Lihat lebih banyak

SBF Dikabarkan Ganti Pengacara Baru untuk Hadapi Kasusnya, Siapa Gerangan?

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Sam Bankman-Fried (SBF) dan Caroline Ellison dilaporkan telah menunjuk pengacara baru untuk mendampingi kasus keruntuhan FTX Group.
  • SBF telah menunjuk Mark S. Cohen dari Cohen & Gresser sebagai pengacaranya, sedangkan Caroline Ellison, telah menyewa Wilmer Cutler Pickering Hale and Dorr.
  • Per 18 November 2022, Martin Flumenbaum dari firma hukum Paul, Weiss, Rifkind, Wharton, & Garrison mengaku sudah tak lagi mendampingi SBF, karena ada konflik.
  • promo

Sam Bankman-Fried (SBF), tokoh utama di balik crypto exchange FTX yang telah bangkrut, dan Caroline Ellison, CEO perusahaan perdagangan kripto kuantitatif Alameda Research, menunjuk ‘pengacara pertahanan’ ketika regulator Amerika Serikat (AS) tengah menyelidiki runtuhnya kerajaan kripto SBF.

Kabar ini dilaporkan oleh Reuters pada hari Selasa (6/12) mengutip juru bicara SBF dan sumber yang mengetahui tentang keputusan Caroline Ellison.

Juru bicara SBF, Mark Botnick, menyampaikan dalam sebuah pernyataan lewat email bahwa SBF telah menunjuk Mark S. Cohen dari Cohen & Gresser sebagai pengacaranya.

Sebelumnya, SBF telah mempekerjakan Martin Flumenbaum dari firma hukum Paul, Weiss, Rifkind, Wharton, & Garrison. Namun, firma hukum itu pada 18 November lalu mengaku tidak lagi mewakili SBF karena adanya konflik.

Sementara itu, Caroline Ellison, telah menyewa firma hukum yang berbasis di Washington, AS, yaitu Wilmer Cutler Pickering Hale and Dorr untuk mewakilinya.

Pengacara Baru SBF Sempat Tangani Kasus Kontroversial

Sebagai informasi, pengacara baru SBF rupanya adalah pihak yang mewakili Ghislaine Maxwell. Perempuan itu pada tahun 2021 dinyatakan bersalah atas kasus perdagangan seks anak dan pelanggaran lainnya. Dia pada 28 Juni 2022 dijatuhi hukuman 20 tahun penjara di pengadilan New York.

Ghislaine Maxwell adalah partner in crime Jeffrey Epstein. Pria ini ditangkap pada 6 Juli 2019 atas tuduhan perdagangan seks anak di bawah umur. Dia dilaporkan bunuh diri di dalam sel penjara pada 10 Agustus 2019.

Mencari Tahu Pemicu Kehancuran FTX Group

Sejumlah regulator di seluruh dunia, termasuk AS hingga Bahama, sedang menyelidiki peran para eksekutif puncak FTX, termasuk SBF, dalam kehancuran dahsyat FTX Group yang menakjubkan.

Sejauh ini, sejumlah jaksa dan regulator belum menuntut SBF dan Caroline Ellison terkait keruntuhan FTX Group sebagai tindak kejahatan. Adapun mereka telah menghadapi tuntutan hukum perdata dari pelanggan FTX.

Juru bicara SBF mengatakan bahwa David Mills, seorang profesor di Stanford Law School, sedang berkonsultasi tentang masalah ini untuk SBF.

Menurut sumber Reuters, otoritas AS telah mencari informasi dari para investor dan calon investor di FTX dalam beberapa minggu terakhir.

Jaksa federal di New York meminta perincian tentang komunikasi apa pun yang dilakukan oleh sejumlah pihak dengan FTX dan para eksekutifnya, termasuk SBF. Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS juga telah meminta informasi serupa dari para investor FTX.

Sejumlah sumber dan pengacara mengatakan bahwa pihak berwenang AS kemungkinan besar sedang mencari bukti kesalahan penyajian informasi material kepada para investor.

Dana Pelanggan FTX Ditransfer ke Alameda Research?

Sebelumnya, pihak FTX dilaporkan bahwa mereka secara diam-diam mentransfer dana pelanggan ke Alameda Research untuk mengisi kekurangan keuangan di perusahaan perdagangan kripto kuantitatif itu.

WSJ pada 12 November lalu melaporkan bahwa Caroline Ellison dan pejabat senior FTX mengetahui bahwa crypto exchange itu telah memasukkan dana pelanggan untuk membantu Alameda Research memenuhi kewajiban mereka.

Berbicara dalam acara DealBook Summit pada 30 November kemarin, SBF mengatakan bahwa dia tidak sengaja mencampurkan dana pelanggan di FTX dengan dana di Alameda Research.

“Saya tidak pernah mencoba melakukan penipuan,” kata SBF menambahkan bahwa dia tidak berpikir memiliki tanggung jawab pidana.

Dalam acara itu, SBF menegaskan bahwa dia tidak pernah mencoba melakukan penipuan dan dia merasa bersalah telah menyakiti pelanggan, investor, dan pemangku kepentingan lainnya. Meski mengaku tidak pernah mencoba melakukan penipuan, tetapi SBF juga tidak memberikan jawaban langsung ketika ditanya apakah dia pernah berbohong.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori