Perusahaan blockchain Ripple mengimbau para pembuat kebijakan Inggris untuk segera mengambil langkah dan menempatkan negara tersebut sebagai poros global dalam dunia aset digital.
Matthew Osborne, Direktur Kebijakan Ripple untuk Eropa, membeberkan bahwa para panelis dalam London Policy Summit terbaru menyatakan Inggris memiliki kombinasi unggul antara keahlian finansial, infrastruktur memadai, dan reputasi internasional yang solid guna memimpin sektor yang senantiasa berkembang ini.
Inggris Punya “Keunggulan Second-Mover”
Dalam sebuah unggahan blog, Osborne menyoroti bahwa salah satu poin penting dari forum tersebut adalah bahwa Inggris memiliki apa yang disebut sebagai “keunggulan penggerak kedua” (second-mover advantage) dalam perlombaan regulasi kripto.
Menurut tulisan itu, Inggris dapat merancang kerangka regulasi yang lebih seimbang dan pro-inovasi dengan menyimak pengalaman awal dari yurisdiksi seperti Uni Eropa, Singapura, dan Hong Kong.
Pendekatan ini diyakini mampu melindungi konsumen sambil tetap memicu pertumbuhan bertanggung jawab di seluruh lanskap industri.
- Baca Juga: Prediksi Harga Ripple (XRP) 2025/2026/2030
“Inggris Raya punya peluang emas di ranah aset digital. Dengan makin kuatnya keyakinan bahwa teknologi blockchain bakal merevolusi pasar keuangan, Inggris sejatinya sudah punya pusat layanan keuangan yang kompetitif dan berkelas dunia. Ditambah lagi dengan keunggulan di sektor valuta asing, pasar modal, asuransi, dan jasa profesional, semua fondasi untuk jadi pemimpin global di bidang aset digital sudah ada di tangan,” tulis Osborne.
Para panelis menambahkan bahwa aturan yang tegas akan meningkatkan kepercayaan institusional, memperkuat standar industri, dan menurunkan risiko sistemik. Namun, mereka juga memperingatkan bahwa waktu untuk bertindak kian menipis.
“Jendela peluang ini makin menyempit, dan satu benang merah yang disuarakan pelaku industri adalah desakan untuk menyediakan kejelasan regulasi dengan lebih cepat dan sigap,” tulis pihak Ripple.
Urgensi ini muncul dari proyeksi bahwa aset digital bisa mencakup hingga 10% dari pasar modal global pada 2030, dengan nilai total mencapai US$4 hingga US$5 triliun.
Osborne menegaskan Inggris harus bertindak dengan keberanian dan semangat kolaboratif untuk menyingkirkan hambatan hukum yang tak perlu dan menciptakan lingkungan yang ramah inovasi.
Stabilitas Stablecoin Jadi Sorotan
Sementara itu, satu isu penting lain yang juga ditekankan panelis adalah minimnya kejelasan soal stablecoin.
Stablecoin adalah token digital yang dipatok ke mata uang fiat seperti dolar AS, dan memainkan peran sentral dalam ekosistem kripto. Dengan semakin meluasnya penggunaan untuk perdagangan, pembayaran, dan penyelesaian transaksi, stablecoin kini menjadi tulang punggung dunia aset digital.
Dengan valuasi pasar saat ini yang melampaui US$230 miliar, stablecoin diperkirakan akan terus berkembang seiring adopsi yang meningkat.
Mengingat hal ini, banyak pihak mendesak Financial Conduct Authority (FCA) untuk mempercepat kerangka kerja stablecoin. Para panelis menekankan bahwa kebijakan harus mampu mendukung stablecoin domestik maupun asing yang beroperasi di Inggris.
Bagaimana pendapat Anda tentang desakan Ripple terhadap Inggris untuk kebut penyusunan regulasi kripto ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
