Lihat lebih banyak

Terlibat Skema Ponzi Kripto, Coin Signals Wajib Bayar Ganti Rugi US$2,84 Juta

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Jeremy Spence terbukti bersalah menjalankan skema Ponzi berkedok kripto dengan menggunakan entitas Coin Signals.
  • Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Selatan New York sudah memerintahkan Spence & Coin Signals untuk membayarkan ganti rugi US$2,84 juta.
  • Selain denda, Spence juga menjalani hukuman kurungan penjara selama 42 bulan yang berlaku sejak Mei 2022 kemarin.
  • promo

Komisi Perrdagangan Berjangka dan Komoditas Amerika Serikat (CFTC) baru saja mengakhiri tuntutannya terhadap Jeremy Spence. Ia terbukti bersalah menjalankan skema Ponzi berkedok kripto dengan menggunakan entitas Coin Signals. Karena hal itu, Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Selatan New York sudah mengeluarkan perintah bagi Spence untuk membayarkan ganti rugi sebesar US$2,84 juta.

Nilai ganti rugi yang ditetapkan sebenarnya jauh lebih rendah dari total kerugian yang dipicunya. Namun selain denda, Spence juga menjalani hukuman kurungan penjara selama 42 bulan yang berlaku sejak Mei 2022 kemarin.

Selain itu, pengadilan juga memutuskan bahwa Spence secara permanen dilarang untuk terlibat dalam bisnis yang ada di bawah Undang-Undang Commodity Exchange Act (CEA) dan peraturan CFTC. Lalu, pengadilan melarang secara tetap pendaftaran maupun perdagangan yang dilakukan oleh Spence.

Perjalanan Spence dimulai sejak Desember 2017 hingga April 2019 silam. Dalam periode tersebut, Spence ataupun Coin Signals mengumpulkan banyak investor dan mengajaknya untuk melakukan investasi di beberapa produk kripto yang ada di Coin Signals. Produk yang ditawarkan di antaranya adalah Coin Signals Bitmex Fund (CS Mex Fund), Coin Signals Alternative Fund (CS Alt Fund), dan Coin Signals Long Term Fund.

Investor yang ingin berinvestasi di produk tersebut harus melakukan transfer terlebih dulu ke Spence. Dengan demikian, artinya Spence bertindak sebagai jembatan untuk investasi kripto yang dilakukan oleh para investor. Menariknya, para korban juga tidak menaruh curiga atas ajakan Spence.

“Spence memberikan iming-iming bahwa transaksi perdagangannya sangat menguntungkan. Dia memanfaatkan media sosial untuk memberikan bukti palsu atas perdagangannya dan mengklaim telah mendapatkan imbal hasiil 14,8% atas investasinya,” jelas keterangan Departemen Hukum AS

Faktanya, perdagangan Spence selama 1 bulan di Januari 2018 justru mengakibatkan kerugian bersih.

Coin Signals Berhasil Raup US$5 Juta dalam Bentuk BTC dan ETH

Secara total, Spence maupun Coin Signals berhasil mengumpulkan dana investor hingga US$5 juta dalam bentuk Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) dari 175 pengguna.

Selayaknya skema Ponzi, maka Spence harus terus mencari investor untuk membenamkan dananya di produk kripto Coin Signals. Dengan begitu, ia pun dapat terus membagikan dana yang diklaim sebagai keuntungan pada investor awal.

Di samping itu, Spence juga membuat akun fiktif yang digambarkan sebagai saldo investasi nasabah. Pada akun tersebut, Spence menampilkan laporan keuntungan palsu demi meyakinkan nasabahnya.

CFTC mengatakan perintah pembayaran ganti rugi kepada para korban Coin Signals mungkin tidak bisa mengembalikan dana yang telah hilang seutuhnya. Pasalnya, Jeremy Spence dan Coin Signals juga tidak memiliki dana ataupun aset yang cukup untuk kemudian digunakan membayar seluruh dana korbannya.

“CFTC akan terus berjuang keras untuk melindungi pelanggan dan memastikan pelaku kejahatan bertanggung jawab atas perbuatannya,” jelas pihak CFTC.

CFTC Harus Menggunakan Aturan yang Ada untuk Melindungi Investor

Secara terpisah, Komisaris CFTC, Kristin N Johnson, mengungkapkan bahwa sebagai regulator, CFTC bisa menggunakan kewenangannya yang ada untuk menghentikan aksi penipuan kripto. Pasalnya dalam beberapa minggu terakhir, terjadi eskalasi kejadian luear biasa pada pasar kripto.

Penyebabnya pun beragam, mulai dari krisis likuiditas, pengajuan kebangkrutan akibat kegagalan tata kelola dan manajemen risiko perusahaan dan masih banyak lagi.

“Saat musim merger dan akuisisi, kita bisa mengungkap hubungan transaksi keuangan yang ada dan juga hubungan antar platform kripto yang menghadapi krisis likuiditas. Penting untuk mempertimbangkan proses uji tuntas dan proses akuisisi terkait, disamping efek penularannya,” jelasnya.

Untuk itu, Johnson mendorong CFTC untuk menggunakan otoritas yang ada untuk mengurangi potensi risiko lebih lanjut terhadap aset pelanggan yang dipegang oleh perusahaan terdaftar, serta memastikan bahwa perusahaan yang tengah dalam proses pendaftaran lisensi harus memisahkan aset pelanggan dan perusahaan.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori