Trusted

SEC Diperintahkan untuk Tanggapi Petisi Coinbase dalam 10 Hari

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Pengadilan AS memerintahkan agar SEC menanggapi keluhan yang diajukan oleh Coinbase terkait kejelasan aturan industri kripto.
  • SEC memiliki tenggat waktu hingga 10 hari untuk menanggapi hal tersebut.
  • Meski belum memberikan tanggapan resmi, namun pihak Coinbase menilai SEC bakal menolak petisi itu berdasarkan gelagat dan sikapnya terhadap industri kripto belakangan ini.
  • promo

Pengadilan Amerika Serikat (AS) memerintahkan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) untuk menanggapi keluhan yang diajukan oleh Coinbase tentang bagaimana regulator itu menerapkan undang-undang sekuritas (efek) terhadap industri kripto.

Pengadilan Banding AS (US Court of Appeals for the Third Circuit) mengatakan pada hari Rabu (3/5) bahwa regulator yang dipimpin oleh Gary Gensler itu harus memberikan tanggapannya dalam waktu 10 hari ke depan.

Setelah itu, salah satu crypto exchange terbesar di Negeri Paman Sam itu dapat mengajukan tanggapannya paling lambat 7 hari setelahnya.

Sebagai pengingat, Coinbase pada 25 April lalu melayangkan gugatan untuk memaksa SEC menanggapi ‘ya atau tidak’ terhadap petisi pembuatan peraturan yang diajukan Coinbase pada Juli 2022. tujuannya meminta lembaga itu memberikan panduan peraturan bagi industri kripto.

Namun, sampai dengan saat ini, petisi itu belum juga ditanggapi oleh SEC. Batas waktu 10 hari yang diperintahkan pada minggu ini mengacu pada persyaratan SEC untuk memberikan dasar hukum mengapa petisi itu tidak mereka tanggapi.

Ada Ketidakjelasan Terkait Regulasi Kripto di AS

Saat mengajukan gugatan terkait sikap SEC, Paul Grewal, Chief Legal Officer (CLO) Coinbase, menilai ada ketidakjelasan di antara regulator AS dalam menangani industri kripto. Sebab, bahkan Ketua SEC, Gary Gensler, menolak untuk mengatakan aset kripto mana yang merupakan sekuritas.

“Industri kripto dan penggunanya membutuhkan hukum dan peraturan yang jelas untuk diikuti. Tindakan penegakan berdasarkan hukum sekuritas yang tidak dapat diterapkan bukanlah jawabannya,” terang Paul Grewal.

SEC Berpotensi Tolak Petisi Coinbase

SEC diminta menggunakan proses pembuatan peraturan formal untuk memberikan panduan bagi industri kripto. Proses pembuatan peraturan ada agar peraturan dapat dikembangkan dengan memanfaatkan masukan publik dan diuji melalui uji materi.

Lebih dari 1.700 entitas dan individu diklaim telah mengirimkan komentar ke petisi Coinbase yang menggemakan permintaan kejelasan peraturan.

UU Prosedur Administratif di AS mewajibkan SEC untuk menanggapi petisi pembuatan peraturan dari Coinbase dalam waktu yang wajar. Jika SEC menolak petisi pembuatan peraturan itu, maka Coinbase akan diizinkan untuk menentang keputusan tersebut di pengadilan dan menjelaskan mengapa pembuatan peraturan diperlukan.

Dari pernyataan publik dan aktivitas penegakan hukum pada industri kripto, Coinbase menilai SEC telah memutuskan untuk menolak petisi mereka. Namun, SEC belum memberitahu publik. Jadi, tindakan yang diajukan Coinbase meminta pengadilan untuk meminta SEC membagikan keputusannya.

SEC Soroti Praktik Bisnis Coinbase

Coinbase Crypto Exchange Brian Armstrong CEO Saham COIN

Di sisi lain, Coinbase juga telah menerima Wells notice atau surat pemberitahuan dari SEC pada Maret lalu. Surat itu bermakna ada potensi bahwa SEC dapat melakukan tindakan penegakan hukum terhadap Coinbase atas beberapa lini bisnis yang mereka jalankan.

Adapun tindakan itu dapat menyasar pada aset digital yang listing di Coinbase, layanan staking lewat Coinbase Earn, layanan institusional melalui Coinbase Prime, dan Coinbase Wallet. Bila benar terjadi, tindakan penegakan hukum dari SEC dapat menimbulkan ancaman bagi Coinbase dan cara berbisnis mereka selama ini.

Coinbase Berusaha agar Tak Digugat SEC

Dalam perkembangan pada 28 April lalu, Coinbase melakukan upaya terakhir untuk mencegah SEC menggugat perusahaan itu.

Co-founder dan CEO Coinbase, Brian Armstrong, menekankan bahwa pihaknya siap untuk mempertahankan posisi mereka di pengadilan. Namun, mereka tetap terbuka untuk dialog yang sebenarnya menuju jalan yang bisa diterapkan untuk ke depan bagi sektor kripto yang lebih besar.

Wells notice pada tahap ini, ketika tidak ada buku peraturan yang jelas, tidak konstruktif dan tidak baik untuk AS,” jelas Armstrong.

Dalam dokumen tanggapan setebal 73 halaman terhadap penyelidikan SEC, pengacara yang mewakili Coinbase berpendapat bahwa kasus ini akan gagal berdasarkan fakta dan hukum.

Coinbase juga memperingatkan bahwa SEC akan merusak reputasinya sendiri, jika mereka mencoba menggugat pihaknya. Sebab, telah ada upaya perusahaan itu untuk mematuhi peraturan di AS dan mungkin mencegah perusahaan lain untuk memprioritaskan kepatuhan ke depannya.

Saat dimintai tanggapan oleh Bloomberg terkait hal ini, pihak SEC mengatakan bahwa mereka umumnya tidak mengakui ada atau tidaknya investigasi kecuali sampai mengajukan tuntutan perdata.

Dalam laporan kinerja pada kuartal I/2023, Coinbase mengatakan bahwa ke depan industri kripto terus bergejolak. Hal ini mengacu pada krisis di sektor perbankan di AS baru-baru ini dan ketidakpastian regulasi yang sedang berlangsung di Negeri Paman Sam.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori