Lihat lebih banyak

Ripple Batalkan Rencana Akuisisi Fortress Trust

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Ripple mengurungkan niatnya untuk melakukan akuisisi terhadap Fortress Trust, sebuah startup yang berfokus pada infrastruktur kripto.
  • CEO Ripple, Brad Garlinghouse, mengatakan perusahaan mengambil keputusan itu setelah menandatangani surat pernyataan untuk mengambil alih Fortress Trust.
  • Meski belum menjelaskan alasan di balik pembatalan akuisisi tersebut, pihak Ripple menegaskan bahwa mereka masih menjadi investor di Fortress Trust.
  • promo

Ripple, perusahaan pengembang token XRP, mengurungkan niatnya untuk melakukan akuisisi terhadap Fortress Trust, sebuah startup yang berfokus pada infrastruktur kripto. Hal tersebut membuat rencana yang sudah dibuat 20 hari sebelumnya menjadi mentah.

Dalam utas X (Twitter), Chief Executive Officer (CEO) Ripple, Brad Garlinghouse, mengatakan perusahaan mengambil keputusan itu setelah menandatangani surat pernyataan untuk mengambil alih Fortress Trust.

Ripple sendiri masih belum bisa membeberkan secara detail alasan mundurnya niat perusahaan untuk mencaplok saham Fortress secara langsung. Namun, yang jelas, menurut Garlinghouse, perusahaan yang dipimpinnya itu akan tetap menjadi investor di Fortress.

“Tim Fortress sangat berbakat dan telah menciptakan produk yang memecahkan masalah untuk pelanggan di dunia nyata. Meskipun aksi ini berbeda dari rencana awal, tetapi perusahaan akan terus memberikan dukungan dan berharap bisa bekerja sama di masa depan,” jelas Garlinghouse.

Jika mengacu pada niatan awal Ripple, alasan di balik rencana pengambilalihan Fortress adalah untuk memperluas bisnis pembayaran kripto perusahaan.

Pada pekan pertama September 2023, Ripple secara resmi mengumumkan bakal melakukan aksi anorganik terhadap Fortress untuk mengembangkan bisnis intinya yang mendukung blockchain dan berinvestasi pada afiliasi Fortress, yaitu FortressPay.

Dalam laporan CNBC, terungkap bahwa strategi tersebut akan membuat Ripple mendapatkan lisensi di Nevada. Fortress sendiri merupakan entitas yang didirikan oleh Scott Purcell dengan tujuan untuk membantu banyak nasabah institusi melakukan interaksi dengan mata uang digital.

Menariknya, Purcell merupakan mantan CEO Prime Trust, perusahaan kustodian kripto yang tutup setelah BitGo membatalkan rencana akuisisinya.

Ripple sudah Gelontorkan US$250 Juta untuk Akuisisi Metaco

Di sisi lain, dalam rangka menggenjot ekspansi, Ripple sudah mengakuisisi platform kustodian asal Swiss, yakni Metaco. Aksi anorganik senilai US$250 juta itu dilakukan pada pertengahan Mei kemarin. Akuisisi atas Metaco bertujuan untuk memperluas penawaran perusahaan dalam menyediakan teknologi untuk menyimpan, menerbitkan, dan menyelesaikan segala jenis aset dalam bentuk kripto.

BeInCrypto sebelumnya melaporkan langkah strategis itu tidak terlepas dari optimisme Ripple terhadap pasar kustodian kripto institusional, yang dipercaya bakal mencapai US$10 triliun di tahun 2030 mendatang.

Juru bicara Ripple mengatakan akuisisi dilakukan melalui kombinasi antara uang tunai dan saham. Dalam skema tersebut, Ripple akan menjadi pemegang saham tunggal yang akan terus beroperasi sebagai unit bisnis independen yang dipimpin oleh Adrien Treccani, pendiri sekaligus CEO Metaco.

“Menghadirkan Metaco sangat penting untuk memperluas jejak global dan mengembangkan rangkaian produk perusahaan,” tutur Garlinghouse.

Walau tidak mengungkapkan besaran dana yang awalnya sudah disiapkan untuk mengakuisisi Fortress, juru bicara Ripple menyebut bahwa dananya tidak akan sebesar akuisisi Metaco.

Buka Liquidity Hub di Australia dan Brasil

Ketidakpastian regulasi di Amerika Serikat (AS) membuat Ripple terus melakukan kajian untuk mengembangkan pasar di luar Negeri Paman Sam. Pada 14 September kemarin, Ripple mengumumkan bahwa perusahaan telah membuka liquidity hub di wilayah Brasil dan Australia.

Dalam keterangan resminya dijelaskan, sejak pertama kali merilis liquidity hub, Ripple melihat peralihan pelanggan ke pihaknya. Para investor diklaim bisa dengan mudah mendapatkan kripto sesuai dengan permintaan untuk berbagai kebutuhan bisnis.

Ke depannya, perusahaan juga akan terus menambah dukungan terhadap aset kripto lain. Sampai saat ini, liquidity hub Ripple sudah memberikan dukungan untuk stablecoin, khususnya USD Coin (USDC) dan Tether USD (USDT).

Sebagai informasi, liquidity hub besutan Ripple merupakan basis dana dalam bentuk kripto yang bisa dimanfaatkan oleh institusi yang mengandalkan kripto dalam menjalankan bisnisnya, seperti ATM kripto ataupun marketplace NFT.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori