Lihat lebih banyak

Buyback US$285 Juta Sahamnya, Valuasi Ripple Capai US$11 Miliar

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Ripple Labs dikabarkan membeli kembali (buyback) sahamnya senilai US$285 juta dari para investor awal dan karyawannya.
  • Investasi tender offer ini membuat valuasi Ripple menjadi sebesar US$11,3 miliar.
  • Brad Garlinghouse, CEO Ripple, mengatakan bahwa pihaknya berharap untuk melakukan lebih banyak pembelian kembali saham secara teratur untuk menyediakan likuiditas bagi investor.
  • promo

Ripple Labs, perusahaan di balik cryptocurrency XRP, pada hari Rabu (10/1) dikabarkan membeli kembali sahamnya (buyback) senilai US$285 juta dari para investor awal dan karyawannya.

Menurut informasi dari 2 sumber Reuters yang mengetahui persoalan ini, para investor hanya diperbolehkan menjual hingga 6% sahamnya.

Investasi ini, yang juga dikenal sebagai tender offer, membuat valuasi Ripple sebesar US$11,3 miliar.

Ripple mengonfirmasi tender offer ini, dan mengatakan pihaknya berencana menghabiskan US$500 juta dalam rencana buyback untuk menutupi biaya konversi unit saham terbatas menjadi saham dan pajak.

Berdasarkan data CoinGecko, harga XRP naik sekitar 4,6% dalam 24 jam terakhir.

Tidak Berencana Go Public dalam Waktu Dekat

Brad Garlinghouse, CEO Ripple, mengatakan bahwa Ripple berharap untuk melakukan lebih banyak pembelian kembali saham secara teratur untuk menyediakan likuiditas bagi investor.

Selain itu, mereka tidak memiliki rencana untuk menjadi perusahaan terbuka di Amerika Serikat (AS) dalam waktu dekat karena ketidakpastian regulasi.

Garlinghouse mengatakan bahwa perusahaan yang dia pimpin sekarang memiliki lebih dari US$1 miliar dalam uang tunai dan lebih dari US$25 miliar dalam bentuk kripto yang sebagian besar adalah XRP.

Aksi buyback saham ini dilakukan setelah kemenangan sebagian Ripple dalam pertarungan hukum melawan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC )AS. Hakim memutuskan bahwa penjualan XRP di bursa publik bukanlah penawaran sekuritas (efek) yang tidak terdaftar.

Melakukan Sejumlah Akuisisi

Kabar terbaru dari Ripple ini muncul setelah mereka melakukan sejumlah akuisisi pada tahun 2023.

Pada bulan Mei 2023, perusahaan investasi Pantera menjual saham minoritasnya di crypto exchange Bitstamp ke Ripple.

Masih dalam bulan yang sama, Ripple mengakuisisi Metaco, layanan kustodian kripto dan teknologi tokenisasi aset yang berbasis di Swiss, senilai US$250 juta.

Akuisisi ini dibiayai melalui kombinasi uang tunai dan saham di Ripple. Ripple akan menjadi pemegang saham tunggal Metaco, yang akan terus beroperasi sebagai unit bisnis independen yang dipimpin oleh sang pendiri sekaligus CEO, Adrien Treccani.

Pembelian ini akan memungkinkan Ripple untuk memperluas penawarannya dengan menyediakan teknologi kepada pelanggan untuk menyimpan, menerbitkan, dan menyelesaikan segala jenis aset dalam bentuk kripto.

Namun pada September 2023, Ripple mengurungkan niatnya untuk melakukan akuisisi terhadap perusahaan kustodian kripto Fortress Trust. Meski belum menjelaskan alasan di balik pembatalan akuisisi itu, pihak Ripple menegaskan bahwa mereka masih menjadi investor di Fortress Trust.

SEC Cabut Gugatan terhadap Eksekutif Ripple

Memasuki Oktober 2023, SEC memutuskan untuk mencabut semua gugatan hukum mereka di pengadilan terhadap eksekutif Ripple. Artinya, CEO Ripple, Brad Garlinghouse, dan Ketua Eksekutif Ripple, Chris Larsen, dibebaskan dari semua tuntutan yang diajukan oleh SEC.

Stuart Alderoty, selaku Chief Legal Officer (CLO) Ripple, mengatakan bahwa SEC membuat kesalahan serius dengan mengejar 2 eksekutif Ripple secara pribadi.

“Sekarang, mereka menyerah, membatalkan semua tuduhan terhadap eksekutif Ripple. Ini bukanlah penyelesaian. Ini adalah sikap menyerah dari SEC.”

Ripple menyebut bahwa ini adalah kemenangan ketiga berturut-turut bagi pihaknya, setelah keputusan pada bulan Juli 2023 yang menyatakan XRP dengan sendirinya bukan sekuritas, dan keputusan hakim yang menolak permintaan banding dari SEC pada awal bulan Oktober 2023.

Keputusan terbaru dari SEC ini pada gilirannya membatalkan pengadilan yang dijadwalkan terhadap 2 eksekutif Ripple pada tahun depan. Hal itu terkait dengan pertanyaan apakah Brad Garlinghouse dan Chris Larsen bertanggung jawab dalam penjualan sekuritas ilegal kepada investor institusional yang membeli XRP.

Selain itu, SEC dan Ripple akan bertemu dan berunding mengenai kemungkinan jadwal pengarahan, sehubungan dengan solusi apa yang tepat terhadap pelanggaran Ripple terkait penjualan XRP kepada pihak institusional.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori