Lihat lebih banyak

Regulator dari AS, Jepang, hingga Bahama Ikut Soroti ‘Kehancuran’ FTX

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Enam lembaga regulator dari Amerika Serikat, Bahama, dan Jepang dilaporkan sedang menyelidiki FTX berikut dengan Alameda Research.
  • Menurut sumber yang mengetahui hal ini, FTX, FTX US (entitas FTX yang beroperasi di AS), dan Alameda Research sudah diselidiki oleh SEC.
  • Menariknya, penyelidikan SEC disebut-sebut sudah dimulai beberapa bulan lalu sebagai bagian dari penyelidikan terhadap FTX US dan aktivitas pinjaman kriptonya.
  • promo

Sekitar 6 regulator sejauh ini telah memperjelas bahwa mereka sedang menyelidiki insiden krisis yang dihadapi FTX, salah satu crypto exchange terbesar di dunia.

Para regulator tersebut termasuk dari Amerika Serikat (AS), yang meliputi: Komisi Sekuritas & Bursa (SEC), Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC), Departemen Kehakiman (DOJ), negara bagian California, Bahama, dan Jepang.

Regulator AS Selidiki SBF & Kerajaan Kriptonya

Pada hari Jumat (11/11), Bloomberg melaporkan bahwa founder & CEO FTX, Sam Bankman-Fried (SBF) sedang diselidiki oleh SEC untuk potensi pelanggaran aturan sekuritas (efek) ketika regulator memperdalam penyelidikannya ke kerajaan kripto SBF yang runtuh.

Menurut sumber yang mengetahui persoalan ini, FTX, FTX US (entitas FTX yang beroperasi di AS), dan Alameda Research sudah diselidiki oleh SEC. Mereka sedang meneliti keterlibatan SBF dalam insiden baru-baru ini yang membantu mendorong FTX.com ke dalam jurang krisis likuiditas.

Sebelumnya, SEC dan CFTC pada hari Rabu (9/11) dilaporkan sedang menyelidiki apakah FTX menangani dana pelanggan mereka dengan benar, serta mencari kaitan terkait krisis ini dengan entitas lain dari kerajaan kripto SBF.

Menariknya, penyelidikan SEC disebut-sebut sudah dimulai beberapa bulan lalu sebagai bagian dari penyelidikan terhadap FTX US dan aktivitas pinjaman kriptonya.

Maju pada hari Kamis (10/11), DOJ dikabarkan juga sedang menyelidiki krisis likuiditas yang dihadapi FTX. Pejabat dari DOJ bekerja sama dengan pengacara SEC untuk menyelidiki masalah tersebut. Adapun inisiasi penyelidikan tidak selalu berarti bahwa siapa pun akan dituduh melakukan kesalahan.

FTX Diminta Tangguhkan Operasi di Jepang

FTX Japan mengumumkan bahwa mereka akan masuk ke mode ‘close-only’ yang berarti pengguna hanya akan dapat menutup posisi yang ada tetapi tidak bisa memulai yang baru.

Hal ini mengikuti perintah resmi dari Badan Layangan keuangan Jepang pada hari Kamis (10/11)  agar FTX menangguhkan operasi mereka di Negeri Sakura.

Akun Twitter FTX lantas pada hari Jumat (11/11) dini hari mengumumkan bahwa FTX Japan adalah entitas terpisah yang secara ketat mengikuti aturan dri regulator Jepang.

California Jadi Negara Bagian AS Pertama yang Merespon Krisis FTX

Departemen Perlindungan dan Inovasi Keuangan negara bagian California pada hari Kamis (10/11) mengumumkan sedang menyelidiki FTX. Regulator tidak memberikan banyak detail, hanya mengatakan bahwa mereka menyelidiki kegagalan nyata dari FTX.

California menjadi negara bagian AS pertama yang mengumumkan sedang menyelidiki FTX setelah kegagalan mereka awal pekan ini. Adapun, negara bagian lain, termasuk Texas, sebelumnya dikabarkan sedang menyelidiki FTX US karena diduga menawarkan produk sekuritas (efek) yang tidak terdaftar di AS.

Regulator Bahama Bekukan Aset Perusahaan Lokal FTX

Regulator Bahama pada hari Kamis (10/11) mengumumkan bahwa mereka membekukan aset anak perusahaan lokal FTX di sana yaitu FTX Digital Markets (FDM) dan pihak terkait.

Mereka juga menangguhkan pendaftaran dan mengajukan permohonan ke Mahkamah Agung Bahama untuk penunjukan likuidator semantara bagi FDM.

Komisi Sekuritas Bahama mengambil langkah pertama dengan menyatakan bahwa tidak ada aset FDM, aset klien, atau aset perwakilan yang dipegang oleh FDM dapat dialihkan atau ditangani tanpa persetujuan tertulis dari likuidator sementara.

Pihak Bahama mengetahui kabar bahwa aset klien FTX salah penanganan, salah urus, dan dialihkan ke Alameda Research. Tindakan semacam ini dinilai akan bertentangan dengan tata kelola yang wajar, tanpa persetujuan klien, dan berpotensi melanggar hukum.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori