Lihat lebih banyak

Jalin Kolaborasi dengan Polygon, Kini Tether USD (USDT) Tersedia di 11 Blockchain

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Tether dilaporkan telah meluncurkan token Tether termasuk Tether USD (USDT) di jaringan Polygon.
  • Adapun pengumuman ini semakin memperkuat posisi Tether sebagai stablecoin yang paling banyak diadopsi, setelah memelopori konsep di ruang token digital.
  • Stablecoin Tether sekarang aktif di total 11 jaringan blockchain dan akan terus bertambah.
  • promo

Tether yang mengoperasikan stablecoin dengan market cap atau kapitalisasi pasar terbesar di dunia pada hari Jumat (27/5) dilaporkan telah meluncurkan token Tether termasuk Tether USD (USDT) di jaringan Polygon.

Adapun Polygon merupakan solusi penskalaan layer-2 yang berjalan di atas blockchain Ethereum, memungkinkan transaksi cepat dan biaya rendah. Saat ini, terdapat lebih dari 19.000 aplikasi terdesentralisasi (dApp) yang berjalan di jaringan Polygon, meningkat 500% dari 3.000 dApp pada bulan Oktober 2021, menurut data Alchemy. 

Berdasarkan pantauan di jaringannya, proof-of-stake (PoS) Polygon telah memproses lebih dari 1,6 miliar total transaksi, dengan lebih dari 142 juta alamat unik pengguna (unique user addresses / UUA), serta aset lebih dari US$5 miliar yang dilindungi.

Capaian ini menjadikan Polygon disebut-sebut sebagai pemimpin industri dalam hal solusi penskalaan untuk Ethereum, dengan rangkaian produk yang mencakup Polygon PoS, Polygon Supernets, dan Poligon Avail. Mereka juga berinvestasi dalam teknologi zero-knowledge (ZK) mutakhir, yang akan sangat penting untuk mengubah miliaran pengguna menuju web3.

Manfaat Kehadiran USDT di Polygon

USDT kini hadir di Polygon
Polygon x Tether

Penambahan Tether ke ekosistem Polygon adalah momen penting karena menawarkan opsi stablecoin baru untuk lebih dari 8.000 tim yang membangun berbagai proyek kripto di Polygon. 

Dirancang untuk memiliki nilai tukar 1:1 terhadap dolar Amerika Serikat (AS), USDT adalah cryptocurrency terbesar ketiga di dunia dengan market cap lebih dari US$70 miliar. USDT juga sering menempati peringkat sebagai cryptocurrency dengan volume perdagangan harian tertinggi, bahkan melebihi Bitcoin.

Tether diharapkan dapat memainkan peran penting dalam mendukung ekosistem keuangan terdesentralisasi (DeFi) Polygon. Hal ini akan mengurangi potensi efek buruk yang terkait dengan volatilitas market, dengan menyediakan mata uang yang stabil bagi para investor untuk menghasilkan yield serta bergerak masuk dan keluar dari jaringan Polygon.

CTO Tether, Paolo Ardoino, mengatakan bahwa pihaknya senang meluncurkan USDT di Polygon yang menawarkan komunitas mereka akses ke  stablecoin paling likuid, stabil, dan terpercaya di ruang token digital.

“Ekosistem Polygon telah menyaksikan pertumbuhan historis tahun ini dan kami percaya Tether akan sangat penting dalam membantunya terus berkembang,” kata Paolo Ardoino.

Tether Tersedia di 11 Blockchain

Adapun pengumuman ini semakin memperkuat posisi Tether sebagai stablecoin yang paling banyak diadopsi, setelah memelopori konsep di ruang token digital.

Stablecoin Tether sekarang aktif di total 11 jaringan blockchain dan terus bertambah termasuk di antaranya Kusama, Ethereum, Solana, Algorand, EOS, Liquid Network, Omni, Tron, dan Standard Ledger Protocol dari Bitcoin Cash.

Berdasarkan laporan transparansi Tether ketika tulisan ini dibuat, dari total aset USDT yang mencapai US$72,69 miliar, sebanyak US$38,73 miliar berada di Tron dan US$36,81 miliar ada di Ethereum. Sedangkan, total aset USDT yang ada di Solana hanya mencapai US$1,88 miliar.

Sebagai informasi, Tether pertama kali dirilis di protokol Bitcoin melalui Omni Layer pada 2014. Sejak saat itu, mereka telah bermigrasi ke berbagai jaringan lain seperti Ethereum, yang menghasilkan peningkatan volume perdagangan dan likuiditas dalam beberapa tahun terakhir.

USD Coin (USDC) Ancam Dominasi USDT

Sebagai informasi, beberapa waktu yang lalu sempat muncul rumor bahwa stablecoin USD Coin (USDC) disebut-sebut menjadi ‘pemenang’ di tengah runtuhnya stablecoin algoritmik terdesentralisasi TerraUSD (UST) dan merosotnya kepercayaan pada USDT.

Dalam kehancuran spektakuler stablecoin UST, sebenarnya USDT juga mengalami tekanan. Stablecoin yang didukung oleh Tether Operations Limited itu awalnya memiliki market cap atau kapitalisasi pasar US$83 miliar pada 6 Mei 2022. 

Namun, USDT kemudian berjuang cukup serius untuk mempertahankan posisinya agar tetap setara dengan dolar AS. Adapun market cap USDT diketahui telah merosot menjadi di bawah US$73 miliar pada 27 Mei 2022.

Di sisi lain, USDC diketahui merupakan stablecoin dengan market cap terbesar kedua setelah USDT. Pada 6 Mei 2022, market cap USDC baru mencapai di kisaran US$48 miliar. Namun, market cap USDC lantas melonjak menjadi US$53 miliar pada 23 Mei 2022.

Dari sinilah kemudian muncul premis bahwa USDC dinilai sebagai ‘pemenang’ dalam momen crypto crash baru-baru ini.

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori