Trusted

Riset ASX: 31% Investor Muda Australia Punya Minat Besar terhadap Kripto

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Hasil riset ASX mengungkapkan 31% generasi muda Australia masih akan terus berinvestasi kripto dan menyimpannya dalam jangka panjang.
  • Jika dilihat nilai investasi yang dibenamkannya, rata-rata investor muda memiliki portofolio investasi dalam bentuk kripto sebesar AU$2.700.
  • Sayangnya, tingginya minat terhadap aset digital belum dibarengi dengan adanya regulasi khusus dari pemerintah Australia.
  • promo

Kepercayaan investor muda terhadap kripto rupanya tidak terkalahkan dengan gejolak pasar yang terjadi. Menurut hasil penelitian Australian Securities Exchange (ASX), terungkap bahwa 31% dari generasi muda di Australia masih akan terus berinvestasi terhadap kripto dan bakal menyimpannya dalam jangka panjang.

Adapun generasi muda yang dimaksud adalah mereka yang berusia di rentang 21 tahun. Meskipun porsinya masih kecil dibanding total investor secara keseluruhan, tetapi persentasenya saat ini sudah mencapai hampir 10% dari total keseluruhan investor.

“Untuk mereka yang berada pada segmen demografi generasi berikutnya, proporsi investasi di antara saham, ETF, kripto dan saham internasional sangat bersaing. Di mana 43% mengaku memilki investasi saham, 33% ETF, 31% kripto, dan 25% adalah investor saham internasional,” jelas ASX dalam hasil riset bertajuk “Australian Investor Study” tersebut.

Kutipan hasil riset “Australian Investor Study” | Sumber: Situs resmi Australian Securities Exchange

Selanjutnya, jika dilihat nilai investasi yang dibenamkannya, rata-rata investor muda memiliki portofolio investasi dalam bentuk kripto sebesar AU$2.700. Alasan utamanya adalah untuk membangun aliran pendapatan yang berkelanjutan dan memaksimalkan pertumbuhan modal.

Proporsi tersebut berpotensi tumbuh lebih besar lagi karena 29% dari mereka yang digolongkan sebagai non-investor, alias masyarakat yang belum memiliki produk investasi, berencana memilih kripto sebagai aset investasi untuk masa depan.

Menariknya, volatilitas pasar dan ketidakstabilan harga aset justru mampu menarik minat dari calon investor generasi berikutnya untuk masuk dan menjajal investasi kripto. Sementara itu, produk investasi lain, seperti exchange traded fund (ETF), yang justru lebih cocok dengan selera risiko mereka justru tidak masuk dalam radar.

“Investor kripto cenderung menerima variabilitas yang lebih tinggi dan potensi pengembalian yang lebih tinggi. Itu yang membuatnya berbeda dengan investor lain,” tambah ASX.

Keruntuhan FTX Tidak Berpengaruh

Hal lain yang tidak kalah menarik adalah investor kripto ternyata lebih tahan banting jika dibandingkan dengan investor produk investasi lainnya.

Berdasarkan temuan ASX, setelah keruntuhan crypto exchange FTX, antusiasme mereka yang tertarik akan aset digital tidak sudut. Secara khusus, persentase investor yang bertransaksi melalui crypto exchange malah terus bertambah jumlahnya, dari 67% menjadi 78%.

Akan tetapi, tingginya minat terhadap aset digital juga dibarengi dengan tingginya angka kejahatan berbasis kripto di sana. Data dari Australian Competition & Consumer Commission (ACCC) menyebutkan bahwa sepanjang tahun lalu, dari total kerugian akibat aktivitas penipuan yang mencapai AU$3,1 miliar, sekitar AU$221,3 juta di antaranya melibatkan aset kripto.

Lalu, Scamwatch menambahkan sebanyak 9.360 laporan penipuan dengan nilai kerugian sebesar AU$377 juta di tahun lalu menggunakan kripto sebagai metode pembayarannya.

Undang-Undang Kripto Australia Mendesak

Sayangnya, tingginya minat terhadap aset digital belum dibarengi dengan adanya regulasi khusus dari pemerintah setempat. Artinya, sampai saat ini, pergerakan kripto di Australia berjalan dengan bebas.

Departemen Keuangan Australia mengatakan bahwa aturan terkait kripto baru akan rampung di tahun depan. Hal tersebut sesuai dengan jadwal konsultasi antara Departemen Keuangan dengan pelaku usaha kripto yang rencananya dilangsungkan pada 2024. Dalam kesempatan itu, akan dibahas kerangka aturan yang terkait dengan aset digital; termasuk NFT, web3, dan kripto.

Meski begitu, pemerintah mengklaim bahwa sudah terdapat unit khusus di bawah Departemen Keuangan Australia yang bertanggung jawab terhadap kripto.

Namun, Loretta Joseph, selaku Ketua Dewan Penasihat Standar Keuangan Digital Australia (ADFSAC), memiliki pandangan lain. Joseph mengatakan pemerintah Australia harus bergerak lebih cepat untuk membuat aturan kripto. Pasalnya, jika tidak dilakukan segera, maka pertumbuhan industri tersebut berpotensi tertinggal di belakang pertumbuhan ekonomi.

Sebagai perbandingan, beberapa negara berkembang; seperti Nigeria, Bermuda, dan Mauritius, posisi Australia masih tertinggal jauh untuk kripto.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori