Tether mengumumkan peluncuran stablecoin baru yang nilainya didukung oleh peso Meksiko pada jaringan Ethereum, Tron, dan Polygon. Langkah ini muncul setelah melihat 40% perusahaan Meksiko mempertimbangkan adopsi blockchain.
Entitas di balik stablecoin USDT ini berencana untuk mendapatkan mitra di Meksiko. Mereka meluncurkan stablecoin bernama MXNT di Negeri Sombrero. Menurut data yang ada, sebanyak 2,5% dari populasi setempat memiliki cryptocurrency dan 40% perusahaan di sana telah mengutarakan ketertarikannya terhadap blockchain dan aset kripto.
Nilai MXNT akan dipatok pada peso Meksiko, yang harganya US$0,051 pada saat penulisan.
“Memperkenalkan stablecoin yang dipatok ke Peso [dan] akan menyediakan penyimpanan nilai bagi mereka di pasar yang ada dan terutama di Meksiko,” ujar Paolo Ardoino, Chief Technology Officer di Tether.
Menurut penelitian dari Triple-A, kebanyakan cryptocurrency di Meksiko digunakan untuk spekulasi dan trading. Selain itu, volume besar pengiriman uang masuk dari AS dan kesulitan dalam proses pengiriman uang juga membuat teknologi blockchain dan kripto menjadi proposisi menarik bagi warga Meksiko.
MXNT adalah Produk Stablecoin ke-4 dari Tether
“MXNT dapat meminimalisir volatilitas bagi mereka yang ingin mengonversi aset dan investasinya dari fiat menjadi mata uang digital,” tulis Ardoino dalam pernyataan resmi.
Tether meyakini bahwa Meksiko akan menyediakan landasan bagi adopsi stablecoin yang lebih besar di Amerika Latin.
“Kami telah melihat peningkatan penggunaan cryptocurrency di Amerika Latin selama tahun lalu yang telah membuat jelas bahwa kami perlu memperluas penawaran kami,” imbuhnya.
Sampai saat ini, Tether telah memiliki stablecoin yang nilainya dipatok pada euro dan yuan. Tidak seperti Bitcoin, nilai stablecoin biasanya dipatok dengan cadangan mata uang fiat.
Kontroversi Tether dan Stablecoin Buatannya
Krisis stablecoin Terra baru-baru ini mendorong penarikan USDT senilai $10 miliar, yang semuanya diuangkan. Sebelumnya, Tether pernah melakukan konversi atas cadangan surat berharga perusahaan menjadi aset utang pemerintah jangka pendek yang berkualitas lebih tinggi.
Pihak berwenang mengkhawatirkan perihal 31% aset yang disimpan dalam cadangan surat berharga oleh Tether di bulan Juli tahun lalu. Menurut penguji independen MHA Cayman, kini simpanan tersebut sudah turun menjadi sekitar 25% per Maret tahun ini.
Masalah yang dihadapi Tether tak berhenti di sana. Mereka juga pernah dikenakan denda US$41 juta oleh Komisi Komoditas dan Perdagangan Berjangka (CTFC), karena mengeluarkan klaim palsu untuk mendukung stablecoin dengan 100% cadangan dolar. Namun, Tether telah bersepakat dengan CTFC untuk menyediakan pembaruan per triwulan dari komposisi cadangannya.
Cadangan (reserve) membantu penerbit stablecoin menukarkan stablecoin mereka dengan fiat, sembari menghindari skenario “bank-run“.
“Tether telah mempertahankan stabilitasnya menghadapi beberapa peristiwa black swan. Bahkan dalam masa-masa kelamnya, Tether tidak pernah sekalipun gagal memenuhi permintaan penukaran,” pungkas Ardoino.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.