Lihat lebih banyak

Setelah Prancis, Giliran Jerman Lakukan Investigasi Proyek Worldcoin

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Regulator data Jerman tengah menyelidiki proyek Worldcoin, karena pemrosesan data biometriknya melibatkan data sensitif berskala besar.
  • Selain Jerman, regulator Prancis pun ikut mempertanyakan legalitas Worldcoin. Lalu, regulator Inggris juga dikabarkan bakal segera melakukan penyelidikan terhadap Worldcoin dalam waktu dekat.
  • Secara terpisah, Woldcoin Foundation mengaku patuh terhadap segala regulasi yang berhubungan dengan privasi dan perlindungan data di Uni Eropa (UE).
  • promo

Regulator data Jerman mengaku tengah melakukan penyelidikan terhadap proyek Worldcoin. Entitas yang dikembangkan oleh Sam Altman (CEO OpenAI) itu memancing kekhawatiran lantaran dalam pemrosesan data biometriknya melibatkan data sensitif berskala besar.

Untuk dipahami, salah satu fitur dalam proyek Worldcoin memang mewajibkan setiap pengguna untuk melakukan pemindaian iris mata. Worldcoin memberikan gimmick berupa identitas digital dan token WLD gratis bagi siapa saja yang melakukan pemindaian iris mata menggunakan Orb.

Banyak orang yang tertarik untuk menggunakannya. Pasalnya, dalam rencana besar perusahaan, Worldcoin bermaksud untuk membangun identitas dan juga jaringan keuangan baru dengan target pengguna sebanyak 8 miliar orang. Jumlah tersebut setara dengan jumlah populasi masyarakat dunia.

Sampai saat ini, sebanyak 2,1 juta orang disebut telah melakukan pendaftaran untuk ikut menjadi bagian dalam pengembangan proyek.

Hal itulah yang dianggap sebagai faktor berisiko bagi otoritas data Jerman. Presiden Kantor Negara Bagian Bavaria untuk Pengawasan Perlindungan Data, Michael Will, mengatakan pihaknya sudah mulai melakukan investigasi terhadap proyek Worlcoin sejak November tahun lalu.

“Masuknya otoritas Jerman ke dalam proyek tersebut lantaran Tools for Humanity, salah satu pihak yang ikut membangun Worldcoin, memiliki entitas usaha di wilayah Jerman,” jelas Will.

Menurut Will, teknologi yang diusung oleh Worldcoin belum melakukan analisis yang baik terkait tujuan inti dari pemrosesan iris, khususnya untuk transfer informasi dalam industri keuangan. Ditambah pula, dalam proses pengumpulan data, tidak bisa dipastikan apakah pengguna mendapatkan informasi yang cukup dan jelas bahwa data biometrik miliknya akan digunakan untuk tujuan tertentu.

Worldcoin Foundation Mengaku Patuh

Secara terpisah, Woldcoin Foundation mengaku patuh terhadap segala regulasi yang berhubungan dengan privasi dan perlindungan data di Uni Eropa (UE).

Namun, hal itu tidak menyurutkan proses investigasi yang dilakukan sejumlah otoritas data di Eropa. Selain Jerman, beberapa yurisdiksi lain juga sudah dan akan memulai proses penyelidikan terhadap proyek Worldcoin.

Regulator privasi Prancis, misalnya. Melalui La Commission Nationale de l’Informatique et des Libertés (CNIL), pemerintah setempat mempertanyakan legalitas pengumpulan data biometrik yang dilakukan Worldcoin. Hal tersebut juga akan diikuti oleh Inggris yang mengatakan akan memulai penyelidikan atas Worldcoin pada pekan ini.

Kekhawatiran banyak pihak terhadap kelangsungan bisnis Worldcoin bisa dimaklumi. Pasalnya, ketika terjadi sedikit saja kebocoran data, maka bisa dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan untuk merampok data biometrik yang ada.

Apalagi, belum lama ini, sempat terdengar kabar adanya jual beli data ilegal Worldcoin di wilayah Cina, yang mana area tersebut tidak termasuk dalam area operasional perusahaan. BeInCrypto sebelumnya melaporkan bahwa terdapat oknum asal Cina yang membeli data iris dari orang-orang di Kamboja, Kenya, dan beberapa negara lain di pasar gelap senilai US$30 per pop.

Menanggapi hal itu, juru bicara Worldcoin mengaku terdapat masalah pada sistem verifikasi ID digital dan hal tersebut hanya terbatas pada beberapa ratus kejadian. Oleh karena itu, Worldcoin tengah melakukan modifikasi proses pendaftaran menggunakan kode QR untuk mengurangi terjadinya penyalahgunaan. Kemudian, Worldcoin juga menegaskan bahwa tidak ada permasalahan pada proses pemindaian biometrik.

Model Tokenomics Juga Menjadi Sorotan

Selain privasi dan legalitas data, proyek Worldcoin juga menarik kritik dari model tokenomics native token mereka, yaitu WLD. Hal tersebut terefleksi dari pergerakan token WLD yang anjlok 40% dalam kurun 24 jam setelah perilisannya.

Dalam keterangannya, Worldcoin berencana melakukan unlock mayoritas dari 10 miliar token dalam kurun waktu 15 tahun ke depan. Sebanyak 3/4 dari total pasokan akan didistribusikan ke komunitas, termasuk untuk tata kelola.

Selain itu, 10% dari total pasokan token akan dialokasikan untuk investor awal yang memimpin ICO Worldcoin, seperti a16z.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori