Perkembangan metaverse memang tidak bisa diprediksi. Awal mula kemunculannya, dunia baru tersebut diduga hanya akan lekat dengan perusahaan teknologi. Namun siapa sangka, metaverse kini juga disesaki oleh para idola global, termasuk grup idola Japanese Pop (J-Pop).
Sebelumnya, beberapa idola global asal Korea Selatan (K-Pop), seperti Aespa dan agensi musik SM Entertainment, sudah secara resmi memasuki metaverse. Atas hal itu, produser musik yang membawa grup musik AKB48 dan Nogizaka46 mendunia, Yasushi Akimoto, berencana membentuk grup musik baru yang akan meluncur di metaverse.
Meskipun tidak menjelaskan lebih jauh tentang nama grup dan juga siapa saja personelnya, tapi Akimoto diketahui akan menggarap proyek tersebut bersama dengan perusahaan kripto lokal bernama Overs Co. Ltd.
Jika tidak ada halangan, finalisasi proyek visioner ini ditargetkan akan rampung pada tahun 2023. Akimoto sudah ditunjuk menjadi produser umum yang nantinya bertanggung jawab memberikan arahan dasar termasuk di dalamnya konsep dari grup idola anyar tersebut.
“Ini adalah peran yang sangat penting untuk mengawasi proyek. Kami percaya bahwa produser umum sangat penting untuk memimpin proyek ini menuju kesuksesan,” ungkap manajemen Overs.
- Baca Juga: Korea Selatan Bakal Bangun Kota di Metaverse & Kewarganegaraan Berbentuk NFT untuk Kota Seongnam
Pendanaan Proyek Dilakukan Lewat IEO
Untuk memuluskan aksinya, Overs akan melakukan Initial Exchange Offering (IEO) sebagai langkah penggalangan dana. Dalam keterangannya, disebutkan bahwa perusahaan telah menandatangani perjanjian dasar untuk memulai IEO dan perdagangan di bursa kripto pada tahun depan.
IEO sendiri merupakan salah satu mekanisme pengumpulan dana menggunakan aset kripto. Dalam hal ini, bursa kripto yang menyelenggarakan IEO menjual token proyek kripto yang baru saja diterbitkan.
Namun, prosesnya tidak semudah itu karena proyek tersebut sebelumnya harus melewati tahapan verifikasi oleh Japan Virtual Currency Exchange Association (JVCEA) dan otoritas keuangan Jepang.
“Hasil dari penjualan token ini yang akan digunakan untuk mendanai proyek,” jelas manajemen Overs.
Dalam rencana pengembangannya, peluncuran grup idola di platform metaverse juga akan melibatkan penggunaan teknologi non-fungible token (NFT).
Jepang Menaruh Fokus pada Metaverse
Pemerintah Jepang memang menaruh fokus tersendiri dalam pengembangan metaverse. Untuk memperkuat literasi terkait apa itu metaverse, Jepang meluncurkan bidang studi tentang metaverse. Bidang studi tersebut diluncurkan oleh Universitas Tokyo. Bidang studi metaverse tidak mengikat dalam satu fakultas tertentu karena konsep yang ditawarkan seperti kursus.
Jadi, para peminat metaverse dapat mengikuti kursus ini untuk lebih memahami definisi, cara kerja, ataupun pengembangan yang bisa dilakukan di dunia yang sepenuhnya baru. Kursus ini bisa diikuti oleh berbagai kalangan, mulai dari siswa sekolah menengah pertama hingga karyawan.
Selain itu, pemerintah Jepang juga telah merilis kantor khusus yang akan menangani kebijakan terkait web3, termasuk di dalamnya metaverse. Kantor yang dinamakan Web 3 Policy Office itu dimaksudkan untuk memitigasi potensi terjadinya hal negatif. Apalagi, Jepang juga digadang-gadang akan menjadi pemimpin dalam industri kripto di Asia bersama dengan Cina.
“Perlu adanya pengenalan potensi dan risiko terkait web3 yang perlu dinilai secara akurat. Selain itu, beberapa pengusaha yang mengejar bisnis terkait web3 juga mulai meninggalkan Jepang untuk mencari peluang di luar negeri. Menyadari hal itu, Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang meluncurkan tim yang dinamakan Kantor Kebijakan Web 3,” tulis keterangan resmi METI.
Bagaimana pendapat Anda tentang gebrakan industri J-Pop untuk masuk ke metaverse? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
