Ethereum tidak banyak mendapat sorotan dalam reli pasar kripto baru-baru ini, yang utamanya lebih terfokus pada Bitcoin. Bahkan, begitu pergerakan pasar mulai melambat, harga Ethereum malah ikut terkoreksi. Kendati begitu, para analis memprediksi adanya potensi kenaikan besar bagi ETH di tahun 2024 mendatang.
Ethereum sendiri tercatat sudah terkoreksi sekitar 8% dari puncaknya di tahun 2023. Hal ini membuat Ethereum tertinggal di belakang Bitcoin. Terlebih, Bitcoin juga semakin diuntungkan berkat potensi peluncuran ETF Bitcoin spot.
Fundamental Ethereum Tetap Kokoh
Meskipun demikian, nyatanya tidak ada yang berubah, dan fundamental Ethereum tetap kokoh. Bahkan, harga Ethereum telah meroket lebih dari dua kali lipat sejak mencapai level terendah siklusnya yang nyaris mencapai angka US$1.000 pada Juni 2022 silam.
Pada tanggal 20 Desember, salah seorang pendukung sekaligus mentor Ethereum, yakni Anthony Sassano, mengunggah “skenario bullish moderat” untuk jaringan ini di tahun 2024.
Meskipun belum berhasil unggul dari Bitcoin pada tahun 2023, Ethereum memiliki beberapa katalis yang dapat mendorongnya untuk melampaui sang kakak di tahun 2024.
Dia menyebut soal potensi persetujuan exchange-traded fund atau ETF Ethereum spot pada tahun 2024 mendatang. Meski demikian, pada tanggal 18 Desember, SEC telah menunda keputusannya terkait ETF Ethereum Hashdex Nasdaq dan juga ETF Ethereum futures Grayscale. Kabarnya, SEC kemungkinan besar akan menguji produk-produk berbasis Bitcoin terlebih dulu sebelum akhirnya mempertimbangkan untuk menyetujui produk-produk ETP berbasis Ethereum spot.
Di sisi lain, upgrade Dencun dijadwalkan siap meluncur pada bulan Maret atau April mendatang. Ini menandai adanya peningkatan skalabilitas dengan hadirnya EIP-4844, yang juga akan mampu memangkas biaya gas pada layer-2 (L2).
Apalagi, aktivitas layer-2 Ethereum tercatat melonjak tajam belakangan ini dan saat ini berada pada rekor tertingginya sepanjang masa. Yang mengejutkan, total value locked (TVL) di seluruh ekosistem ini kini telah mencetak rekor US$16 miliar, seperti yang dilaporkan oleh L2beat.
Sassano turut menyoroti kemunculan layer-2 non-EVM, seperti Eclipse dan Fluent. Kelahiran L2 semacam ini berpotensi mengundang jenis aplikasi dan pengembang baru. Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa sebagian besar crypto gaming juga akan berbasis pada ekosistem L2 ke depannya.
Tak berhenti sampai di situ, Sassano juga mencurahkan keyakinannya soal pengalaman pengguna crypto wallet yang akan terus meningkat dengan pesat, sehingga dapat “mendatangkan jutaan pengguna baru ke ekosistem Ethereum”.
Terakhir, tokenisasi aset dunia nyata (real-world asset/RWA) sekarang kian marak. Kabar baiknya, hal ini akan membawa lebih banyak produk keuangan “dunia lama” ke dalam ranah blockchain.
Prospek Harga ETH
Harga ETH sendiri sudah terkoreksi sebanyak 1,3% kemarin (20/12) karena pasar kripto yang mulai lesu. Akibatnya, harga ETH turun ke level US$2.207 pada saat penulisan.
Ethereum mungkin tidak mendapatkan banyak perhatian saat ini, namun Sassano menyimpulkan, “Bukanlah hal yang baru untuk menghadapi ‘kerumunan’ yang berpandangan bearish terhadap Ethereum atau yang mengurangi [kepemilikan] ETH – meskipun menurut saya ini konyol, mengingat banyaknya pencapaian Ethereum hanya dalam 3 tahun terakhir dan betapa besarnya potensi pertumbuhan yang masih dimiliki Ethereum dan ETH untuk masa depan jangka panjang.”
Bagaimana pendapat Anda tentang skenario bullish Ethereum (ETH) untuk tahun 2024? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
