Semua aset kripto di Ren Protocol akan ditransfer ke cold wallet yang dikendalikan oleh perusahaan crypto exchange FTX yang saat ini tengah dalam proses kebangkrutan.
Pihak Ren Protocol pada hari Selasa (11/4) mengatakan bahwa FTX sebelumnya telah mengarahkan protokol itu untuk mentransfer semua aset ke crypto wallet FTX. Langkah itu dilakukan sebelum kemungkinan penutupan infrastruktur dan sistemnya.
Adapun aset-aset yang ditransfer itu akan disimpan pada crypto wallet FTX yang terpisah. Informasi ini datang di tengah manajemen FTX yang baru terus berusaha untuk mengumpulkan aset yang dapat dikembalikan kepada para kreditur.
Terkait kabar ini, harga native token Ren Protocol, yaitu REN, anjlok sekitar 7,5% dalam 24 jam terakhir dan turun sekitar 4,9% dalam 7 hari terakhir.
Sekilas tentang Ren Protocol
Sebagai informasi, Ren Protocol merupakan salah satu protokol decentralized finance (DeFi) yang populer selama momen bull run tahun 2021. Mereka disebut sebagai platform yang menyediakan interoperabilitas dan likuiditas antara berbagai platform blockchain.
Protokol tersebut diakuisisi oleh Alameda Research, perusahaan perdagangan kripto kuantitatif yang dikuasai oleh Sam Bankman-Fried (SBF), selaku pendiri dan mantan CEO FTX, pada Februari 2022. Dalam pernyataan terbarunya kali ini, pihak Ren Protocol mengakui bahwa saham dan semua aset entitasnya telah dibeli oleh FTX Group.
Pada November 2022, Ren Protocol mengaku bahwa mereka tidak memiliki dana untuk bertahan usai Alameda yang tergabung dalam FTX Group memasuki jurang kebangkrutan.
Saat itu, mereka mengaku akan mencoba untuk mendapatkan dana tambahan untuk memastikan pengembangan dan peluncuran Ren Protocol 2.0. Hal tersebut diklaim akan membuat mereka sepenuhnya independen dari ikatan apa pun dari FTX.
Namun sampai saat ini, belum ada perkembangan lebih lanjut tentang rencana tersebut sejak dikomunikasikan secara publik pada Januari lalu.
Pada 28 Februari lalu, pihak Ren Protocol mengaku berada di acara ETH Denver. Akun Twitter Ren Protocol kala itu menulis, “Hubungi kami jika Anda ingin bertemu untuk membicarakan masa depan multi-chain.”
Mundur pada Desember 2022, pihak Ren Protocol memperingatkan para pengguna untuk melakukan bridge kembali terhadap aset kripto yang ada di dalam platform (seperti renBTC, renDOGE, hingga renZEC) ke sumber native chain dari sejumlah aset itu. Bila tidak dilakukan, aset-aset tersebut akan hilang. Hal ini dilakukan mengingat Ren Protocol 1.0 akan segera ditutup.
Menurut data DefiLlama, total value locked (TVL) Ren Protocol saat ini mencapai sekitar US$30,18 juta. Sebanyak US$27,81 juta adalah aset dari jaringan Ethereum. Sementara sisanya merupakan aset dari blockchain Solana, BSC, Avalanche, Fantom, Polygon, Arbitrum, dan Optimism.
Bagian dari Upaya Pulihkan Kerugian Kreditur FTX
Kabar bahwa semua aset kripto di Ren Protocol akan ditransfer ke FTX merupakan perkembangan terbaru untuk memulihkan kerugian para kreditur dari kerajaan kripto SBF yang telah hancur.
Sebelum ini, pihak FTX pada 22 Maret lalu mencapai kesepakatan menjual saham yang mereka miliki di perusahaan di balik blockchain Sui, yakni Mysten Labs.
Manajemen baru yang mengelola FTX mengusulkan kesepakatan dengan Mysten Labs untuk menyetujui pelepasan klaim bersama. Sebagai bagian dari perjanjian itu, pihak FTX berencana untuk menjual saham preferen mereka untuk mendapatkan dana sekitar US$95 juta dan sekitar US$1 juta dalam bentuk token SUI.
Selain mencari pengembalian dana dari Mysten Labs, FTX pada 22 Maret lalu juga dilaporkan mengajukan mosi untuk masuk ke dalam penyelesaian yang akan memulihkan sekitar US$404 juta dalam bentuk tunai bagi para pemangku kepentingan.
Aset yang dikejar itu adalah pengembalian dari Modulo Capital, yakni hedge fund yang berbasis di Bahama. Entitas ini diketahui menerima US$475 juta modal awal dari perusahaan perdagangan kuantitatif Alameda Research pada tahun 2022.
Mundur pada 2 Maret lalu, FTX mengonfirmasi bahwa mereka mengidentifikasi defisit US$8,9 miliar dalam dana pelanggan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Ini adalah pertama kalinya FTX menentukan berapa banyak uang yang hilang.
Terdapat sekitar US$2,7 miliar aset pelanggan daripada dibandingkan dengan US$11,6 miliar saldo yang ada di akun pelanggan. Banyak dari total kekurangan US$8,9 miliar dana yang hilang di FTX dikaitkan dengan Alameda.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.