Lihat lebih banyak

Survei Kaspersky: Satu dari Tiga Orang Amerika Jadi Korban Pencurian Kripto

2 mins
Oleh Harsh Notariya
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Hasil survei terbaru menunjukkan bahwa satu dari tiga orang Amerika telah jadi korban pencurian kripto.
  • Rata-rata kerugian yang dialami responden berjumlah US$97.583.
  • Untuk menghindari kehilangan aset kripto, pengguna perlu mengambil tindakan pencegahan yang lebih serius.
  • promo

Hasil survei terbaru menunjukkan bahwa satu dari tiga orang Amerika telah menjadi korban pencurian kripto dengan rata-rata kerugian sebesar US$97.583. Kemudian, yang lebih mengejutkan, Generasi Z adalah pengguna yang paling banyak dieksploitasi.

Perusahaan keamanan siber Kaspersky melakukan survei terhadap 2.000 orang dewasa Amerika pada Oktober 2022. Hasilnya, sebanyak sepertiga responden survei tersebut mengaku bahwa mereka pernah menjadi korban pencurian kripto.

Meskipun Gen-Z terkenal sebagai generasi yang paham teknologi (tech-savvy), secara mengejutkan, 47% dari responden berusia 18-24 justru pernah menjadi korban pencurian kripto. Sebaliknya, hanya 8% responden berusia di atas 55 tahun yang pernah menjadi korban pencurian kripto.

Nilai rata-rata pencurian tersebut adalah US$97.583, tapi 15% responden kehilangan kripto dalam kisaran US$100.001 hingga US$1 juta.

Grafik Nilai Pencurian Kripto di 2022
Nilai pencurian kripto di 2022 | Sumber: Kaspersky

Bagaimana Cara Lindungi Diri dari Pencurian Kripto?

Peneliti Keamanan Senior Marc Rivero mengungkapkan, “Ada daftar panjang ancaman yang mengintai secara online untuk menargetkan aset kripto, mulai dari penipuan, malware, hingga cryptojacking. Pengguna harus sangat berhati-hati [dalam memilih] tempat investasi, [dan] harus waspada terhadap penipuan phishing dan situs web palsu. Mereka harus menggunakan langkah keamanan ekstra yang tersedia, seperti otentikasi multifaktor, dan menggunakan kata sandi yang kuat dan unik di semua akun.”

Tips Jitu bagi Pengguna DeFi 

Pengguna teknologi decentralized finance (DeFi) harus lebih berhati-hati ketika ingin menghubungkan wallet mereka di mana pun. Pasalnya, beberapa situs phishing akan menguras aset pengguna ketika mereka menghubungkan wallet mereka.

Untuk memikat calon korbannya, para aktor jahat memanfaatkan kampanye spam media sosial atas nama airdrop, mint gratis, giveaway, akses whitelist, dan sebagainya. Jadi, sebelum mengklik tautan apa pun di platform media sosial, pengguna harus memverifikasi apakah itu berasal dari akun resmi. Sebab, penipu bisa saja menyamar sebagai influencer dan proyek tertentu dengan membuat akun palsu dengan sedikit perubahan pada username-nya.

Tangkapan layar di bawah ini menunjukkan bagaimana penipu menggunakan kampanye spam melalui akun bot.

A screenshot from Twitter depicting spam campaigns
Sumber: Twitter

Untuk menghindari kehilangan aset kripto, pengguna perlu mengambil tindakan pencegahan yang lebih serius. Salah satunya adalah dengan mencatat kunci pribadi mereka di hard paper alih-alih menyimpannya di perangkat yang sering terhubung ke internet. Selain itu, alat seperti Fire juga dapat memberi peringatan kepada pengguna sebelum mereka menandatangani transaksi DeFi. Langkah semacam ini berguna untuk memastikan bahwa setiap transaksi DeFi yang pengguna lakukan aman dan terlindungi.

Screenshot from Fire
Sumber: Fire

Bagaimana pendapat Anda tentang hasil survei Kaspersky terkait pencurian kripto? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori