Lihat lebih banyak

Kejar Ambisi Punya Cadangan BTC Senilai US$10 Miliar, Terra Borong Bitcoin Lagi

2 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Terraform Labs dikabarkan kembali membeli Bitcoin senilai US$100 juta melalui organisasi nirlabanya, Luna Foundation Guard (LFG).
  • Dalam rangka memenuhi ambisi memiliki cadangan Bitcoin setara US$10 miliar, Terra sudah beberapa kali membeli Bitcoin dalam jumlah fantastis.
  • Selain Bitcoin, Terra juga membeli aset layer-1, seperti AVAX, yang merupakan koin kripto asli milik Avalanche.
  • promo

Co-founder Terraform Labs, Do Kwon, mengumumkan lewat Twitter bahwa organisasi nirlaba yang berada di bawah naungannya, Luna Foundation Guard (LFG), kembali membeli Bitcoin senilai US$100 juta.

Menurut platform data LFG, yang disajikan sendiri oleh Kwon, saat ini cadangan BTC milik Terra jumlahnya melampaui US$2 miliar. Meskipun data ini tidak terlalu bisa dipercaya—akibat volatilitas Bitcoin. Menurut data pada grafik, terlihat Bitcoin mendominasi persentase cadangan LFG, dengan besaran 75%. Kemudian, disusul dengan 17,7% USDC, 6,7% USDT, dan sebagian kecil LUNA.

Sampai saat ini, LFG menyimpan lebih dari 42.000 BTC. Data ini sekaligus menunjukkan bahwa LFG merupakan salah satu pemilik cadangan Bitcoin terbesar dalam pasar kripto.

Sumber: LFG Holdings

Terra Getol Beli Bitcoin dan Aset Layer-1

Terra sudah melakukan pembelian Bitcoin besar-besaran selama beberapa waktu terakhir ini. Di akhir pekan kemarin saja, Be[In]Crypto sempat melaporkan bahwa mereka membeli Bitcoin senilai US$170 juta.

Do Kwon dan timnya memang berambisi ingin terus membeli Bitcoin, hingga cadangan mereka bernilai US$10 miliar. Tujuannya adalah untuk memastikan bila mereka memiliki cukup dukungan atas keamanan dan likuiditas stablecoin UST. Oleh karena itu, diperkirakan Terra masih akan kembali membeli koin kripto besutan Satoshi Nakamoto ini dalam waktu dekat.

Sebelumnya, Kwon sempat menyatakan, “Seiring berjalannya waktu, Terra akan didukung oleh sekumpulan aset utama layer-1.” Hal itu pun telah terwujud lewat kerja samanya dengan Avalanche. Terra membeli lebih dari 100 juta koin kripto asli Avalanche, yaitu AVAX. Pembelian Terra mengakibatkan kenaikan harga aset digital itu sekitar 10%. Walau telah pembelian AVAX oleh Terra terkonfirmasi oleh sang co-founder, namun LFG masih belum menampilkan data transaksinya.

Selain Avalanche, Kwon sempat menyinggung Solana. Akankah blockchain itu menjadi proyek layer-1 berikutnya yang akan Terra beli asetnya?

Earth Moon

Do Kwon Sering Buat Kehebohan di Dunia Kripto

Do Kwon pernah menuturkan bahwa ia berharap perusahaannya akan menjadi holder Bitcoin terbesar setelah Satoshi Nakamoto.

CEO Terra ini memang kerap menjadi bahan pemberitaan media, dengan berbagai tajuk yang mengejutkan. Bulan lalu, pria berusia 30 tahun itu sempat bertaruh US$1 juta bahwa harga LUNA tidak akan turun di bawah US$88 selama setahun. Ia bahkan menambah nilai taruhannya menjadi US$10 juta.

Selain itu, belum lama ini, Kwon juga menyebutkan bahwa ia akan “membunuh” stablecoin DAI. Pria yang pernah masuk ke dalam daftar “Forbes 30 Under 30” tahun 2019 ini meyakini jika UST dan FRAX jadi lebih likuid daripada DAI, maka utilitas koin tersebut akan meningkat dibanding stablecoin lainnya.

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

dani-foto-ConvertImage.jpg.optimal.jpg
Daniel Ramirez Escudero
Editor-in-Chief di Be[In]Crypto Spanyol. Dia memiliki pengalaman sebagai seorang scalp trader perdagangan berjangka di pasar DAX. Seorang penggemar Bitcoin dan aset kripto lain atas signifikansinya, penyuka geopolitik, dan pengikut revolusi keuangan baru sejak awal 2017, hari demi hari ia menyerap lebih banyak informasi. Daniel adalah orang Spanyol, namun dengan fokus internasional, sebab sempat menghabiskan masa kecilnya di London, Brussel, Santiago de Chile, Amsterdam. Saat ini ia...
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori