Tether, penerbit stablecoin terbesar di dunia kripto, dan crypto exchange OKX, pada hari Senin (20/11) mengumumkan bahwa mereka telah berkolaborasi dengan Departemen Kehakiman (DOJ) Amerika Serikat (AS) dalam penyelidikan yang mengarahkan Tether secara proaktif dan secara sukarela membekukan sekitar 225 juta stablecoin Tether USD (USDT).
Pembekuan stablecoin itu terkait dengan sindikat perdagangan manusia internasional di Asia Tenggara yang bertanggung jawab atas penipuan berkedok romansa.
Investigasi bersama dilakukan menggunakan alat dari perusahaan analisis blockchain Chainalysis, dan tindakan Tether merupakan pembekuan USDT terbesar yang pernah ada dalam sejarah.
Terkait hal ini, CEO Tether, Paolo Ardoino, mengatakan bahwa keterlibatan proaktif mereka dengan lembaga penegak hukum global dan komitmen terhadap transparansi merupakan bagian dari tujuan Tether untuk menetapkan standar baru untuk keamanan dalam industri kripto.
“Kolaborasi kami baru-baru ini dengan DOJ menggarisbawahi dedikasi kami untuk membina lingkungan yang aman. Kami percaya dalam memanfaatkan teknologi dan hubungan, seperti kolaborasi dengan OKX, untuk secara proaktif mengatasi aktivitas terlarang dan menjunjung standar integritas tinggi di industri kripto,” ungkap CEO Tether.
Sementara itu, Chief Innovation Officer OKX, Jason Lau, menerangkan bahwa berkolaborasi dengan pemangku kepentingan, termasuk lembaga penegak hukum, adalah prinsip utama pendekatan mereka untuk membangun kepercayaan dan melayani kepentingan publik.
Bekerja Sama dengan Penegak Hukum
Selama upaya investigasi yang memakan waktu berbulan-bulan itu, lembaga penegak hukum AS secara proaktif diberi tahu oleh Tether dan OKX lokasi dana terlarang tersebut dengan menganalisis aliran dana melalui blockchain.
Tindakan itu mendorong dimulainya permintaan pembekuan oleh Dinas Rahasia AS dan pembekuan sukarela oleh Tether.
Sejumlah crypto wallet yang dibekukan ada di pasar sekunder dan tidak terkait dengan pelanggan Tether.
Bila sejumlah crypto wallet yang sah ikut terjaring dalam operasi ini, Tether mengaku akan segera bekerja sama dengan penegak hukum dan pemilik crypto wallet itu untuk mencarikannya sebagaimana mestinya.
Langkah proaktif yang dilakukan Tether dan OKX disebut sebagai contoh bagaimana pelaku industri kripto dapat bekerja sama dengan lembaga penegak hukum global untuk secara efektif mencegah penggunaan kripto untuk aktivitas kriminal.
Transparansi transaksi blockchain disebut memiliki fungsi sebagai pencegah yang kuat terhadap aktivitas terlarang dan menjadi preseden penting bagi industri kripto.
Tether Ikuti Aturan KYC dan AML yang Ketat
Dalam upaya berdedikasi untuk menjaga integritas industri kripto, Tether menyebut bahwa mereka mengikuti protokol Kenali Pelanggan Anda (KYC) dan Anti Pencucian Uang (AML) yang ketat.
Selain itu, tim kepatuhan Tether disebut melakukan pemeriksaan due diligence atau uji tuntas yang ditingkatkan secara menyeluruh untuk semua pemohon, serta melakukan referensi silang terhadap database sanksi dari Kantor Pengawas Aset Luas Negeri (OFAC) Departemen Keuangan AS.
Tindakan tersebut dinilai memungkinkan Tether menghindari keterlibatan dengan individu, entitas, atau crypto wallet yang terkena sanksi.
Lebih lanjut, Tether mengaku berkolaborasi dengan penegak hukum global dalam upaya pencegahan tindakan melanggar hukum melalui penyelidikan transaksi mencurigakan di pasar sekunder.
Tether Cetak 4 Miliar USDT Baru dalam Sebulan Terakhir
Sebelumnya, Tether kedapatan semakin banyak mencetak USDT dalam sebulan terakhir.
Dalam 4 minggu terakhir, Tether mencetak sebanyak 4 miliar USDT baru. Pertama, 1 miliar USDT dicetak di blockchain TRON pada 19 Oktober lalu.
Kemudian, Tether menerbitkan 1 miliar USDT di TRON pada 3 November lalu. Lalu, Tether kembali mencetak 1 miliar USDT di blockchain Ethereum pada 9 November lalu.
Dalam periode keempat, Tether kembali mencetak 1 miliar USDT di TRON pada 10 November lalu.
USDT yang diterbitkan dalam sebulan terakhir merupakan bagian yang signifikan dari total USDT baru yang hadir pada tahun 2023.
Berdasarkan data Whale Alert, Tether mencetak sekitar 22,75 miliar USDT pada tahun ini. Sekitar 13 miliar USDT atau 57% dari total yang diterbitkan pada tahun ini eksis di TRON. Sementara sisanya sebesar 9,75 miliar USDT dicetak di Ethereum.
Di samping menerbitkan stablecoin baru, Tether juga beberapa kali membakar sekitar 4,3 miliar USDT. Sejauh ini, market cap atau kapitalisasi pasar USDT mencapai US$87,86 miliar.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.