daripada harus pergi ke mitra luar.

Berbagai Aksi Bisnis Ripple

Sebagai informasi, Ripple telah meningkatkan tim kustodian mereka di Eropa dan bekerja dengan sejumlah klien di 5 benua.

Klien publik mereka termasuk HSBC, DekaBank, VP Bank, dan DZ Bank. Kemudian, Ripple pun telah menjalin hubungan dengan Societe Generale, BBVA Swiss, DBS, dan Zodia Custody.

Selain Standard Custody, Ripple telah mengakuisisi Metaco, layanan kustodian kripto dan teknologi tokenisasi aset yang berbasis di Swiss, senilai US$250 juta pada Mei 2023. Akuisisi ini dibiayai melalui kombinasi uang tunai dan saham di Ripple.

Pembelian Meteco akan memungkinkan Ripple untuk memperluas penawarannya dengan menyediakan teknologi kepada pelanggan untuk menyimpan, menerbitkan, dan menyelesaikan segala jenis aset dalam bentuk kripto.

Menariknya, pada September 2023, Ripple mengurungkan niatnya untuk melakukan akuisisi terhadap perusahaan kustodian kripto Fortress Trust. Meski belum menjelaskan alasan di balik pembatalan akuisisi itu, pihak Ripple menegaskan bahwa mereka masih menjadi investor di Fortress Trust.

Di samping sektor kustodian kripto, perusahaan investasi Pantera menjual saham minoritasnya di crypto exchange Bitstamp ke Ripple pada Mei 2023.

Tidak berhenti sampai di sana, pada 18 Januari lalu, Flowdesk, market maker yang menjadi liquidity provider bagi exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot Grayscale, menerima US$50 juta (Rp781,03 miliar) dalam putaran pendanaan Seri B. Ripple turut berpartisipasi dalam putaran pendanaan ini.

Mundur pada 10 Januari lalu, Ripple dikabarkan membeli kembali sahamnya (buyback) senilai US$285 juta dari para investor awal dan karyawannya.

Menurut informasi yang mengetahui persoalan ini, para investor hanya diperbolehkan menjual hingga 6% sahamnya. Investasi ini, yang juga dikenal sebagai tender offer, membuat valuasi Ripple sebesar US$11,3 miliar.

Ripple mengonfirmasi tender offer ini, dan mengatakan pihaknya berencana menghabiskan US$500 juta dalam rencana buyback untuk menutupi biaya konversi unit saham terbatas menjadi saham dan pajak.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori