Lihat lebih banyak

Samsung Kaji Penggunaan Mata Uang Digital Offline di Perangkat Seri Galaxy

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Samsung bekerja sama dengan Bank of Korea untuk membangun sistem transaksi CBDC offline, yang bisa digunakan pada perangkat Galaxy terbaru.
  • Wakil Gubernur Senior Bank Sentral Korea, Lee Seung-heon, menuturkan teknologi CBDC offline milik Korea merupakan hasil pengembangan bersama yang dilakukan dengan Samsung.
  • Sebelumnya, pada tengah tahun lalu, Bank Sentral Korea juga sudah mengundang beberapa perusahaan jasa keuangan lokal untuk bisa bergabung dengan proyek CBDC
  • promo

Samsung Electronics Co, raksasa teknologi asal Korea Selatan, kembali berpartisipasi dalam pengembangan mata uang digital bank sentral alias central bank digital currency (CBDC) pemerintah Negeri Ginseng.

Samsung baru saja menandatangani nota kesepahaman dengan Bank of Korea (BOK) untuk membangun sistem transaksi CBDC offline yang bisa digunakan pada perangkat seluler seri Galaxy terbaru.

Pengembangan tersebut merupakan lanjutan dari sinergitas yang terjalin pada Januari tahun lalu. Saat itu, Bank Sentral Korea mulai melakukan uji coba penggunaan mata uang digital Korea yang bisa diterapkan dalam smart phone, smart watch, dan tablet Samsung Galaxy.

Proses uji coba yang berlangsung selama 6 bulan itu ingin melihat bagaimana sistem yang ada pada perangkat keras perusahaan swasta bisa kompatibel untuk digunakan menyimpan CBDC, khususnya pada aplikasi wallet yang dimiliki oleh Samsung.

Dalam tahap itu, bank sentral juga ingin memastikan bahwa mata uang digital tetap bisa digunakan antar perangkat meskipun tidak ada internet sekalipun alias offline. Fungsi yang dimaksud adalah penyimpanan dan juga pengiriman uang secara lintas batas.

Selain itu, tahapan tersebut juga dimaksudkan untuk mengeksplorasi kemampuan pembayaran CBDC untuk aset digital alias non-fungible token (NFT) yang berisi karya seni, lagu, dan item game sembari tetap menjaga jaringannya aman.

Wakil Gubernur Senior Bank Sentral Korea, Lee Seung-heon, menuturkan teknologi CBDC offline milik Korea merupakan hasil pengembangan bersama yang dilakukan dengan Samsung. Dia juga mengklaim bahwa teknologi tersebut merupakan teknologi pertama yang dikembangkan oleh bank sentral.

“Melalui kerja sama dengan Samsung, harapannya bisa menjadikan Korea sebagai pemimpin global dalam hal teknologi CBDC offline,” jelasnya.

Dompet Digital Samsung Sudah Mendunia

Proses transfer CBDC menggunakan device Samsung akan berlangsung dalam jarak dekat. Samsung akan menggunakan teknologi near-field communication (NFC) yang sudah sukses diuji coba pada mata uang digital Korea pada tahun lalu.

Dengan teknologi tersebut memungkinkan pengguna untuk melakukan pembayaran, bahkan ketika tidak terdapat koneksi sekalipun.

Terpilihnya Samsung sebagai mitra Bank Sentral Korea bukanlah tanpa alasan. Perusahaan sudah mengembangkan infrastruktur wallet sejak beberapa tahun lalu. Mulai dari keamanan hingga aksesibilitasnya diklaim mampu digunakan dengan mudah dan aman.

Di samping itu, Samsung juga sudah mengembangkan sistem keamanan berlapis yang dinamakan Knox Matrix. Wallet yang bernama Samsung Wallet itu juga terkoneksi ke dalam sistem tersebut, sehingga digadang-gadang menjadi lebih aman dan mampu menghambat peretas masuk ke berbagai perangkat yang terkoneksi.

Dengan kemampuannya, Samsung percaya diri bisa menembus pasar global. Pada awal tahun ini, Samsung Electronic sudah membidik 8 negara yang akan dijadikan destinasi baru pengembangan bisnis digitalnya, termasuk Australia, Hong Kong, India, Kanada, Brasil, Malaysia, Singapura, dan Taiwan.

Pengembangan CBDC di Banyak Negara

Wakil Presiden Eksekutif Mobile Experience Samsung Electronics, Choi Won-joon, berharap agar teknologi keamanan perusahaan bisa berkontribusi secara signifikan dalam pengembangan teknologi CBDC offline di ranah global. Ketika banyak negara yang masih melakukan kajian atau bahkan menentukan desain mata uang digitalnya, Korea Selatan terus melangkah maju untuk bisa menghadirkan instrumen mata uang yang bisa diadopsi secara luas.

Sebagai catatan, tengah tahun lalu, Bank Sentral Korea juga sudah mengundang beberapa perusahaan jasa keuangan lokal untuk bisa bergabung dengan proyek CBDC. Aksi tersebut dilakukan untuk menilai dan memverifikasi penggunaan aset digital secara praktis.

Kompetisi untuk menerbitkan instrumen keuangan yang efisien, aman dan juga andal terus dilakukan oleh banyak negara. Mulai dari Cina, Amerika Serikat (AS), dan beberapa negara maju lainnya yang ada di wilayah Eropa terus mengembangkan mata uang digital untuk menggeser kehadiran aset kripto sebagai alat pembayaran.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori