Lihat lebih banyak

Spotify Akan Tambahkan Integrasi NFT ke dalam Layanannya

2 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Spotify sedang bersiap terjun ke dunia Web 3.0.
  • Sebuah pengumuman lowongan pekerjaan mengindikasikan niatan mereka untuk masuk ke dunia NFT dan Web 3.0.
  • promo

Platform streaming musik asal Swedia, Spotify, ingin menambahkan blockchain dan NFT ke dalam layanannya. Ini merupakan kabar baik bagi para musisi di dalamnya, karena mereka dapat mendapatkan tambahan penghasilan yang signifikan.

Sebuah lowongan pekerjaan menunjukkan bahwa Spotify tengah mencari orang-orang untuk bekerja di Web 3.0.

Web 3.0 sendiri adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada bentuk terdesentralisasi dari internet berkat dukungan teknologi blockchain.

Dalam laman lowongan pekerjaan di situs resmi Spotify, disebutkan mereka ingin merekrut teknisi untuk memfasilitasi kolaborasi antara produk, pemahaman, dan desain untuk membuka peluang pertumbuhan selanjutnya memanfaatkan teknologi baru, seperti Web 3.0.

Ada pula lowongan lain untuk posisi manajer. Pada lowongan tersebut, disebutkan bahwa Spotify tengah mencari seorang kandidat manajer untuk bergabung dalam grup Innovation and Market Intelligence. Mereka mencari sosok kandidat yang telah berpengalaman dalam bidang konten, kreator, media, Web 3.0, dan industri teknologi baru.

Spotify menambah panjang daftar perusahaan teknologi besar yang ingin memanfaatkan Web 3.0 dan NFT. Sebelumnya, Meta juga sudah mengumumkan bahwa mereka akan mengimplementasikan fitur NFT pada platform Instagram.

Di awal bulan ini, sebuah platform P2P file-sharing lawas bernama Limewire mengumumkan akan kembali ke dunia kripto. Mereka akan hadir kembali sebagai NFT marketplace dan menjadi sebuah platform yang lebih matang, menyusul jejak BitTorrent setelah diakuisisi oleh Justin Sun di tahun 2018.

Volume total jual beli NFT telah menunjukkan tanda-tanda perlambatan di tahun 2022, mendorong para pelaku industri kripto untuk menjadikan musik sebagai jalan yang dapat meningkatkan keuntungan ke depannya untuk NFT melalui penjualan album digital atau pemberian fasilitas khusus di acara langsung.

NFT Jadi Populer karena Para Musisi Berusaha Keras Mencari Pendapatan

Beberapa platform musik blockchain, seperti Royal dan Catalog, telah mulai menjual bentuk NFT dari hasil karya para musisi. Mereka menggembar-gemborkan NFT sebagai sumber pendapatan yang lebih menguntungkan daripada layanan streaming. Alasannya karena layanan streaming membayar royalti lebih rendah kepada para musisi, setiap kali lagu mereka diputar.

Royal diluncurkan oleh seorang DJ dan produser bernama Justin David Blau atau yang lebih dikenal dengan nama panggungnya, 3LAU. Royal memungkinkan para musisi untuk menjual kepemilikan royalti atas lagunya kepada para kolektor, sehingga para kolektor dan musisi bisa sama-sama memperoleh keuntungan dari royalti.

Sementara itu, Catalog mengizinkan para musisi untuk mengunggah lagu secara gratis ke platform miliknya. Para musisi di Catalog juga bisa meraup 100% dari penjualan utamanya.

Beberapa musisi ternama telah merilis versi NFT dari lagu-lagunya. Misalnya Kings of Leon dan Grimes. Perusahaan label rekaman besar, seperti Warner dan Universal Music Group, juga telah menandatangani perjanjian dengan berbagai proyek NFT, termasuk sebuah band virtual yang beranggotakan dari koleksi NFT Bored Ape Yacht Club.

Sempat Jalin Kerja Sama dengan Diem

Sebelumnya, Spotify sempat mencoba masuk ke dunia kripto. Mereka menjalin kerja sama dengan salah satu proyek Facebook bernama Diem. Namun, seperti yang kita ketahui, proyek Diem sendiri sudah tak berjalan lagi. Tujuan dari kerja sama mereka tadinya adalah untuk membayar para musisi menggunakan blockchain dan kripto, bahkan ketika musisi tidak memiliki akses ke rekening bank.

Pada saat itu, CEO Spotify mengatakan bahwa kerja sama mereka dengan Diem juga dapat membuka peluang untuk menghubungkan musisi dengan pengguna yang berada di benua berbeda.

Platform kripto terbaik di Indonesia | Maret 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

482684f67f7c6a6c68bb22d21073cef7?s=120&d=wp_user_avatar&r=g
David Thomas
David Thomas lulus dari Universitas Kwa-Zulu Natal di Durban, Afrika Selatan, dengan gelar kehormatan di bidang teknik elektronik. Dia bekerja sebagai insinyur selama delapan tahun, mengembangkan perangkat lunak untuk proses industri di perusahaan spesialis otomasi Afrika Selatan, Autotronix (Pty) Ltd, sistem kontrol pertambangan untuk AngloGold Ashanti, dan produk konsumen di Inhep Digital Security, sebuah perusahaan keamanan dalam negeri yang sepenuhnya dimiliki oleh konglomerat Swedia,...
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori