Lihat lebih banyak

Bitcoin Miner Ini Diselidiki SEC Terkait Potensi Pelanggaran UU Sekuritas

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Perusahaan Bitcoin miner Marathon Digital mengaku telah menerima panggilan pengadilan dari SEC Amerika Serikat.
  • Panggilan pengadilan itu terkait penyelidikan data center di Montana yang mungkin melibatkan potensi pelanggaran undang-undang (UU) sekuritas.
  • Pihak Marathon Digital mengaku bahwa mereka bekerja sama dengan SEC terkait hal ini.
  • promo

Marathon Digital, salah satu Bitcoin miner terbesar di Amerika Utara, pada hari Rabu (10/5) mengaku bahwa mereka telah menerima panggilan pengadilan dari Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC).

Panggilan pengadilan itu terkait penyelidikan data center di Montana yang mungkin melibatkan potensi pelanggaran undang-undang (UU) sekuritas.

“Kami menerima somasi tambahan dari SEC pada 10 April 2023, terkait, antara lain, transaksi dengan pihak berelasi,” jelas pihak Marathon Digital.

Perusahaan mengaku memahami bahwa SEC mungkin sedang menyelidiki apakah mungkin telah terjadi pelanggaran UU sekuritas atau tidak. Pihak Marathon Digital mengaku bahwa mereka bekerja sama dengan SEC terkait hal ini.

Kabar ini cukup sensitif bagi komunitas kripto seiring tindakan keras dari regulator AS terhadap industri kripto. Namun, dalam kasus Marathon Digital, bisa jadi hal ini tidak berkaitan erat dengan aspek dari kripto itu sendiri, melainkan sehubungan praktik sebagai perusahaan publik.

Berpotensi Terkait Aktivitas pada Tahun 2020

Pengajuan ini mengikuti panggilan pengadilan lain yang dikirim ke Marathon Digital serta para eksekutif perusahaan itu pada kuartal yang berakhir pada 30 September 2021. Kala itu, Marathon Digital diminta untuk menunjukkan dokumen dan komunikasi mengenai fasilitas data center di Hardin, Montana.

Dalam pernyataan kala itu, mereka menjelaskan, “Pada 6 Oktober 2020, kami mengadakan serangkaian perjanjian dengan berbagai pihak untuk merancang dan membangun data center hingga 100 megawatt di Hardin.”

Sehubungan dengan itu, Marathon Digital mengajukan laporan ke SEC pada 13 Oktober 2020. Laporan itu mengungkapkan bahwa berdasarkan perjanjian layanan fasilitas data, mereka menerbitkan 6 juta saham biasa yang dibatasi, dalam transaksi yang dikecualikan dari pendaftaran berdasarkan pasal yang ada di UU sekuritas.

Sebagai informasi, perusahaan yang berbasis di Las Vegas ini menyajikan kembali laporan tahunannya dan mengatakan pada bulan Februari lalu bahwa mereka telah menemukan kesalahan akuntansi dalam laporan keuangan selama beberapa kuartal setelah perusahaan tersebut menerima komentar dari SEC.

Produksi Bitcoin Marathon Digital Meningkat 74% pada Kuartal I/2023

Bloomberg mencatat bahwa saham Marathon Digital yang diperdagangkan di Nasdaq berkorelasi erat dengan kinerja Bitcoin karena perusahaan ini memegang sejumlah besar Bitcoin di neraca mereka.

Berdasarkan laporan kuartal I/2023, Marathon Digital menyebut pendapatan mencapai US$51,13 juta dan memiliki sebanyak 11.466 Bitcoin. Adapun produksi Bitcoin mereka mengalami peningkatan 74,34% dari 1.259 BTC pada kuartal I/2022 menjadi 2.195 BTC pada kuartal I/2023.

Harga saham Marathon Digital pada tahun 2023 naik sekitar 3 kali lipat, setelah turun hampir 90% pada tahun 2022 di tengah crypto winter yang meluas ke seluruh industri kripto.

Garap Operasi Bitcoin Mining Skala Besar Pertama di Timur Tengah

Kabar ini datang sehari setelah Marathon Digital mengumumkan bahwa mereka membentuk usaha patungan dengan Zero Two, yang didukung oleh sovereign wealth fund (SWF) Abu Dhabi. Kerja sama ini digadang-gadang menjadi operasi Bitcoin mining skala besar pertama di Timur Tengah.

Usaha patungan yang bernama Abu Dhabi Global Markets JV Entity (ADGM Entity) itu pada awalnya akan mengembangkan dan mengoperasikan 2 lokasi Bitcoin mining dengan kapasitas gabungan 250 megawatt (MW). 

Adapun situs dengan kapasitas 200 MW akan berlokasi di kota Masdar, dan situs dengan kapasitas 50 MW akan berlokasi di zona pelabuhan Mina Zayed.

Dalam kerja sama ini, Zero Two memiliki 80% saham di ADGM Entity, sementara sisanya 20% dimiliki oleh Marathon Digital. Selama periode pengembangan pada tahun 2023, kontribusi modal berjumlah sekitar US$406 juta, yang terdiri dari jumlah uang tunai serta peralatan hingga infrastruktur yang dibutuhkan.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Maret 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori