Lihat lebih banyak

Coinbase Tutup Layanan Pinjaman dengan Jaminan Bitcoin, Ada Apa?

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Coinbase mengumumkan akan berhenti mengeluarkan pinjaman baru melalui layanan yang memungkinan klien meminjam dengan jaminan aset Bitcoin mereka.
  • Pinjaman melalui layanan bernama Coinbase Borrow itu akan berhenti efektif pada 10 Mei mendatang.
  • Meski demikian, mereka mengklaim bahwa tidak ada dampak pada pinjaman pelanggan.
  • promo

Coinbase, salah satu crypto exchange terpopuler di Amerika Serikat (AS), pada hari Rabu (3/5) mengumumkan akan berhenti mengeluarkan pinjaman baru melalui layanan yang memungkinan klien meminjam dengan jaminan aset Bitcoin mereka.

Pinjaman melalui layanan bernama Coinbase Borrow itu akan berhenti efektif pada 10 Mei mendatang. Meski demikian, mereka mengklaim bahwa tidak ada dampak pada pinjaman pelanggan.

Seseorang yang mengetahui persoalan ini mengklaim bahwa penutupan Coinbase Borrow tampaknya tidak terkait dengan tindakan penegakan dari regulator AS. Pihak Coinbase pun menegaskan bahwa keputusan itu lebih karena berkurangnya permintaan.

“Kami secara teratur mengevaluasi produk kami untuk memastikan kami memprioritaskan penawaran yang paling diperhatikan pelanggan kami,” jelas juru bicara Coinbase.

Kabar ini datang setelah pada hari Selasa (2/5) kemarin, Coinbase meluncurkan derivatives exchange bagi trader kripto institusional yang berada di luar AS.

Sekilas tentang Coinbase Borrow

Coinbase Borrow awalnya diluncurkan pada November 2021 dan dipasarkan sebagai cara untuk mendapatkan pinjaman fiat dengan cepat tanpa perlu menjual Bitcoin milik mereka.

Layanan ini memberikan pinjaman sebanyak US$1 juta terhadap Bitcoin sebagai jaminan, tetapi hanya tersedia di negara bagian AS tertentu. Pelanggan dapat meminjam hingga 40% dari nilai Bitcoin di akun mereka, dengan tingkat bunga tahunan 8,7%.

Terkait kabar penutupan produk pinjaman ini, co-founder dan CEO Coinbase, Brian Armstrong, menggambarkan program pinjaman ini sebagai contoh perluasan dari ekonomi kripto.

Coinbase Sedang Jadi ‘Target’ SEC?

Kabar ini datang di tengah Coinbase yang akan melaporkan kinerja keuangan perusahaan pada hari Kamis (4/5) ini.

Kabar penutupan Coinbase Borrow ditempuh di tengah ketidakpastian regulasi kripto di AS dan masa depan Coinbase sendiri. Sebab, crypto exchange ini menerima Wells notice atau surat pemberitahuan dari Komisi Sekuritas dan Bursa (AS) pada Maret lalu.

Surat itu bermakna ada potensi bahwa SEC dapat melakukan tindakan penegakan hukum terhadap Coinbase atas beberapa lini bisnis yang mereka jalankan. Adapun tindakan itu dapat menyasar pada aset digital yang listing di Coinbase, layanan staking lewat Coinbase Earn, layanan institusional melalui Coinbase Prime, dan Coinbase Wallet.

Bila benar terjadi, tindakan penegakan hukum dari SEC dapat menimbulkan ancaman bagi Coinbase dan cara berbisnis mereka selama ini.

Lakukan Upaya Terakhir agar Tak Digugat SEC

Pada 28 April lalu, Coinbase melakukan upaya terakhir untuk mencegah SEC menggugat perusahaan itu.

Dalam sebuah video berdurasi 14 menit, Brian Armstrong menekankan bahwa pihaknya siap untuk mempertahankan posisi mereka di pengadilan. Namun, mereka tetap terbuka untuk dialog yang sebenarnya menuju jalan yang bisa diterapkan untuk ke depan bagi sektor kripto yang lebih besar.

Wells notice pada tahap ini, ketika tidak ada buku peraturan yang jelas, tidak konstruktif dan tidak baik untuk AS,” jelas Armstrong.

Sementara itu, Chief Legal Officer (CLO) Coinbase, Paul Grewal, mengklaim perusahaan itu patuh terhadap UU sekuritas yang berlaku di AS.

Dia menyoroti bahwa Coinbase tidak mencantumkan produk sekuritas, dengan mengikuti proses seperti yang digariskan oleh SEC, dan menolak lebih dari 90% aset kripto dalam tinjauan internal sebelum listing. Selain itu, produk Coinbase Wallet ditegaskan bukan merupakan broker, dan layanan staking mereka bukan penawaran sekuritas.

Dalam dokumen tanggapan setebal 73 halaman terhadap penyelidikan SEC, pengacara yang mewakili Coinbase berpendapat bahwa kasus ini akan gagal berdasarkan fakta dan hukum.

Coinbase juga memperingatkan bahwa SEC akan merusak reputasinya sendiri jika mereka mencoba menggugat pihaknya. Sebab, telah ada upaya perusahaan itu untuk mematuhi peraturan di AS dan mungkin mencegah perusahaan lain untuk memprioritaskan kepatuhan ke depannya.

Saat dimintai tanggapan oleh Bloomberg terkait hal ini, pihak SEC mengatakan bahwa mereka umumnya tidak mengakui ada atau tidaknya investigasi kecuali sampai mengajukan tuntutan perdata.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Maret 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori