Crypto exchange FTX, yang dipimpin Sam Bankman-Fried (SBF), pada hari Sabtu (20/8) dikabarkan membukukan pendapatan yang melonjak lebih dari 1.000% selama puncak bull market kripto pada tahun 2021.
Menurut dokumen internal yang dilihat oleh jurnalis CNBC, FTX memanfaatkan ‘kegilaan kripto’ dengan pendapatan yang melonjak tinggi sambil memperluas jejak globalnya melalui serangkaian akuisisi.
FTX Trading Ltd. diketahui berkantor pusat di Antigua. Sementara, FTX Derivatives Markets berbasis di Bahama. FTX Trading baru-baru ini membeli Digital Assets DA AG di Swiss serta IFS Group dan Hive di Australia. Sehingga, totalnya menjadi 15 perusahaan kecil terkait FTX ada di seluruh dunia. Portofolio perusahaannya mencakup di wilayah Siprus, Jerman, Gibraltar, Singapura, Turki, Uni Emirat Arab (UEA), dan negara-negara lain.
Laporan keuangan yang diklaim telah diaudit memberikan gambaran langka mengenai kondisi keuangan FTX. Perusahaan yang didirikan pada Mei 2019 ini diklaim telah menguntungkan, dengan cepat berkembang di seluruh dunia dan melihat pertumbuhan yang sangat tinggi.
Kinerja Keuangan FTX
Pendapatan (revenue) FTX melonjak lebih dari 1.000% dari US$89 juta pada tahun 2020 menjadi US$1,02 miliar pada tahun 2021. Profitabilitasnya, seperti banyak perusahaan rintisan, bergantung pada bagaimana orang-orang mengukurnya.
Dokumen menunjukkan bahwa FTX merupakan tempat bagi para trader yang lebih canggih seperti menggunakan derivatif, baik berjangka atau opsi. Sekitar 2/3 pendapatan FTX berasal dari biaya perdagangan berjangka, sementara 16% berasal dari perdagangan spot.
Pendapatan operasional (operating income) FTX mencapai US$272 juta pada tahun 2021, naik dari US$14 juta pada tahun 2020. Adapun laba bersih (net income) FTX yang semula hanya US$17 juta pada tahun 2020, naik menjadi US$388 juta pada tahun 2021. CNBC melaporkan bahwa FTX menolak untuk mengomentari dokumen keuangan yang bocor ini.
Alameda Research diketahui menyumbang sekitar 6% dari volume perdagangan di FTX. Pada tahun 2021, FTX US menghasilkan kurang dari 5% dari total pendapatan FTX.
FTX menghabiskan sekitar 15% dari pendapatannya untuk periklanan dan pemasaran pada tahun 2021. Menurut dokumen yang dibaca CNBC, FTX berencana menghabiskan sekitar US$900 juta untuk iklan pada tahun-tahun mendatang.
FTX disebut memiliki sekitar US$2,5 miliar uang tunai pada akhir tahun lalu dan margin keuntungan 27%. Adapun margin mendekati 50%, jika biaya iklan dan pihak terkait dihilangkan.
Menurut investor deck yang dibagikan dengan CNBC, FTX membukukan pendapatan US$270 juta pada kuartal I/2022 dan disebut berada di jalur untuk menghasilkan pendapatan sekitar US$1,1 miliar pada tahun 2022. Namun, masih belum jelas bagaimana FTX dapat mempertahankan pertumbuhan kinerjanya pada kuartal II/2022 karena harga kripto jatuh pada momen crypto winter.
- Baca Juga: Voyager: Tawaran Bersama yang Diusulkan FTX & Alameda Research Ganggu Proses Kebangkrutan
Sebagai perbandingan, crypto exchange yang telah go public seperti Coinbase mencatatkan pendapatan US$7,83 miliar dan laba bersih US$3,62 miliar pada tahun 2021. Pada kuartal I/2022, pendapatan Coinbase menyentuh US$1,16 miliar dan rugi bersih (net loss) US$429,65 juta.
Kemudian pada kuartal II/2022, Coinbase membukukan pendapatan US$808,32 juta atau turun 63,71% dibandingkan kuartal II/2021, dan kerugian bersih mencapai US$1,09 miliar.
Terkait laporan keuangan FTX yang bocor ini, Danny Nelson yang merupakan managing editor CoinDesk pada hari Minggu (21/8) mengatakan bahwa, “Reporter yang mendapatkan laporan keuangan tentang pertumbuhan 1.000% pendapatan FTX berada di Bahama kemarin mewawancarai SBF. Saya penasaran siapa yang akan membocorkan ‘laporan kemenangan’ seperti ini?”
Berniat Menggalang Lebih Banyak Dana dari Para Investor
Menariknya, FTX pada 20 Juli lalu dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk mengumpulkan suntikan pendanaan terbaru. Bloomberg menjelaskan bahwa FTX sedang mencari penilaian valuasi yang pada dasarnya serupa ketika mereka mengumpulkan dana segar dalam putaran pendanaan pada Januari 2022. Baik FTX dan FTX US sedang mencari suntikan dana segar.
Berdasarkan catatan Crunchbase, FTX Trading Ltd. telah berhasil mengumpulkan total pendanaan mencapai US$1,8 miliar. Pada Januari 2022, FTX mengantongi pendanaan Seri C sebesar US$400 juta dan membuat valuasinya menyentuh US$32 miliar.
Sementara itu, pada bulan yang sama, FTX US (West Realm Shires Services Inc.) juga berhasil meraup dana segar US$400 juta dalam putaran pendanaan Seri A dengan valuasi US$8 miliar. Menurut catatan Bloomberg Billionaires Index, SBF diperkirakan memiliki 54% saham di FTX, 70% di FTX US, dan hampir seluruh saham di Alameda Research.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram Be[In]Crypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.