Lihat lebih banyak

Tether Cetak 4 Miliar USDT Baru dalam Sebulan Terakhir, Sinyal Positif atau Negatif?

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Tether, penerbit stablecoin terbesar di dunia, semakin banyak mencetak Tether USD (USDT) selama sebulan terakhir.
  • Berdasarkan data Whale Alert, Tether mencetak sekitar 22,75 miliar USDT pada tahun ini.
  • Komunitas kripto secara umum menganggap penerbitan stablecoin USDT baru sebagai salah satu sentimen bullish. Pasalnya, hal itu menyiratkan makin banyak dana yang masuk ke market kripto.
  • promo

Tether, penerbit stablecoin terbesar di dunia, semakin banyak mencetak Tether USD (USDT) selama sebulan terakhir.

Dalam 4 minggu terakhir, Tether mencetak sebanyak 4 miliar USDT baru. Pertama, 1 miliar USDT dicetak di blockchain TRON pada 19 Oktober lalu.

Kemudian, Tether menerbitkan 1 miliar USDT di TRON pada 3 November lalu. Lalu, Tether kembali mencetak 1 miliar USDT di blockchain Ethereum pada 9 November lalu. 

Dalam periode keempat, Tether kembali mencetak 1 miliar USDT di TRON pada hari Jumat (10/11) kemarin.

USDT yang diterbitkan dalam sebulan terakhir merupakan bagian yang signifikan dari total USDT baru yang hadir pada tahun 2023.

Berdasarkan data Whale Alert, Tether mencetak sekitar 22,75 miliar USDT pada tahun ini. Sekitar 13 miliar USDT atau 57% dari total yang diterbitkan pada tahun ini eksis di TRON. Sementara sisanya sebesar 9,75 miliar USDT dicetak di Ethereum.

Di samping menerbitkan stablecoin baru, Tether juga beberapa kali membakar sekitar 4,3 miliar USDT.  Sejauh ini, market cap atau kapitalisasi pasar USDT mencapai US$86,62 miliar.

Jadi Sinyal Positif atau Negatif?

Komunitas kripto secara umum menganggap penerbitan stablecoin USDT baru sebagai salah satu sentimen bullish. Pasalnya, hal itu menyiratkan makin banyak dana yang masuk ke market kripto.

Namun, ada juga pihak yang punya pandangan lain terkait pencetakan USDT baru secara agresif.

Mundur pada bulan Maret lalu, Tether telah mencetak sebanyak 9 miliar USDT. Sebelum itu, Tether telah menerbitkan 3 miliar USDT baru sekitar Februari 2023.

“Terakhir kali USDT sebanyak ini dicetak dalam seminggu, seluruh bank meledak, respon seorang komunitas kripto terkait penerbitan USDT baru.

Pernyataan itu juga merujuk pada krisis bank regional di Amerika Serikat (AS) yang ramah kripto; seperti Silvergate Capital, Signature Bank, dan Silicon Valley Bank (SVB) pada bulan Maret lalu.

Setelah krisis itu, sejumlah pengamat menduga Tether memiliki paparan pada krisis tersebut, seperti halnya Circle, penerbit stablecoin USD Coin (USDC), yang sekitar US$3 miliar dananya terperangkap di SVB. Namun, perwakilan Tether membantah dengan mengatakan bahwa mereka tidak memiliki eksposur ke Signature Bank.

Gerak-gerik Tether dalam Beberapa Bulan Terakhir

Setidaknya, ada beberapa sentimen negatif terkait Tether sejak akhir bulan Oktober lalu.

Pertama, senator AS pada 26 Oktober lalu mendesak Departemen Kehakiman (DOJ) AS untuk segera menjatuhkan sanksi pada crypto exchange Binance dan Tether. Pasalnya, keduanya dituduh terlibat dalam aktivitas pencucian uang selama 2 tahun terakhir, termasuk memfasilitasi pendanaan kripto untuk Hamas, organisasi politik dan militer di Palestina.

Kedua, muncul rancangan undang-undang (RUU) baru pada 8 November lalu yang melarang pejabat pemerintah federal AS melakukan bisnis dengan perusahaan-perusahaan blockchain atau kripto yang dianggap sebagai musuh asing.

Adapun dalam hal ini, RUU tersebut termasuk memblokir para pejabat pemerintah AS untuk bertransaksi dengan iFinex yang merupakan perusahaan induk Tether.

Selain itu, Paolo Ardoino, yang sebelumnya menjabat posisi Chief Technology Officer (CTO), naik jabatan menjadi CEO Tether pada 13 Oktober lalu.

Menariknya, pada 21 September lalu, WSJ membuat laporan bahwa Tether mulai kembali memberi pinjaman berupa stablecoin kepada kliennya. Hal itu dilakukan kurang dari setahun setelah Tether mengaku bahwa mereka akan menghentikan praktik tersebut.

Dalam laporan keuangan II/2023, pihak Tether mengatakan bahwa asetnya termasuk pinjaman sebesar US$5,5 miliar. Angka itu naik dari US$5,3 miliar pada kuartal I/2023. Memasuki kuartal III/2023, pinjaman yang dikucurkan Tether turun menjadi sekitar US$5,16 miliar.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori